FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Travel, Wisata, Liburan Suka jalan-jalan dan traveling ke berbagai mancanegara? yuk sharing dan berbagi tips disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jangan Lupa Rate Dulu Juragan ![]() ![]() ![]() Lore Lindu merupakan nama sebuah kawasan Taman Nasional di Sulawesi Tengah. Kawasan ini dideklarasikan sebagai Taman Nasional (TN) pada tahun 1993, dan terletak antara 119�90' - 120�16' di sebelah timur dan 1�8' - 1�3' di sebelah selatan. Kalau dibandingkan dengan taman nasional lain di Indonesia, ukurannya sedang saja; Taman Nasional ini secara resmi meliputi kawasan 217.991.18 ha (sekitar 1.2% wilayah Sulawesi yang luasnya 189.000 km� atau 2.4% dari sisa hutan Sulawesi yakni 90.000 km�). Taman Nasional ini sebagian besar terdiri atas hutan pegunungan dan sub-pegunungan (�90%) dan sebagian kecil hutan dataran rendah (�10%). Titik terendah di dalam Taman Nasional ini terletak dekat ujung barat laut; ketinggiannya sekitar 200 m di atas permukaan laut. Titik tertinggi adalah gunung Nokilalaki (2335 m asl) dan gunung Rorekatimbu (2610 m asl). Puncak gunung yang disebut terakhir ini letaknya tepat di luar perbatasan Taman Nasional. karena keunikannya,pada tahun 1977, Lore Lindu diresmikan sebagai Suaka Biosfer di dalam Program Man and the Biosphere (MAB) UNESCO. Penunjukan ini dilakukan sebelum adanya Program Taman Nasional di Indonesia. Sejak rencana pendiriannya, TN Lore Lindu dipandang memiliki dua fungsi: yakni konservasi keanekaragaman hayati dengan pengelolaan sumber daya alam secara tepat guna. Bagaimanapendekatan ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan di masa depan, sangat penting artinya bagi kebijakan perencanaan saat ini, dan secara drastis akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan jangka panjang Taman Nasional ini. Secara biogeografis kawasan ini merupakan daerah peralihan antara Zona Asia dan Zona Australia atau kita kenal dengan Garis Wallace (Wallace Line). Di Pulau Sulawesi, Wallace Line membentang dari Taman Nasional Nani Wartabone di Bolaangmongondou-Gorontalo (Sulut) hingga ke Donggala-Poso melintasi hutan TNLL dan terus sampai ke hutan-hutan tropis di Kendari, Sultra. TNLL seluas 229.000 hektare itu merupakan taman hutan rimba yang tergolong langka di abad ini. Karena kelangkaannya, kawasan ini telah diklaim menjadi milik dunia. Para peneliti asing yang pernah melakukan studi di hutan TNLL menjulukinya sebagai "paru-paru dunia" yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. TNLL juga dianggap "laboratorium alam" dunia bagi pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, budi daya, rekreasi dan pariwisata. Sebagai kawasan hutan di zona transisi, TNLL memiliki potensi flora, fauna, dan ekosistem yang sangat spesifik pula. Di kawasan ini terdapat 266 jenis flora yang hidup pada ekosistem danau, padang rumput, dataran rendah pegunungan dan sub alpin. Beberapa jenis tumbuhan kayu langka terkenal adalah kayu cempaka (manglietia sp), kayu leda (eucaliptus deglupta), jenis rotan (calamus sp), jenis-jenis damar (agathis sp) dan beringin merah (litsea sp). Sedangkan fauna, tercatat 200 jenis, dan 37 jenis di antaranya termasuk fauna yang dilindungi dan 163 jenis belum dilindungi. Jenis satwa liar yang penting dan endemik Sulawesi terdapat dalam hutan TNLL, seperti anoa (babalus quarlesi dan babalus deppressicornis), rusa (cervus timorensis), babi rusa (babyrousa baburussa), kus-kus (phalanger celebensis dan phalanger ursianus), monyet hitam (macaca tonkeana), musang coklat (macrogalidia musschenbroeki), singapuar (tarsius spectrum) dan maleo (macrocephalon maleo). Selain potensi flora-fauna, di kawasan TNLL terdapat batan megalith (batu besar pra sejarah) berbagai corak dan tipe di Lembah Bada, Besoa, dan Napu. Kawasan ini dihuni Suku Kulawi dan Lore dengan adat istiadatnya yang masih asli. OBJEK WISATA DI TAMAN NASIONAL LORE LINDU [/spoiler] Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
4. Toro Lokasi Toro adalah sebuahnama desa yang berbatasan Iangsung dengan kawasan taman nasional di wilayah kerja Bidang Pengelolaan Wilayah I Saluki TNLL. Secara administratif berada di Kecamatan Kulawi Selatan. Toro berjarak sekitar 115 km ke arah Selatan dan kota Palu. Daya Tarik Hutan dataran rendah yang berbatasan dengan areal persawahan dan perkebunan cokiat yang membuat pemandangan alam yang indah. Terdapat pembagian hutan yang dikelola secara adat, dengan pasukan pengamanan hutannya yang disebut Tondo Ngata. Selain itu terdapat rumah adat tradisional yang dikenal dengan nama "Lobo", rumah adat yang digunakan untuk acara musyawarah adat. Kekhasan lain dan lokasi ini adalah masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadatnya dalam menjaga hutan di sekitarnya. Spesies burung yang dapat dijumpai di lokasi hutan sekitar desa Toro diantaranya : Mandar Dengkur, Perling Sulawesi, Kepodang Sungu Tungging Putih. ![]() Aksesibilitas Untuk mancapal Toro dapat ditempuh dengan mobil atau angkutan umum selama 4 jam dengan kondisi jalan cukup baik. Angkutan umum dan Palu, dapat ditemukan di terminal angkutan Fasilitas Penginapan, jalur treking, rumah makan kecil dan pemandu lokal bersambung kebawah ![]() Terkait:
|
![]() |
|
|