Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film Once Upon A Time in China. Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hongkong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?
Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, ahli Pengobatan, dan ahli beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China.
Wong Fei Hung adalah Pendekar IslamWong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.
2.
Komandan Armada yang dikenal dengan nama Cheng Ho atau Zheng He ini memang beragama Islam, dimana dikisahkan ayahnya pernah naik haji dan ia sendiri disunat sejak kecil. Namun perjalanan armada Cheng Ho bukanlah untuk menyebar-nyebarkan agama Islam di tempat yang disinggahinya, walau ia muslim.
Lebih layak kalau perjalanan armadanya adalah untuk riset, menagih upeti dari Majapahit dan mengamankan Sriwijaya dari serangan bajak laut yang juga orang-orang Cina. Kota Palembang sekarang yang banyak dihuni orang-orang berwajah Cina tapi beragama Islam mungkin bisa dijadikan kunci untuk menelisik lebih jauh tentang peran Cina muslim dalam islamisasi di Indonesia. Juga tentang keberadaan preman-preman Palembang yang kondang mungkin bisa dihubungkan dengan adanya perkampungan yang dihuni para bajak laut di masa lalu. Bagaimana dengan mpek-mpek? di daerah Cina selatan dikabarkan ada makanan sejenis itu yang mungkin merupakan cikal bakal mpek mpek Palembang.
Siapakah Cheng Ho sebenarnya?
Kisah pelayaran Cheng Ho tidak hanya menorehkan jejak sejarah yang mengagumkan di setiap negara yang dilaluinya (laporan khusus Time di bawah tajuk The Asian Voyage: In the Wake of the Admiral, ed. August 20-27, 2001) tetapi juga telah mengilhami ratusan karya ilmiah baik fiksi maupun non-fiksi serta penemuan berbagai teknologi kelautan-perkapalan di Eropa khususnya pasca penjelajahan sang maestro.
sumber:
http://www.faceminang.com/2011/02/wo...kar-islam.html

gan

gan