Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Nasional

Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 11th July 2010
IamaFreeMan's Avatar
IamaFreeMan IamaFreeMan is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Jul 2010
Location: Di mana aj deh ndan, terserah aj
Posts: 534
Rep Power: 17
IamaFreeMan is a Good manIamaFreeMan is a Good manIamaFreeMan is a Good manIamaFreeMan is a Good man
Angry Harga Kebutuhan Pokok Melambung, Rakyat Disuruh Berhemat....

Quote:

Quote:

Harga Kebutuhan Pokok Melambung, Rakyat Disuruh Berhemat
Selasa, 29 Juni 2010, 14:04 WIB


Andika Wahyu/Antara


REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Di penghujung bulan Juni, tahun ini, warga Kota Semarang kembali dihadapkan dengan kenaikan harga sejumlah komoditas bahan kebutuhan pokok masyarakat. Selain sembilan bahan kebutuhan pokok, kenaikan harga juga berlaku untuk komoditas pelengkap kebutuhan primer lainnya, seperti daging, bawang merah maupun bawang putih, cabai serta berbagai jenis sayuran.

Menanggapi itu, Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, mengimbau warganya untuk berhemat dan efisien dalam mengelola kebutuhannya. Dia bisa memahami beban yang harus dipikul oleh rakyat terkait dengan kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok ini. Terutama dengan adanya rencana kenaikan tariff dasar listrik (TDL) per 1 Juli 2010.

Menurutnya, kenaikan TDL akan banyak mempengaruhi kelangsungan usaha kecil mikro di Jawa Tengah. Jika usaha mikro ini sampai berkurang, berarti akan ada banyak pekerja di sektor ini yang akan kehilangan mata pencahariannya. Jika mereka masih dihadapkan dengan harga kebutuhan pokok yang terus melambung, sudah pasti beban hidup yang akan ditanggung menjadi lebih berat.

''Karena itu, saya juga berinisiatif mengusulkan kepada pemerintah agar kenaikan TDL yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha mikro ini dilaksanakan sewajarnya saja dan jangan menambah beban rakyat,'' ujar Bibit.

Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, kenaikan harga ini sangat variatif. Untuk komoditas tertentu, rata- rata kenaikan harga ini mencapai kisaran 30 persen dari harga sebelumnya. Wiyono (54), pedagang sembako di Pasar Bulu, Semarang menuturkan, hampir sebagian besar bahan pokok masyarakat mengalami lonjakan harga.

Untuk beras mutu biasa seperti mengalami kenaikan harga rata-rata Rp 200 hingga Rp 400 per kilogram. Beras jenis ini yang semula dijual Rp 5.000 per kilogram kini naik pada kisaran harga Rp 5.200 hingga Rp 5.300 per kilogram. Sementara untuk beras mutu sedang seperti C4 asal Delanggu dan Mentik Wangi dari Rp 6.200 rupiah per kilogram naik pada kisaran harga Rp 6.500-Rp 6.800 per kilogram.

''Sedangkan beras mutu utama seperti Bramo naik dari harga Rp 7.000 per kilogram dan C4 Super naik dari harga Rp 6.800 menjadi Rp 7.000 per kilogram,'' jelasnya.



Red: Budi Raharjo
Rep: S Bowo Pribadi

http://www.republika.co.id/berita/br...suruh-berhemat


Harga Kebutuhan Pokok Naik Seratus Persen

23/06/2010 10:15
Liputan6.com, Purwakarta: Harga kebutuhan pokok di Pasar Rebo, Purwakarta, Jawa Barat, naik sampai seratus persen. Harga cabai merah dari Rp 15 ribu per kilogram menjadi 30 kilogram, bawang merah menjadi Rp 16 ribu per kilogram dari Rp 8 ribu. Sementara harga ayam naik Rp 6 ribu menjadi Rp 24 ribu per kilogram.

Selain adanya kelangkaan barang dari petani, perubahan harga sebagai dampak naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL). Menurut Kamal, pedagang Pasar Rebo, kenaikan terjadi sejak empat hari terakhir. Gara-gara kenaikan ini omset pedagang menurun hingga 30 persen.

Wiwik, pedagang warung nasi keberatan dengan naiknya harga kebutuhan pokok. Ia akhirnya terpikir untuk ikut menaikkan harga makanan di warung nasinya.(AIS)

http://berita.liputan6.com/daerah/20...Seratus.Persen

BBM
BPH Migas Usulkan Harga Premium Naik
Rabu, 30 Juni 2010 | 10:06 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemilik kendaraan bemotor bersiap-siap saja merogoh kocek lebih dalam lagi untuk membeli Premium. Soalnya, Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) mengusulkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut.

BPH Migas sudah berulang kali menyampaikan usulan itu dalam rapat dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang membahas sistem distribusi BBM bersubsidi dengan pola tertutup.

Usul menaikkan harga Premium ini muncul, menurut Anggota Komite BPH Migas
Hanggono T. Nugroho, karena pembatasan BBM bersubsidi untuk kendaraan motor pribadi berdasarkan tahun pembuatan dan kapasitas mesin alias cc tidak mudah dilakukan. Sehingga, "Ada usulan lebih baik menaikkan harga Premium," ujarnya pada KONTAN.

Apa lagi, imbuh Hanggono, selama ini Premium yang dijual Pertamina beroktan 88. Padahal, di dunia tak ada lagi BBM dengan spesifikasi oktan 88, yang ada adalah oktan 90. Alhasil, Pertamina keluar biaya tambahan untuk membuat Premium oktan 90 menjadi 88. "Kan lebih baik tak diubah oktannya, harga Premium sedikit dinaikkan saja," ujarnya.

Sejatinya, dalam pembicaraan pendahuluan penyusunan RAPBN 2010, DPR sudah memberi lampu hijau bagi pemerintah mengerek harga BBM bersubsidi mendekati harga keekonomian. Tapi, dalam APBN-P 2010, restu tersebut dicabut dan diganti dengan penerapan distribusi BBM bersubsidi dengan pola tertutup secara bertahap.

Pemerintah sudah memastikan akan memberlakukan distribusi BBM bersubsidi tertutup paling cepat Agustus nanti atau selambat-lambatnya September nanti. Angkutan umum dan sepeda motor tetap boleh menenggak Premium dan Solar. Namun, pemerintah akan membatasi pemakaian BBM bersubsidi berdasarkan kapasitas mesin kendaraan bermotor.

Wakil Ketua Komisi Energi (VII) DPR Achmad Farial setuju dengan usulan BPH Migas yang meminta harga Premium dinaikkan. Tapi, kenaikan itu hanya berlaku untuk mobil pribadi saja. Sementara, angkutan umum dan sepeda motor tetap dengan harga sekarang: Rp 4.500 per liter.
Dalam hitungan Achmad, dari bujet subsidi BBM talmn ini yang sekitar Rp 60 triliun, sebanyak Rp 20 triliun di antaranya disedot oleh mobil pribadi yang masih meminum BBM bersubsidi.

Tapi, Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto menolak usul kenaikan harga Premium. "Kan sudah ada kesepakatan tidak ada kenaikan harga BBM subsidi," tegasnya. (Kontan/Muhamad Fasabeni, Tedy Gumilar)

http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...remium.Naik-14
Kenaikan harga sebenernya wajar terjadi, tapi kalo kenaikannya kelewat gede mah pusing juga. Apalagi yg gajinya pas2-an. Harga naik tapi gaji gak naik

Jangan suruh rakyat berhemat jika pemerintah tidak bisa menjalankan tugas

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 11:56 AM.


no new posts