Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 13th February 2011
metamorfosis's Avatar
metamorfosis
Member Aktif
 
Join Date: Dec 2010
Posts: 221
Rep Power: 0
metamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophet
Default Amerika Bandingkan Kejatuhan Mubarak dengan Soeharto


Barack Obama. AP/Pablo Martinez Monsivais


TEMPO Interaktif, Washington -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama membandingkan gerakan perubahan di Mesir dengan reformasi di Indonesia yang menjatuhkan kekuasaan Presiden Soeharto, runtuhnya Tembok Berlin, dan Mahatma Gandhi dalam memimpin kemerdekaan di India.

"Kita tak bisa mengelak, namun kita mendengar gema sejarah, gema dari warga Jerman yang menjatuhkan Tembok Berlin, mahasiswa Indonesia yang turun ke jalan, dan Gandhi yang memimpin rakyat ke jalan keadilan," katanya dalam sambutan menyusul mundurnya Presiden Mesir Husni Mubarak, Jumat lalu.

Tapi, ia mengingatkan, pergantian rezim di Mesir barulah langkah awal demokratisasi di Negeri Piramida itu. �Banyak pertanyaan yang belum terjawab. Tapi saya yakin masyarakat Mesir bisa menemukan jawabannya dengan cara damai, konstruktif, dalam semangat persatuan,� kata Obama, yang memastikan Amerika tetap menjadi mitra Mesir.

Ia juga memuji militer, yang menolak menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa. Ia berharap militer segera mencabut keadaan darurat serta memulai persiapan untuk pemilihan umum yang bebas dan adil.

Pemerintah Amerika, seperti dikutip The Wall Street Journal, memang memakai pergolakan di Indonesia pada 1998 sebagai model transisi kekuasaan yang sukses. Meski mayoritas penduduknya muslim, Indonesia tak jatuh ke tangan para tokoh Islam, melainkan tetap sekuler dengan dukungan militer. Hal yang sama semestinya bisa terjadi di Mesir.

Di Jakarta, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengucapkan selamat kepada bangsa Mesir, yang mampu mengatasi tantangan. "Pemerintah Indonesia yakin hal ini akan mengawali bergulirnya proses transisi demokrasi yang damai," ujarnya kemarin.

Ia menambahkan, sebagai negara yang sudah melewati fase transisi demokrasi, Indonesia siap berbagi pengalaman. "Indonesia akan selalu berada di sisi Mesir dalam upaya menuju transisi yang demokratis, serta dalam upaya bersama mewujudkan perdamaian yang langgeng di Timur Tengah," tuturnya.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon berharap Mesir bisa melangkah maju. "Saya menyeru pemerintahan sementara agar menyusun rencana ke depan dengan mengikutsertakan semua pemangku kepentingan," katanya.

Perubahan ini dirayakan di Tunisia, yang menjadi inspirasi gerakan di Mesir setelah mereka berhasil menggulingkan Presiden Ben Ali. Warga berjoget di jalan-jalan dan membunyikan klakson mobil.

Penduduk di wilayah Palestina juga turut merayakan kemenangan rakyat Mesir dengan mengumandangkan lagu kebangsaan Mesir.

Di Israel, seorang pejabat yang tak mau disebutkan namanya menyatakan khawatir akan perkembangan di Mesir. �Kami tak tahu siapa yang akan berkuasa di sana dalam beberapa bulan mendatang,� katanya kepada The New York Times.

Ia khawatir Mesir akan membatalkan kesepakatan damai dengan Israel yang telah ditandatangani di Camp David pada 1979. �Ini akan berpengaruh terhadap negara lain di kawasan ini, termasuk bangsa Palestina,� katanya.

REUTERS | BBC | BUNGA MANGGIASIH | YUDONO



Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts