Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
rajamacan's Avatar
rajamacan rajamacan is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,967
Rep Power: 16
rajamacan mempunyai hidup yang Normal
Default Inovasi ramah lingkungan berbahan dasar: Jamur

INOVASI RAMAH LINGKUNGAN BERBAHAN DASAR: JAMUR







Mencampur benih jamur dengan kopi, di dalam perangkat penumbuh jamur skala rumah tangga, Back to the Roots (BTTR) pada 2010, di Kalifornia. (JUSTIN SULLIVAN/GETTY IMAGES)

(Epochtimes.co.id)



[/quote]
Quote:





Meskipun dahulu tidak banyak orang menyukai jamur, namun sekarang banyak orang menikmati jamur sebagai makanan, dimasak tumis dan semur, maupun ditaruh di atas pizza.



Tapi bagaimana dengan gagasan menumbuhkan jamur dan sejenisnya sebagai bahan bangunan alami atau insulasi (ditambahkan ke bangunan untuk meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan), dan membawa kita ke dunia yang bebas sampah? Ini merupakan eko-inovasi dan kita semua perlu membuka pikiran kita.



Cerita ini dimulai pada 2006 oleh dua mahasiswa teknik dari Rensselaer Polytechnic Institute, Eben Bayer dan Gavin McIntyre, yang menumbuhkan jamur di bawah tempat tidur kamar asrama mereka. Bayer yang dibesarkan di sebuah pertanian kecil di Vermont, terpesona dengan potensi manufaktur bahan dari miselium, akar jaringan fibrosa yang tersebar ke dalam kayu dan bahan alami lainnya, dan mengikat bahan tersebut bersama-sama.



Beberapa tahun sesudahnya, dengan didukung dana hibah besar dari lembaga eko-inovasi, Bayer dan McIntyre mendirikan Ecovative Design, a Green Island, di NewYork, sebuah perusahaan yang memproduksi insulasi bahan bangunan dan bahan kemasan dari jamur.



Lini produk mereka - lebih seperti dibiakkan daripada diproduksi - termasuk insulasi Greensulate dan kemasan Ecoradle, yang merupakan pengganti alami produk polistiren tradisional, seperti insulasi busa kaku dan blok kemasan styrofoam pelindung barang-barang rapuh seperti komputer selama pengiriman.



Produk berbasis jamur ini bekerja sama baiknya dengan produk berbasis petroleum (minyak mentah), tetapi terbuat dari 100 persen bahan alami. Berita baiknya: mereka membutuhkan 10 kali energi lebih sedikit untuk proses produksi, memancarkan delapan kali lebih sedikit karbon-dioksida ketika berkembang biak, dan sepenuhnya dapat digunakan sebagai kompos ketika masa pakainya berakhir.



Proses manufaktur dari Ecovative, memanfaatkan limbah pertanian lokal seperti gandum dan sekam gandum di Amerika, dan limbah padi di Asia sebagai bahan baku untuk menumbuhkan jamur miselium (jamur multiseluler).



Bahan baku ini di-inokulasi (pemindahan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi) dengan miselium. Kemudian campuran tersebut ditempatkan di dalam cetakan yang dapat dibentuk sesuai kebutuhan, misalnya sudut blok untuk bantalan produk TV selama pengiriman. Dan berselang sekitar lima hari, miselium akan memakan semua limbah pertanian dan mengisi cetakan.



Hasilnya adalah bantalan yang berbentuk sesuai kebutuhan, dengan massa padat yang tahan api, tahan air, dan dapat terurai dalam satu bulan ketika dikubur di dalam tanah. Jadi, selamat tinggal styrofoam! Steelcase, Dell, 3M, dan Ford sudah bermitra dengan Ecovative untuk mengembangkan pasar untuk produk-produk berbasis jamur.



Sementara itu di tepi Kota San Fransisco, Philip Ross dari Far West Fungi sedang bereksperimen dengan produk berbasis miselium untuk industri bangunan ramah lingkungan. Dia menumbuhkan blok jamur yang bisa berfungsi sebagai panel berisolasi struktural, sebagai alternatif ramah lingkungan untuk SIP polistiren. Sehingga mungkin akan sedikit menyerupai Smurfs (tokoh fiksi kartun) di rumah jamurnya.



Jamur juga menunjukkan manfaat dalam pembuangan limbah. Mycoremediation, penggunaan jamur untuk membersihkan limbah, telah diterapkan pada pembuangan selulosa limbah pertanian seperti jerami, bubuk kopi, dan sisa dari pembuatan tequila.



Sekarang Dr Alethia Vazquez-Morillas dan rekan-rekannya di Autonomous Metropolitan University, di Mexico City, telah berhasil menangani limbah diaper sekali pakai yang mudah menyumbat.



Hampir 18 miliar diaper non-biodegradable (limbah yang tidak dapat diuraikan), terutama yang terbuat dari selulosa, dijual setiap tahun di Amerika Serikat, yang menghasilkan jumlah limbah yang mengejutkan. Dr Vazquez-Morillas telah menunjukkan bahwa jamur tiram dapat mengurangi tingkat dekomposisi diape kotor, dari 500 tahun menjadi hanya empat bulan. Setelah jamur selesai mencerna diaper kotor, jamurnya masih bisa dikonsumsi! Ini adalah sebuah proses yang menghasilkan nol limbah!



Bayangkan, dalam waktu yang tidak terlalu jauh, Anda bisa membeli komputer baru yang dilindungi dengan blok bantalan jamur, dan mengirimkannya dengan mobil yang dilengkapi dengan bumper yang terbuat dari jamur, menuju ke rumah yang dilengkapi dengan insulasi jamur. Untuk membuangnya juga tidak repot, cukup melemparkannya ke taman. Kemudian hasil panennya bahkan bisa digunakan sebagai bahan makan malam. Tinggal dipetik, dan, selamat makan! (Jeff Feldman / The Epoch Times / rob)






[quote]







semoga bermanfaat











Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:03 PM.


no new posts