Perlindungan Konsumen Pesawat Masih Lemah dalam Kasus Roy Suryo

[atheis]

TEMPO Interaktif, Jakarta - Penumpang pesawat memiliki posisi yang lemah sebagai konsumen maskapai penerbangan. Penumpang tak dapat berbuat apa-apa jika dirugikan oleh maskapai. "Tidak ada landasan hukum yang melindungi konsumen penerbangan," kata pengamat penerbangan Alvin Lie saat dihubungi, Sabtu, 26 Maret 2011.

Menurut Alvin, pemerintah perlu membuat peraturan yang rinci mengatur melindungi konsumen. Pemerintah bisa membuat peraturan yang mengacu Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Peraturan itu antara lain mengatur batas maksimal penundaan jam penerbangan, jika melewati batas waktu konsumen mendapat kompensasi.

Dengan aturan itu diharapkan tak ada insiden penumpang pesawat Ernest Prakasa yang double seat atau salah jadwal dengan anggota Fraksi Demokrat DPR, Roy Suryo. Pemerintah juga bisa membuat peraturan menteri untuk mengatur hal teknis untuk melindungi konsumen. Sehingga maskapai tak sekedar bersaing menawarkan tiket murah, tetapi mereka juga mampu memberikan pelayanan yang sesuai kepada penumpang.

Alvin menyarankan, selama belum ada peraturan, konsumen harus lebih berhati-hati memilih maskapai. Mereka bisa memilih berdasarkan rekam pelayanan maskapai tertentu. "Jangan asal pilih murah saja," kata dia.

Aqida Swamurti

~ SUMBER ~

Terkait:

• JUAL Buku Perlindungan Konsumen
• JUAL Hukum perlindungan konsumen sidharta
• JUAL Buku Perlindungan Konsumen
• Masalah Perparkiran (Secure Parking) dan Perlindungan Konsumen
• Perlindungan Hukum Awak Kapal Masih Lemah

[atheis]

Spoiler for pesan:

trit repost, mohon maaf n silahkan diclosed
salah kamar, silahkan di moderasi
informatif dan atau menghibur, silahkan dibaca dan dicoment
mohon partisipasinya untuk menambahkan TAG
memberi cabe sbg apresiasi utk TS