
14th April 2011
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Dec 2010
Location: Bandung
Posts: 541
Rep Power: 43
|
|
Si Pepaya Mungil
Quote:
Indonesia adalah surga aneka buah tropis. Tapi sayangnya, buah-buahan tropis hasil kebun petani lokal lebih sering kalah bersaing dengan produk impor. Tak dilirik, bahkan oleh konsumen dalam negeri. Karena itulah Institut Pertanian Bogor IPB mengembangkan bibit pepaya baru yang ukurannya kecil sehingga bisa sekali makan, rasanya pun manis. Meski dijual dengan nama asing, pepaya lokal ini terbukti laris di pasaran.
Ditanam di pesisir pantai Kulonprogo, Yogyakarta, ada 400-an pohon pepaya yang tingginya tak lebih dari dua meter. Tinggi pohon pepaya umumnya 3 meter atau lebih. Di setiap pohon, rata-rata ada 60 buah pepaya mungil, yang besarnya seukuran mangga harum manis. Ini akan jadi panen perdana bagi Ngadiyanto. Lahan yang selama ini ditanami cabai, kini diubah jadi kebun pepaya. Dengan lahan sepanjang 1 kilometer, sejak hampir setengah tahun lalu Ngadiyanto dan 20-an petani di Desa Karangwuni jadi petani pepaya. Yang ditanam adalah jenis IPB3, buatan Insitut Pertanian Bogor. Ini adalah perpaduan pepaya asal California dan pepaya lokal. Kadang disebut pepaya California, kadang juga disebut pepaya Arum. Enam ribuan bibit ini dibagikan gratis untuk petani pada Maret lalu.
Ngadiyanto sudah berhitung, dari panen ini dia bisa mendapatkan keuntungan bersih setengah juta rupiah. Selanjutnya, tiap pekan, setiap pohon pepaya akan selalu berbuah dengan masa panen maksimal 2 tahun. Panen perdana, pasti besar; selanjutnya panen rutin seminggu sekali.
�Per batang itu bisa menghasilkan 80 kilo. Jadi satu musim bisa menghasilkan minimal 80 kilogram. Satu pohon bisa menghasilkan 150 ribu rupiah. Ini setiap lima hari dipetik terus,� hitung Ngadiyanto.
Buah papaya mungil ini banyak diminati pasar, bahkan dijamin masuk ke supermarket. Petani mengikat kontrak dengan pedagang pengepul, yang pasti akan membeli pepaya hasil kebun mereka seharga Rp 2500 per kilogram. Begitu sampai di supermarket, harga bisa melejit sampai lebih Rp 10 ribu per kilo.
Meski merawatnya mudah dan panennya besar, tak semua petani mau diajak menanam pepaya mungil ini. Di tengah tingginya permintaan pasar, hanya 40% yang mampu dipenuhi oleh petani pepaya lokal. Didit, pemilik kios buah di Depok ini memajang pepaya jenis California untuk dagangannya. Hari itu, pepaya tinggal 4 buah saja. Laris, begitu katanya. Didit yakin kalau pepaya California asalnya dari negeri Paman Sam.
Ani Murhani setiap hari juga menyantap pepaya potong. Ia mengaku hanya membeli pepaya lokal yang berukuran besar. Menurut dia, pepaya Bangkok, California atau Hawaii adalah pepaya luar negeri.
Nama boleh asing, tapi percayalah, pepaya California, Hawaii, Bangkok itu asli Indonesia.
�IPB 1 yang kita kembangkan itu pepaya Hawaii. Ini yang saya tunjukkan pepaya itu dikasih nama yang aneh-aneh. Ini pepaya Hawaii, padahal jelas-jelas dikembangkan di sini. Nah, kalau IPB 3 ini California, dan pepaya Bangkok, ini pepaya Taiwan, macam-macamlah di sini. Seringkali di kita ini, banyak yang tak percaya diri, sehingga untuk mendapatkan harga yang bagus diberi nama asing macam Bangkok. Padahal pepaya Bangkok di sini, ditanam dari Malang, Boyolali, Yogya,� kata Kepala Pusat Kajian Buah Tropika, Sobir.
Pepaya Bangkok, California dan Hawaii adalah hasil rekayasa genetik di Pusat Kajian Buah Tropika, Institut Pertanian Bogor. Sobir mengatakan, rekayasa genetika dilakukan mengingat kebutuhan pepaya dalam negeri terus bertambah. Ada sekitar 25 juta konsumen tetap di tanah air.
Sementara dalam setahun, maksimal 700 ribu ton yang bisa dipanen.
Beragam penelitian coba dikembangkan oleh Pusat Kajian Buah Tropika untuk mengembangkan buah pepaya di Indonesia. Petani pun digandeng untuk menguji coba tanaman. Pepaya lokal lantas disilang dengan pepaya impor untuk menghasilkan pepaya yang lebih nikmat. Hasilnya, 9 pepaya unggul, masing-masing menyandang kode IPB.
Namun, menanam pohon pepaya bukan tanpa ancaman. Di kebun milik Ngadiyanto dan Surojo ada beberapa pohon yang terkena hama. Hama itu membuat batang pepaya IPB3 atau pepaya Arum, busuk.
�Ini jelek bisa menular ke tetangganya, sehingga harus ditebang, lalu ditutup. Ini akarnya kan saling berhubungan sehingga menular. Ini cepat banget nularnya,� keluh Ngadiyanto.
Hama itu yang kini juga menjadi pekerjaan rumah para peneliti. Hingga kini Pusat Kajian Buah Tropika belum menemukan cara ampuh mengatasi hama yang diduga berasal dari California atau dari tanaman hias. Cara sederhana pun dipakai untuk mengatasi hama, yaitu dengan melap batang pohon pepaya dengan air sabun selama 10 hari berturut-turut.
Tak hanya petani yang mereguk keuntungan dari pepaya. Para penikmat buah ini juga akan mendapat ganjaran setimpal lewat khasiat yang terkandung di buah ini. Vitamin A dan C lebih tinggi dibanding buah lain. Enzim papain dalam pepaya juga ikut mempercepat proses pencernaan, menghambat pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Menghambat pertumbuhan sel kanker dan juga meningkatkan kekebalan tubuh.
Nah, sudahkah Anda mencicipi pepaya California dari Kulonprogo hari ini?
|
|