Muammar Qadhafi. AP/Ben Curtis
TEMPO Interaktif,Paris - Menteri Pertahanan Prancis Alain Jupe, Kamis (24/2) waktu setempat, mengatakan ini saat yang tepat bagi Muammar Qadhafi mengundurkan diri sebagai pemimpin Libya.
"Saya berharap Qadhadi mundur sebagai pemimpin," kata Jupe dalam sebuah wawancara dengan radio
France Inter, seraya mengulangi peringatan Prancis bahwa negeri itu segera menerapkan sanksi keras pascaperistiwa berdarah yang dilakukan Qadhafi terhadap rakyatnya saat terjadi demonstrasi di Libya.
Sebelumnya, juru bicara kementerian luar negeri Prancis Francois Baroin, Senin (21/2), mengatakan Prancis meminta dunia internasional agar mencegah tejadinya perang saudara di Libya.
"Kami sangat khawatir, kaget, dan mengutuk apa yang terjadi di sana. Aksi kekerasan di Libya dapat menimbulkan perang sipil," ujar Baroin dalam sebuah wawancara dengan radio Eropa 1.
Hingga Sabtu pekan lalu, organisasi Hal Asasi Manusia Internasional, mencatat korban demonstrasi di Libya mencapai 174 orang meninggal. Sedangkan menurut catatan petugas medis di Benghazi, korban tewas sebanyak 200 orang.
REUTERS | CHOIRUL