Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
lumpiabasah's Avatar
lumpiabasah lumpiabasah is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,728
Rep Power: 0
lumpiabasah is a New Born
Default [ Kisah Nyata ] Coba baca tanpa bersuara

ceriwiser yang baik selalu meninggalkan komment yang baik




Langsung aja ya gan

baca tanpa suara supaya lebih menghayati





[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for judul :




JANGAN "NGAMBEK" BERKEPANJANGAN TERHADAP ORANG KAU YANG KASIHI.










[spoiler=open this] for cerita nya :




Bagi yg sudah pernah baca, luangkan waktu untuk baca sekali lagi

Ini adalah cerita sebenarnya ( diceritakan oleh Lu Di dan di edit oleh

Lian Shu Xiang )



Sebuah salah pengertian yg mengakibatkan kehancuran sebuah rumah tangga.



Tatkala nilai akhir sebuah kehidupan sudah terbuka,tetapi

segalanya sudah terlambat. Membawa nenek utk tinggal bersama

menghabiskan masa tuanya bersama kami, malah telah menghianati ikrar

cinta yg telah kami buat selama ini,setelah 2 tahun menikah, saya dan

suami setuju menjemput nenek di kampung utk tinggal bersama .



Sejak kecil suami saya telah kehilangan ayahnya, dia adalah satu-satunya

harapan nenek, nenek pula yg membesarkannya dan menyekolahkan dia hingga

tamat kuliah.

Saya terus mengangguk tanda setuju, kami segera menyiapkan sebuah kamar

yg menghadap taman untuk nenek, agar dia dapat berjemur, menanam bunga

dan sebagainya. Suami berdiri didepan kamar yg sangat kaya dgn sinar

matahari,tidak sepatah katapun yg terucap tiba-tiba saja dia mengangkat

saya dan memutar-mutar saya seperti adegan dalam film India dan berkata

:"Mari,kita jemput nenek di kampung".



Suami berbadan tinggi besar, aku suka sekali menyandarkan kepalaku ke

dadanya yg bidang, ada suatu perasaan nyaman dan aman disana. Aku

seperti sebuah boneka kecil yg kapan saja bisa diangkat dan dimasukan

kedalam kantongnya. Kalau terjadi selisih paham diantara kami, dia suka

tiba-tiba mengangkatku tinggi-tinggi diatas kepalanya dan diputar-putar

sampai aku berteriak ketakutan baru diturunkan.Aku sungguh menikmati

saat-saat seperti itu.



Kebiasaan nenek di kampung tidak berubah. Aku suka sekali menghias rumah

dengan bunga segar, sampai akhirnya nenek tidak tahan lagi dan berkata

kepada suami:"Istri kamu hidup foya-foya, buat apa beli bunga? Kan bunga

tidak bisa dimakan?" Aku menjelaskannya kepada nenek:"Ibu, rumah dengan

bunga segar membuat rumah terasa lebih nyaman dan suasana hati lebih

gembira."Nenek berlalu sambil mendumel, suamiku berkata sambil tertawa:

"Ibu, ini kebiasaan orang kota, lambat laun ibu akan terbiasa juga."



Nenek tidak protes lagi, tetapi setiap kali melihatku pulang sambil

membawa bunga,dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya berapa harga

bunga itu, setiap mendengar jawabanku dia selalu mencibir sambil

menggeleng-gelengkan kepala. Setiap membawa pulang barang belanjaan,dia

selalu tanya itu berapa harganya ,ini berapa.Setiap aku jawab, dia

selalu berdecak dengan suara keras.Suamiku memencet hidungku sambil

berkata:"Putriku, kan kamu bisa berbohong.Jangan katakan harga yang

sebenarnya." Lambat laun, keharmonisan dalam rumah tanggaku mulai terusik.



Nenek sangat tidak bisa menerima melihat suamiku bangun pagi menyiapkan

sarapan pagi untuk dia sendiri, di mata nenek seorang anak laki-laki

masuk ke dapur adalah hal yang sangat memalukan. Di meja makan, wajah

nenek selalu cemberut dan aku sengaja seperti tidak mengetahuinya. Nenek

selalu membuat bunyi-bunyian dengan alat makan seperti sumpit dan

sendok, itulah cara dia protes.



Aku adalah instrukstur tari, seharian terus menari membuat badanku

sangat letih, aku tidak ingin membuang waktu istirahatku dengan bangun

pagi apalagi disaat musim dingin. Nenek kadang juga suka membantuku di

dapur, tetapi makin dibantu aku menjadi semakin repot, misalnya; dia

suka menyimpan semua kantong-kantong bekas belanjaan, dikumpulkan bisa

untuk dijual katanya.Jadilah rumahku seperti tempat pemulungan kantong

plastik, dimana-mana terlihat kantong plastik besar tempat semua

kumpulan kantong plastik.



