FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]() SUMBER ![]() ilustrasi BOGOR, KOMPAS.com - Tiga pria bertato terkapar terkena sabetan kujang. Ketiganya, yakni Angga (43), Budi (27), dan Erwin (21), luka parah saat berkelahi dengan RD (20), penjual mie. Keributan antara RD dan tiga warga warga Gang Kebonpala, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, itu terjadi di Jalan Suryakencana, tepatnya di seberang kantor Bank CIMB Niaga, Sabtu sekitar pukul 21.00. Penyebab keributan itu hingga kiri belum jelas. Keributan RD dengan Angga, Budi, dan Erwin itu berlangsung sangat cepat. Sejumlah warga yang ditemui di lokasi kejadian mengaku tidak mengetahui secara persis penyebabnya. Namun, sebelum kejadian, beberapa orang sempat melihat ketiga pria yang sebagian tubuhnya dihiasi tato itu duduk-duduk di warung gerobak mie milik RD yang lokasinya tak jauh dari lokasi perkelahian. "Sebelum mereka berkelahi, saya sempat melihat tiga orang itu duduk-duduk di warung mie milik RD," ujar Sukri, penjual nasi goreng. Kebetulan, kata Sukri, saat itu dia berada persis di seberang warung mie milik RD. Namun, setelah itu dia tidak memperhatikan lagi, tahu-tahu sudah terjadi perkelahian. Menurut Sukri, perkelahian itu terjadi hanya sekitar 20 meter dari warung miliknya. "Itu dia, pas saya lihat lagi, ternyata sudah berkelahi di situ. Saya sedang sibuk melayani pembeli, makanya tidak lihat awalnya gimana," katanya. Saksi lain menyebutkan bahwa, RD, yang sudah berdagang mie rebus di situ selama sekitar 10 tahun, terlihat menggunakan kujang - senjata tajam khas Jawa Barat - untuk melawan ketiga pengeroyoknya itu. RD berhasil melukai ketiga lawannya. Bahkan, Erwin mengalami luka sobek yang parah pada bagian perut hingga mengenai ulu hati. Melihat kejadian itu, pengunjung warung Sukri berhamburan ke luar karena ketakutan. Akhirnya, ketiga pria yang terluka itu dibawa ke RS PMI dengan mobil angkot yang dicarter oleh Dedi, lelaki yang tengah bersantap di warung nasi goreng milik Sukri. Budi kena sabetan kujang pada ketiak kirinya, sementara Angga, yang seluruh kaki kiri-kanannya serta tangan kiri-kanannya dipenuhi oleh tato tribal, mengalami sobek pada tangan kiri. Junaedi (52) dan Aisyah (44), orangtua Erwin, mengaku sama sekali tidak mengetahui kejadian tersebut, karena sedang berbelanja di Pasar Bogor. "Saya cuma dapat telepon dari temannya, terus diminta ke Rumah Sakit PMI. Eh, tahunya sudah begini," ujar Junaedi. (Warkot/wid) Terkait:
|
#2
|
|||
|
|||
![]() ![]() |
#3
|
|||
|
|||
![]()
haha bacok aja ndan...........
![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]()
tunggu hasil bacokan nya di GGS :courage:
|
#5
|
|||
|
|||
![]()
wah kujang punya tukang mienya sakti ndan...:m177:
sudah waktunya pedagang mempunyai kemampuan buat jagain dagangannya.. |
#6
|
||||
|
||||
![]()
waduh, gawat juga tkg mie bawa2 kujang
buat motong mie kah ? ![]() |
#7
|
||||
|
||||
![]()
Menang tatto doang ternyata
![]() |
#8
|
||||
|
||||
![]()
bener bgt....mau ngereman malah apes
cucian bgt....dasar preman cap cicak ![]() |
#9
|
||||
|
||||
![]()
gag cokndal ndan.....:nyahaha::nyahaha:
|
![]() |
|
|