FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() [/quote][quote] Timnas Futsal Indonesia berangkat ke Piala Asia 2012, di Dubai, Uni Emirat Arab, secara swadaya. Tidak ada bantuan dari PSSI sebagai induk organisasi. Menurut Ketua Badan Futsal Nasional (BFN), Yerico Umbas, karena tidak didukung pendanaan dari PSSI, pihaknya sempat menglami kesulitan finansial untuk ongkos keberangkatan 24 orang anggota tim yang akan bertanding di Dubai, 25 Mei hingga 1 Juni 2012. "Selayaknya memang BFN dan PSSI mensupport penuh futsal Indonesia. Akan tetapi, sampai saat ini futsal yang akan berangkat ini, belum menerima dukungan (dana) dari PSSI," keluh Yerico kepada wartawan saat konferensi pers sebelum keberangkatan, Senin (21/5/2012). Yerico berjanji akan terus mendesak PSSI melalui Sekjen PSSI Tri Goestoro agar memberikan sokongan dana. "Tapi saya akan support terus kepada Sekjen (PSSI) untuk memberikan dukungan dana, saya sudah bicara ke Sekjen, PSSI akan beri dukungan. Kalau pun telat, nanti bisa dikirim. Mudah-mudahan PSSI tidak lupa," tegasnya. Ia mengakui, futsal Indonesia masih dinomorduakan alias belum dilirik. Hal itulah yang menyebabkan pengurus sulit mencari dana. Padahal, futsal Indonesia bertengger di urutan 9 se-Asia. Saat berlaga diajang Piala AFF 2012 yang digelar di Thailand pada April 2012 lalu, dana yang diambil hanya mengandalkan uang kas BFN sekitar Rp 7 juta. "Artinya BFN sudah bisa mendapatkan sokongan (dana) dari pihak luar. Masa dari PSSI tidak memberikan bantuan, dari Menpora kami hanya mendapat tiket," bebernya. Saking susahnya mereka harus mencari sokongan dana dari berbagai pihak, salah satunya adalah PT Indika Energy. Dengan bantuan yang diberikan oleh perusahaan tersebut, timnas futsal akhirnya bertolak ke Dubai, malam nanti. Lebih lanjut, persiapan dalam perhelatan Piala Asia Futsal 2012 ini, Indonesia membutuhkan dana sedikitnya Rp 700-900 juta. Dana itu didapat dari pemerintah (Kemenpora dan PSSI) dan beberapa pemerhati pecinta futsal Indonesia. PSSI di bawah ketua umum Djohar Arifin Husin rupanya tengah mengalami masalah finansial. Sebelumnya, klub-klub Liga Primer Indonesia (IPL) seperti Persema Malang dan Persija Jakarta, mengeluhkan macetnya dana dari konsorsium. Sementara itu, Direktur Pembinaan Anak Usia Dini PSSI Timo S. Scheuneumann mengaku tak mendapat bantuan finansial dari PSSI saat menyusun buku berjudul 'Kurikulum dan Pedoman Dasar Sepak Bola Indonesia', yang menjadi pedoman anggota PSSI dalam pembinaan usia muda. ANE ![]() nocomment ![]() Sumber Terkait:
|
![]() |
|
|