Kebiasaan nenek mencuci piring bekas makan tidak menggunakan cairan

pencuci, agar supaya dia tidak tersinggung, aku selalu mencucinya sekali

lagi pada saat dia sudah tidur.Suatu hari, nenek mendapati aku sedang

mencuci piring malam harinya, dia segera masukke kamar sambil membanting

pintu dan menangis.Suamiku jadi serba salah, malam itu kami tidur

seperti orang bisu, aku coba bermanja-manja dengan dia, tetapi dia tidak

perduli. Aku menjadi kecewa dan marah."Apa salahku?" Dia melotot sambil

berkata:"Kenapa tidak kamu biarkan saja? Apakah memakan dengan pring itu

bisa membuatmu mati?"



Aku dan nenek tidak bertegur sapa untuk waktu yg culup lama, suasana

mejadi kaku. Suamiku menjadi sangat kikuk, tidak tahu harus berpihak

pada siapa? Nenek tidak lagi membiarkan suamiku masuk ke dapur, setiap

pagi dia selalu bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuknya, suatu

kebahagiaan terpancar di wajahnya jika melihat suamiku makan dengan

lahap, dengan sinar mata yang seakan mencemohku sewaktu melihat padaku,

seakan berkata dimana tanggung jawabmu sebagai seorang istri?

Demi menjaga suasana pagi hari tidak terganggu, aku selalu membeli

makanan diluar pada saat berangkat kerja. Saat tidur, suami berkata:"Lu

di, apakah kamu merasa masakan ibu tidak enak dan tidak bersih sehingga

kamu tidak pernah makan di rumah?" sambil memunggungiku dia berkata

tanpa menghiraukan air mata yg mengalir di kedua belah pipiku.Dan dia

akhirnya berkata:"Anggaplah ini sebuah permintaanku, makanlah bersama

kami setiap pagi."Aku mengiyakannya dan kembali ke meja makan yg serba

canggung itu.



Pagi itu nenek memasak bubur, kami sedang makan dan tiba-tiba ada suatu

perasaan yg sangat mual menimpaku, seakan-akan isi perut mau keluar

semua.Aku menahannya sambil berlari ke kamar mandi, sampai disana aku

segera mengeluarkan semua isi perut. Setelah agak reda, aku melihat

suamiku berdiri didepan pintu kamar mandi dan memandangku dengan sinar

mata yg tajam, diluar sana terdengar suara tangisan nenek dan

berkata-kata dengan bahasa daerahnya. Aku terdiam dan terbengong tanpa

bisa berkata-kata. Sungguh bukan sengaja aku berbuat demikian!.

Pertama kali dalam perkimpoianku, aku bertengkar hebat dengan suamiku,

nenek melihat kami dengan mata merah dan berjalan menjauh..suamiku

segera mengejarnya keluar rumah.



Menyambut anggota baru tetapi dibayar dengan nyawa nenek.

Selama 3 hari suamiku tidak pulang ke rumah dan tidak juga meneleponku.

Aku sangat kecewa, semenjak kedatangan nenek di rumah ini, aku sudah

banyak mengalah, mau bagaimana lagi? Entah kenapa aku selalu merasa mual

dan kehilangan nafsu makan ditambah lagi dengan keadaan rumahku yang

kacau, sungguh sangat menyebalkan. Akhirnya teman sekerjaku berkata:"Lu

Di, sebaiknya kamu periksa ke dokter."Hasil pemeriksaan menyatakan aku

sedang hamil. Aku baru sadar mengapa aku mual-mual pagi itu. Sebuah

berita gembira yg terselip juga kesedihan. Mengapa suami dan nenek

sebagai orang yg berpengalaman tidak berpikir sampai sejauh itu?



Di pintu masuk rumah sakit aku melihat suamiku, 3 hari tidak bertemu dia

berubah drastis, muka kusut kurang tidur, aku ingin segera berlalu

tetapi rasa iba membuatku tertegun dan memanggilnya. Dia melihat ke

arahku tetapi seakan akan tidak mengenaliku lagi, pandangan matanya

penuh dengan kebencian dan itu melukaiku. Aku berkata pada diriku

sendiri, jangan lagi melihatnya dan segera memanggil taksi. Padahal aku

ingin memberitahunya bahwa kami akan segera memiliki seorang anak. Dan

berharap aku akan diangkatnya tinggi-tinggi dan diputar-putar sampai aku

minta ampun tetapi..... mimpiku tidak menjadi kenyataan. Didalam taksi

air mataku mengalir dengan deras. Mengapa kesalah pahaman ini berakibat

sangat buruk?











sambungan di post 3 dan 4





Maaf ya gan klo kepanjangan cerita nya

tapi ane yakin bisa bikin pelajaran buat kita





mohon di rate ya gan supaya orang lain bisa ikut baca juga,,,biar bermamfaat bagi banyak orang



maaf klo



klo boleh ane juga berharap






Spesial thaks to agan riverty and agan the_true buat melon nya

yang lain mana ya



buat komment yang sedih # 163

http://ceriwis.us/showthread.php?t=8706338&page=9



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:47 PM.


no new posts