Lautandhana Daily View 27 Agustus 2013
IHSG awal pekan anjlok signifikan sebesar 1,2% ditutup pada level 4.120,7 akibat kembali maraknya tekanan jual yang dilakukan oleh pelaku pasar. Investor asing sendiri masih melanjutkan realisasi transaksi net sell nya senilai Rp 228 miliar. Pelemahan rupia juga mengkontribusi laju koreksi IHSG setelah sempat menembus level Rp 11.115,- per US$. Sektoral IHSG yang terkena tekanan jual cukup banyak antara lain: aneka industry, manufaktur dan consumer. Saham-saham sektoral berbasis komoditas seperti pertambangan dan perkebunan berhasil ditutup menguat. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Astra Agro (AALI) naik Rp 2.300 ke Rp 18.300, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 500 ke Rp 7.450. BFI Finance (BFIN) naik Rp 400 ke Rp 2.500, dan SMART (SMAR) naik Rp 350 ke Rp 6.850; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.050 ke Rp 29.250, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 900 ke Rp 64.900, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 750 ke Rp 12.700, dan Mayora (MYOR) turun Rp 750 ke Rp 27.150.
Bursa AS di perdagangan awal pekan ditutup terkoreksi terbatas akibat panasnya kondisi sosio politik Syria pasca adanya serangan bahan kimia yang menewaskan 1.300 jiwa dibawah pimpinan Presiden Bashar al-Assad. Investor juga tengah menanti hasil pertemuan The Fed pekan depan. Indeks Nasdaq cenderung ditutup flat di level 3.657,6 sedangkan indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup melemah 0,4% masing-masing pada level 14.946.5 dan 1.656,7. Sementara itu, bursa Eropa juga ditutup terkoreksi dengan sifat terbatas ditengah guncangan politik di Italia dan data durable goods yang terkontraksi. Indeks DJ Euro Stoxx melemah sebesar 0,2% ditutup pada level 2.821,5.
IHSG hari ini kami perkirakan masih dalam tren bearishnya dalam kisaran yang lebih terbatas. Minor rebound berpeluang terjadi pasca koreksi berturut-turut. Saham pilihan kami adalah ANTM dan SMGR.
sumber