Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Chit & Chat > Curhat

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 2nd July 2010
LinkBroken's Avatar
LinkBroken LinkBroken is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Apr 2010
Location: in ur ♥
Posts: 3,013
Rep Power: 25
LinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessed
Default Sebuah Pengakuan

Sebuah Pengakuan


By: agussyafii

Pada suatu hari seorang bapak terserang 'stroke' kemudian lumpuh, dalam beberapa bulan beliau terlihat kurus dari badannya yang awalnya gemuk sampai tinggal tulang, kurus kering. Pada saat sakit itulah sang bapak dengan menangis tersedu-sedu kepada istrinya bahwa selama perkawinannya telah berselingkuh dengan beberapa perempuan.

Bagaikan tersambar petir disiang bolong, ucapan suaminya membuat terkejut. Sangat sulit bagi sang istri untuk menerima pengakuan suaminya. Pergolakan batin membuat semuanya terbengkalai. Anak-anak tidak terawat dengan baik. Pekerjaan ditinggalkan begitu saja. Pilihan apapun terasa pahit bagi istri, apakah memaafkan atau meninggalkan suaminya? Lantas bagaimana dengan anak-anak? Siapa yang akan merawatnya? Namun ditengah kegalauan itu sang istri teringat sebuah tulisan saya yang berjudul 'Ubahlah Bencimu Menjadi Cinta.' Ingat itu membuatnya tersadar, 'Ya Allah, maafkanlah semua kesalahan suamiku,' Tidak ada pilihan lain kecuali menerima dan memaafkan semua kesalahan suaminya.

Malam itu semua kisah dituturkan oleh seorang ibu kepada saya. Kehadiran beliau bersama suami ke Rumah Amalia. Suaminya mengakui semua apa yang telah dilakukan, perselingkuhannya selama perkawinan, Hatinya bagai terhujam sembilu. Tentunya tidak mudah untuk diceritakan. 'Saya berharap dengan berbagi cerita pengalaman pahit ini dengan Mas Agus Syafii tidak ada lagi suami yang meniru perbuat buruk saya.' tuturnya. Pengakuan itu membuat beban hidupnya berkurang.

Di wajah sang suami terlihat air mata mengalir membasahi pipi. Beberapa kali beliau mengucap istighfar, memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Merendahkan diri dihadapan Allah dengan mengakui semua kesalahan yang pernah dilakukan terasa meringankan beban dihatinya. Pengakuan itu seolah Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyembuhkan dari sakit yang dideritanya. Subhanallah.

--
Tidaklah seorang muslim menderita karena kesedihan, kedukaan, kesusahan, kepayahan, penyakit dan gangguan duri yang menusuk duri kecuali dengan itu Allah mengampuni dosa-dosanya. (HR. Bukhari).

Wassalam,


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:18 PM.


no new posts