Mbah Mampir Cucu-Cucuku ...

[tukularwana]

Kepada cucu-cucu mbah yang baik. Ini mbah membawa oleh-oleh buatmu. Cerita-cerita paling menjijikkan yang pernah cucu dengar. Kagak bakalan ada cerita yang lebih menjijikkan daripada cerita yang mbah berikan.

Mbah cuma nyerah menghadapi satu saingan saja. Yaitu para anggota DPR!

Mbah nyerah dech kalo harus mengalahkan kejijikan saat melihat tampang dan omongan mereka-mereka itu ...

Mulai sekarang, terutama tiap malam Jumat ...

Mbah akan mendatangi cucu-cucuku ...

Membawa oleh-oleh cerita buat kalian ...

Mbah pamitan dulu ya ...

Salam ...



Ini oleh-oleh mbah yang pertama :



Tetangga sebelah rumah mbah adalah sepasang suami istri yang sudah berumur. Tiap hari mereka dititipi cucu oleh salah seorang anaknya. Nama cucunya itu adalah Bintang. Anaknya gemuk tapi sayangnya hidungnya selalu ingusan.

Kalo pas hari libur dia sering main di depan rumah mbah. Kebiasaan yang sering dia lakukan adalah mengutik-utik lubang hidungnya untuk mencari upil yang ada di dalamnya. Untuk urusan yang satu ini nampaknya dia cukup ahli. Keping demi keping upil dia ambil untuk kemudian dia masukkan ke mulutunya. Kadang-kadang nampak dia gigit-gigit untuk memotong-motong upil menjadi lebih kecil dan lebih merasakan citarasanya yang asin-asin gurih.

Pagi ini seperti biasa dia main di depan rumah. Dan seperti yang sudah-sudah kali ini diapun tetap mengorek-orek lubangnya hidungnya untuk mencari cemilan kesayangannya. Namun hari ini rupanya lain dengan hari-hari sebelumnya. Nampaknya hari ini peruntungannya sedang baik. Mbah lihat dengan kelingkingnya dia berhasil menarik upil berukuran besar. Bentuknya melingkar seperti permen Polo. Sebagian besar sudah terlihat kering tapi dibagian pinggir nampak ada bagian-bagian yang masih lunak seperti gel. Ada beberapa bulu hidung yang ikut menempel.

Dengan menyunggingkan senyum penuh kemenangan dia pandangi hasil penggalian hari ini. Untuk kemudian dia masukkan ke mulutnya.

Emm ... nyem .. nyem .. nyem .. Wajahnya jelas menggambarkan kepuasan ...