Surabaya tidak hanya terkenal dengan wisata kulinernya yang khas seperti rujak cingur, lontong kupang, dan tahu campur. Di bidang pendidikan, Kota Pahlawan ini juga memiliki wisata khusus. Yakni, Kampung Ilmu. Lokasinya berada di kawasan Jalan Semarang, tak jauh dari Stasiun KA Pasar Turi.
Quote:
Kampung Ilmu didirikan oleh peguyuban pedagang kaki lima (PKL) yang menjual buku-buku bekas pada 2008. Pada saat itu Pemkot Surabaya memang gencar-gencarnya menggusur PKL di beberapa lokasi. Termasuk para pedagang buku bekas di Jalan Semarang. Kawasan tersebut dulu memang dikenal sebagai sentra penjualan buku-buku lawas. Tak heran, tempat itu menjadi jujukan banyak mahasiswa dan warga yang ingin berburu buku bekas yang harganya ramah kantong.
Quote:
Sekilas tentang sejarah kampung ilmu
Tahun 2008 lalu, bisa dikatakan sebagai tahun buruk bagi PKL dikota Surabaya. Betapa tidak, memasuki usia yang ke 715 tahun, Surabaya kembali melakukan penertiban terhadap daerah-daerah yang selama ini menjadi basis PKL. Dengan alasan keindahan kota dan untuk mengembalikan fungsi jalan sebagai sarana transportasi, Pemkot Surabaya menginstruksikan bawahannya untuk melakukan penertiban PKL di beberapa lokasi.
Quote:
Beberapa pihak beranggapan bahwa penertiban PKL selama semester pertama tahun 2008 lalu bertujuan untuk mendapatkan piala adipura. Penertiban PKL di surabaya selama tahun 2008 kemarin terbilang eskalatif, bahkan cenderung represif. Sesungguhnya, hal yang tampak nyata dari strategi tersebut adalah perlakuan diskriminatif yang dilakukan aparat negara terhadap warganya yang miskin, yang tidak memiliki akses terhadap sumberdaya yang dikuasai negara. Dikatakan diskriminatif karena persoalan keindahan kota dan kemacetan bukan hanya disebabkan karena keberdaan PKL. Papan-papan reklame yang bertebaran di bergabai sudut kota Surabaya, justru membuat pemandangan langit-langit kota Surabaya menjadi tidak indah. Mengenai kemacetan, minimnya akses jalan alternatif yang dibangun pemkot juga menjadi salah satu penyebab kemacetan di kota Surabaya.
Quote:
Kampung ilmu dan sejuta harapan kedepan
Di kampung ilmu, PKL buku bekas seringkali menyelenggarakan acara acara sosial kemasyarakatan seperti peringatan hari anak nasional, peringatan hari pendidikan nasional, kegiatan bakti sosial, advokasi kesehatan, bedah buku dan diskusi. Bahkan pakar marketing terkemuka seperti Hermawan Kartajaya, pernah mengadakan seminar gratis di tempat ini. Budi Santoso mengatakan bahwa kedepan kampung ilmu akan menjadi salah satu tempat wisata pendidikan di Surabaya, sesuai dengan namanya, Kampung ilmu. Paling tidak, PKL juga memiliki alternatif solusi ketika hendak digusur, jangan hanya menolak digusur tetapi tidak memberikan solusi. Selain itu juga, PKL harus punya visi misi yang jelas kedepan setelah direlokasi agar bisa menjadi satu pertimbangan untuk pemkot.
�Kita bukan cuma sekedar mencari makan saja, tetapi juga kita bisa berbuat sesuatu bagi masyarakat di sekitar� tambahnya.
Quote:
[spoiler=open this] for Grebeg Suro & Dolanan Tempo Doeloe:
Quote:
Mengapa dinamakan Kampung Ilmu? Alasannya, kawasan tersebut hanya khusus menjual buku-buku, mulai buku umum, buku pelajaran, majalah bekas, hingga komik. Buku adalah guru yang setia setiap saat dalam memberikan ilmu dan pengetahuan. Karena itulah, kawasan itu dinamakan Kampung Ilmu, kampung penuh ilmu, penuh buku.