Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Travel, Wisata, Liburan

Travel, Wisata, Liburan Suka jalan-jalan dan traveling ke berbagai mancanegara? yuk sharing dan berbagi tips disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 3rd October 2012
Swimsuit's Avatar
Swimsuit Swimsuit is offline
Member Aktif
 
Join Date: Oct 2012
Posts: 119
Rep Power: 0
Swimsuit mempunyai hidup yang Normal
Default Menyusuri Rel Purwokerto - Sokaraja JATENG tempo dulu

Buat penghuni kaskus ane mau shar ni cerita pengalaman selama liburan di purwokerto jateng dengan menyusuri rel purwokerto - sukaraja tempo doelo yg sampai saat ini masih terdapat jejaknya.



Penyusuran pertama dimulai dari Stasiun timur yang sekarang sudah di bongkar dan di jadikan ruko PJKA. Letak pintu masuk stasiun berada tepat di pertigaan Jl. Merdeka - Jl. Jend. Sudirman, atau sekarang sudah dibangun Paparons pizza.



Saya masuk ke bekas stasiun dari arah rumah makan Kabayan, disana terdapat sebuah rel yang ujung satunya ke arah stasiun dan yang satunya menuju ke Jl. Jend. Sudirman. Di lokasi bekas Stasiun Timur masih terdapat barisan rel yang mungkin memang belum berubah dari dulu, terdapat beberapa buah gerbong barang yang masih berdiri dan ditinggali oleh "orang tak berumah". di sisi lain terdapat juga beberapa gerbong yang mungkin sengaja di gulingkan. Beberapa rambu dan wessel yang masih bisa di oprasikan.



Penyusuran kedua saya mencoba untuk berkeliling (masih sekitar stasiun timur), diantaranya terdapat gudang dolog, sebuah gudang tertutup dan beberapa bangunan yang tidak berpenghuni. Ada sebuah objek menarik disana, yaitu sebuah pompa bensin kuno berwarna kuning, sangat antik dan saya mencoba mengambil gambar lebih dekat, ternyata disana terdapat beberapa orang berseragam seperti tentara, wew ... pasti urusannya bakalan rumit!. Tapi saya beranikan diri untuk meminta ijin, dan bener juga, " Masnya harus punya ijin dari Danrem, kalau kami hanya menjalankan tugas dan perintah saja ...!". (Huff ...)





Penyusuran Ketiga saya meluncur ke Jl. Jend. Sudirman, tepatnya dari TM. Kabayan, disana masih terdapat 2 jembatan rel kecil yang sudah mulai tertimbun tanah dan bangunan, karena bentuknya melintang saya kurang paham apakah rel yang ke arah timur yang menuju jl. Jend. Sudirman langsung menyebrang ke bahu jalan sebelah utara (depan kantor Pos Besar) atau masih ketimur lagi perlintasannya?.



Masih terus menyusuri Jl. Jend. Sudirman sampai ke perempatan Pasar Wage, disana sudah tidak ada bekas-bekasnya. Dan dari perempatan itulah masih di jumpai lapisan aspal berbeda selebar rel kereta. Seingatku memang rel keretanya lewat bahu jalan sebelah utara seperti foto kuno yang aku dapatkan dari rekan kerjaku dari BMS tv. Kalau jaman dulu sebelah timur utara adalah terminal angkutan umum (sekarang ruko moderen pasar Wage). Kalo kita lihat dari foto kunonya terdapat dua bangunan pas di pojok sebelah barat utara yang sampe sekarang masih terjaga keasliannya.



Kita lanjutkan ke arah timur Jl. Jend. Sudirman sampe pertigaan ke arah mersi, rel kereta membelok ke pojok sebelah timur (Sebelah Kondang Motor), yang kalau kita lihat sekarang seperti sebuah gang kecil, tapi kalu kita lihat lebih teliti kebawah masih terlihat rel yang memanjang menikung sampai ke Berkoh. Masih banyak bagian dari rel yang menyembul ke permukaan, dan masih juga terdapat beberapa jembatan rel diatas selokan.



Sampai ke bundaran air mancur rel menyebrangi jalan (sudah nggak tertimbun aspal) dan masuk ke perkampungan sebelah selatan jalan. Tidak seberapa jauh dari lintasan jalan raya rel melintas diatas sungai (jembatan masih bagus) dan masuk ke perkampungan lagi. Walaupun bekas rel beralih fungsi menjadi gang kecil tapi mulai disini saya sangat kesusahan mencari bekas-bekas relnya, sampai beberapa kali nanya ke orang, yang ternyata setelah melintasi jalan beraspal rel sudah tertutup bangunan permanen tepat di atasnya, menjadi selokan air dan di jadikan pondasi rumah warga kira kira 1 meter dibawah permukaan tanah. Ini sangat di sayangkan banget.



Dari sini rel bener-bener jadi selokan dan tenggelam di persawahan penduduk. Karena saya pikir ini nggak akan berhasil menyusurinya lagi, saya langsung menuju jalan Suparjo Rustam, dan memang disana juga sudah tidak ada lagi bekas-bekasnya, tapi dulu pada tahun 1999 disana masih terdapat sebuah jalur yang hanya terdapat di bahu jalan sebelah selatan, yang saya yakin dulu adalah jalan kereta api.



Penyusuran keempat sepanjang Jl. Suparjo Rustam sebelum sampai di perempatan Sokaraja masih terdapat rel yang menikung menjauh dari perempatan, tembus dan melintang di jalan ke arah Depo Pelita (Karang Nanas).



mungkin sampe di sini saja gan penyusuran saya karena terpentok dana dan fisik capek bgt . hihiihi...



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:51 AM.


no new posts