FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
VIVAnews - PT Hutama Karya menargetkan pembangunan kereta layang Bekasi-Semanggi sudah mulai konstruksi pada 2013 dan dapat beroperasi pada 2015.
General Manager Divisi Pengembangan Hutama Karya, Wikumurti, menjelaskan, tahun ini perseroan akan fokus untuk membereskan aspek teknis, finansial, dan legal pembangunan kereta layang yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Dari sisi aspek teknis, Hutama Karya sebagai pihak yang memiliki ide telah berkoordinasi dengan PT Jasa Marga Tbk dan Badan Pengatur Jalan Tol untuk mendiskusikan aspek teknis, terhadap kemungkinan merealisasikan ide tersebut. "Ternyata, masih memungkinkan, walaupun harus dikaji lebih dalam. Konstruksinya sendiri tidak rumit, karena secara teknologi Indonesia telah siap," kata Wikumurti kepada VIVAnews di kantornya, Jakarta, Kamis 12 Juli 2012. Sementara itu, untuk aspek legalitas, menurut dia, Hutama Karya saat ini sedang menyiapkan dokumen proyek seperti study kelayakaan (feasibility study), Detail Engineering Design (DED), dan proposal bisnis. Untuk aspek finansial, Wikumurti melanjutkan, saat ini Hutama Karya sedang menjalin komunikasi dengan beberapa BUMN karya untuk membentuk Konsorsium Jabodetabek Integrated Transportation (JATRA) Corporation. Dengan membentuk konsorsium ini, dia menjelaskan, diharapkan pemerintah tidak perlu lagi memberikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan proyek ini dapat dilaksanakan secara Business to Business (B to B). Ide Sejak 1988 Wikumurti mengungkapkan, ide Hutama Karya mengembangkan jaringan jalan tol dengan kereta layang terintegrasi sudah muncul sejak 1988. Namun, ide itu redup kembali akibat krisis ekonomi yang menimpa Indonesia.* "Kami mempunyai konsep triple decker, namun kajiannya terhenti pada tahun 90-an karena krisis ekonomi," kata dia. Seiring pertumbuhan kendaraan bermotor, dia melanjutkan, kebutuhan transportasi massal yang nyaman di Jakarta menjadi kebutuhan. Ia mengungkapkan, saat ini, jalan tol dilalui oleh 98 persen mobil pribadi, dan hanya dua persen oleh angkutan umum. Ide Hutama Karya ini adalah mengoptimalkan fungsi jalan tol yang saat ini lebih banyak digunakan untuk mobil pribadi, menjadi jalan tol bagi kepentingan masyarakat luas. Hal ini membuat masyarakat kelas menengah ke bawah yang selama ini tersingkir dapat menikmati jalan tol juga. Wikumurti melanjutkan, kemacetan yang semakin parah setiap harinya, membuat Hutama Karya memanfaatkan momentum ini untuk menghidupkan kembali ide kereta layang. Untuk membangun kereta layang Bekasi-Semanggi sepanjang 22 kilometer ini membutuhkan waktu konstruksi dua tahun. Dengan inovasi Hutama Karya yang menggunakan teknologi "Sosrobahu", maka dalam proses pembangunan, fungsi jalan tol tidak terhambat. Sosrobahu adalah inovasi Hutama Karya yang ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati dalam membangun jalan layang. Sosrobahu ini merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang dan kemudian diputar 90 derajat, sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di bawahnya. "Dengan Sosrobahu, maka dalam pembangunannya, kami tidak menutup semua jalan, hanya menutup satu jalur jalan tol," katanya. (art) � VIVAnews ![]() |
#2
|
||||
|
||||
![]()
Panjang Rute Proyek Kereta Layang 100 KM
VIVAnews - Rencana perusahaan konstruksi pelat merah, PT Hutama Karya untuk membangun kereta layang terintegrasi di median jalan tol sepanjang 100 kilometer diperkirakan menelan investasi hingga Rp30 triliun. General Manager Divisi Pengembangan Hutama Karya, Wikumurti, menjelaskan, dalam rencana pengembangan kereta layang di median jalan tol ini akan terbagi menjadi lima tahap. Tahap pertama Bekasi-Cawang, tahap kedua Cawang-Semanggi, tahap tiga Bumi Serpong Damai-Taman Anggrek-Semanggi, dan tahap empat Bogor-Cawang. "Total panjang seluruh tahapan ini mencapai 100 kilometer, di mana per kilometernya rata-rata investasi sebesar Rp300 miliar," kata Wikumurti kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis 12 Juli 2012. Untuk tahap awal, Hutama Karya menargetkan pembangunan kereta layang Bekasi-Semanggi. Titik awalnya dimulai dari pusat perbelanjaan Bekasi Square, sehingga pengguna kendaraan pribadi dapat menitipkan kendaraannya di pusat perbelanjaan tersebut, lalu melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dengan kereta layang. Hutama Karya akan membuat Cawang menjadi stasiun penghubung antarmoda angkutan, dari kereta layang, busway, bus kota hingga kereta api. Sementara itu, di Semanggi, kereta layang ini akan terintegrasi dengan MRT. "Nanti akan terintegrasi dengan moda transportasi massal di Jabodetabek," katanya. Kereta yang dipilih merupakan kereta listrik ataupun menggunakan kereta bertenaga matahari yang lebih ramah lingkungan. Hal ini, dia melanjutkan, sudah lumrah dilaksanakan di negara-negara lain untuk mengatasi kemacetan di daerah perkotaan. "Kereta merupakan alat transportasi modern yang tepat waktu dan antimacet. Kalau naik kendaraan umum saja, Bekasi-Cawang bisa makan waktu dua jam kalau kena macet," katanya. (eh) * � VIVAnews ![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
Ketersediaan Jalan di Jakarta Jauh dari Ideal
VIVAnews � Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan wilayah Ibukota Jakarta hingga saat ini masih layak untuk pembangunan jalan baru. Malah, sudah seharusnya Jakarta membangun jalan tambahan untuk mengurangi kepadatan yang terjadi hampir di segala ruas jalan di Jakarta.* Menurut Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, di Jakarta, Kamis, 12 Juli 2012, jumlah jalan di Jakarta saat ini hanya sekitar 10 persen dari keseluruhan daerah Jakarta. Idealnya, komposisi ketersediaan jalan di ibukota ini mencapai 20-30 persen dari luas wilayah. Dengan realitas tersebut, Djoko mengaku dirinya terbuka jika ada ide-ide baru yang bisa dikembangkan untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Termasuk salah satunya pembangunan jalan-jalan baru seperti Cibubur-Senayan. Namun, pemerintah mengingatkan, usul pembangunan jalan baru harus melalui pengkajian yang mendalam. Selain itu, jalan tambahan baru idealnya tak hanya menumpuk di satu tempat.* Khusus untuk jalan tol Cibubur-Senayan, Kementerian PU masih belum menerima laporan tertulis mengenai rencana pembangunan jalan tol tersebut. Yang beredar hanya kabar bahwa PT Jasa Marga Tbk disebut-sebut telah melakukan studi kelayakan (feasibility study). �Mungkin nanti sedang diolah oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Yang jelas, kalau masuk ke saya, nanti harus sudah ada hasil studi kelayakan dan analisis Amdal-nya,� jelasnya. Seperti diketahuii, usai munculnya gagasan pembangunan jalan tol berlawanan arus (contra flow), Cibubur-Senayan, kini kembali muncul ide baru dari PT Hutama Karya. Perusahaan konstruksi pelat merah ini menawarkan konsep pembangunan kereta layang Bekasi-Slipi yang memanfaatkan median jalan tol sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan. Untuk merealisasikan kereta layang tersebut, dibutuhkan investasi triliunan rupiah. (art) � VIVAnews ![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]()
Kereta Layang Bekasi-Slipi Butuh Rp10 Triliun
VIVAnews - PT Hutama Karya menawarkan konsep pembangunan kereta layang Bekasi-Slipi yang memanfaatkan median jalan tol sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan. Untuk merealisasikan kereta layang tersebut, dibutuhkan investasi hingga Rp10 triliun. "Memang belum kami hitung secara riil. Namun, estimasi total sekitar Rp10 triliun untuk kereta layang sepanjang 22 kilometer," kata Direktur Utama Hutama Karya, Tri Widjajanto Joedosastro, kepada VIVAnews di Jakarta. Tri menjelaskan, kereta layang Bekasi-Slipi akan menjadi model transportasi intermoda yang menggabungkan seluruh konsep transportasi darat. Dalam konsep tersebut, Stasiun Cawang akan menjadi titik sentral bertemunya kereta layang dengan bus Transjakarta. Kereta yang dipilih adalah kereta listrik ataupun menggunakan kereta bertenaga matahari yang lebih ramah lingkungan. Upaya itu, dia melanjutkan, sudah lumrah dilaksanakan di negara-negara lain untuk mengatasi kemacetan di daerah perkotaan. Untuk itu, dalam konsep tersebut, Hutama Karya akan menggandeng PT Kereta Api Indonesia sebagai operator kereta layang tersebut. "Ini bukan solusi yang parsial, namun terintegrasi antara kereta dan bus Transjakarta," katanya. Karena menelan investasi yang besar, menurut dia, ia meminta untuk dimasukkan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menekan harga tiket. Berdasarkan perhitungannya, jika proyek ini dibangun murni swasta, harga tiket dapat mencapai Rp15.000 per penumpang. Namun, jika dibangun menggunakan dana APBN, harga tiket dapat ditekan menjadi Rp9.000 per penumpang. "Itu salah satu alasan menggunakan dana APBN. Konstruksinya mestinya dibangun dengan APBN," paparnya. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, sendiri telah menyatakan terkesan dengan proyek Hutama Karya itu. Perseroan memiliki konsep untuk membangun intermoda dengan pembuatan kereta layang di tengah jalan tol Bekasi hingga Slipi. "Saya sudah lihat konsepnya. Sangat bagus," ujarnya. ![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]()
manstab infonya ndan
|
#6
|
||||
|
||||
![]()
nice la gan, soalnya klo ke semanggi naek bis mesti naek 2 kali, angkot-> busway
|
![]() |
|
|