
27th May 2012
|
 |
Ceriwis Lover
|
|
Join Date: May 2012
Posts: 1,975
Rep Power: 16
|
|
Cerpen : 1 Hati 1 Wanita 1 Cinta
Sore gan, ane punya sedikit cerpen nih buat agan semua, silahkan rate 5 jika suka  maaf nih kalau berantakan  newbie soalnya.
[/quote][quote]
Pesta tahun baru seakan menyambut kedatangan Reza ke Tambun, gemuruh suara kembang api dan suara terompet berlomba-lomba mengisi malam, semua orang bersorak-sorak menyambut tahun baru dan berharap hal baik dalam satu tahun kedepan. Begitu juga Reza, dia berharap di tempat barunya dia memiliki lebih banyak teman. Orang tua Reza adalah seorang pegawai jadi sudah tidak heran bagi seorang Reza jika harus berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain. Daerah baru berarti sekolah baru. Bagi Reza, di Tambun ia berkesempatan untuk sekolah di Sma Negeri 3 Tambun, merupakan salah satu sekolah favorit di daerahnya, disini Reza berkesempatan menambah jaringan pertemanannya, Reza memang orang yang mudah bergaul sehingga banyak yang ingin menjadi temannya.
Hari pertama masuk ke sekolah, Reza ditemani ayahnya untuk mendaftar di sekolah tersebut, awal kedatangannya disambut dengan baik oleh teman-teman barunya. Suasana kelas menjadi ribut seakan menyambut kedatangan Reza, mulai dari yang ngajak kenalan, ngajak ngobrol, serta ada yang mengajaknya bercanda. Reza pun menyambut baik sikap teman-teman barunya salah satu yang pertama ia kenal adalah Yudha, orangnya baik dan cukup bershabat lalu berikutnya Rizky, Rian, Revi, Hendi, Adam. Reza pun berbaur dengan suasana seakan mereka sudah berkenalan sejak lama.
Hari demi hari dilewati oleh Reza, namun hati Reza seperti hampa berharap seorang kekasih mengisi harinya, Reza jadi lebih gampang melamun ketika di sekolah. Suatu hari ketika Reza sedang asik melamun di tempat pangkalannya di lantai dua gedung baru sekolahan sambil melihat orang yang sedang berolah-raga, terdengar suara wanita yang menghamburkan hayalannya.
�Eh Reza, jangan melamun aja! Kemarin temen aku melamun, terus dia jadi kodok.� Ujarnya
�wah beruntung sekali teman kamu donk, haha�
�memangnya lagi mikirin apa sih ? sampai mojok di sini ?�
�Lagi mikirin Negara nih, kapan yah korupsi hilang dari permukaan Indonesia� ujar Reza menyambut candaan wanita tersebut.
�yah, Negara dipikirin. Kita aja belum tentu di pikirin Negara.�
Reza hanya tersenyum menyambut ucapan wanita yang belum ia ketahui namanya tersebut dan melanjutkan percakapan mereka. Tidak terasa sudah dua jam pelajaran mereka bersama, mereka berbicara seakan lupa waktu ditambah beberapa guru yang tidak mengajar mereka semakin terlarut dengan obrolan mereka. Wanita yang sekarang ia tahu bahwa dia bernama Rina, Rina adalah teman kelas Reza, kulitnya agak kecoklatan senyumnya manis, orangnya humoris dan enak di ajak bicara. Reza merasakan hal yang berbeda ketika berbicara dengan Rina, seakan hati nya yang kosong mulai terisi. Sejak Reza berkenalan dengan Rina ia jadi lebih ceria dari biasanya jadi lebih sering bercanda dengan teman sebangkunya.
Seiring bergilirnya waktu, sesekali Reza mengajak Rina bercerita maupun bercanda yang berujung menumbuhkan benih-benih cinta terhadap Rina. Terkadang Reza sedikit agak jengkel jika melihat Rina sedang asik berbicara dengan laki-laki lain. Namun Reza seakan tidak berdaya, Rina bukan siapa-siapa Reza. Dia hanya berharap suatu saat dia dapat memiliki Rina sebagai kekasihnya.
Hari ini, hari yang cukup sulit bagi Reza, dia terlambat ke sekolah karena tidur terlalu larut karena harus mengerjakan tugas yang sudah sangat menumpuk.
�Reza! Kok kamu telat ?� ujar Rina yang segera menyapaku ketika Reza masuk ke kelas.
�iya nih, tadi malam aku ngerjain tugas pada numpuk�
�wah tapi sudah belajar fisika ? nanti kita ulangan loh ?�
�Hah ulangan ?� Suasana mendadak hening mendengar teriakan Reza yang cukup keras, entah apa yang dipikirkan Reza senang atau kah harus pasrah. Senang karena pagi-pagi suram di hiasi dengan sapaan indah dari Rina atau harus pasrah karena memang tidak belajar sama sekali sedangkan hari ini ulangan fisika. Guru fisika Reza memang terkenal dalam membuat soal, bukan terkenal dengan soalnya yang mudah tapi memang soalnya yang selau membuat siswanya tidak berkutik tak berdaya seakan kiamat semakin mendekat.
�Iya ulangan, tentang kemagnetan� ujar Rina
�wah gawat, jujur aku belum belajar sama sekali�
�Tidak usah belajar, kapan sih fisika kita lulus ? gurunya selalu bilang mudah, tapi alhasil selalu satu kelas yang remedial.� Kata-kata Rina kali ini memang sangat dalam, membuat Reza berpikir lebih keras akan nasib yang akan menimpanya lima menit kedepan. Guru fisika telah masuk kekelas, muka siswa mulai pucat seakan tahu yang akan terjadi , kiamat kecil yang akan melanda kelas kami.
�Memang sedikit agak lebay, tapi memang itu kenyataanya.� Ujar Reza dalam hati
lanjut di bawah yaa gan 
jangan lupa layangkan melon 
|