
A/HASAN SAKRI GHOZALI
Sejumlah suporter Persib Bandung, Viking menyalakan flare atau kembang api saat laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) antara Persija Jakarta melawan Persib di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (28/8/2013). Dalam laga usiran tersebut, Persija selaku tuan rumah ditahan imbang oleh tim tamu Persib dengan skor 1-1.
Ketua Umum The Jakmania,
Muhammad Larico Ranggamone mengaku, The Jakmania berbuat ulah karena manajer Persib Bandung,
Umuh Muchtar melakukan provokasi.
�Persib Bandung memprovokasi kami.
Umuh Muchtar bertindak sewenang-wenang di lapangan. Dia menjadi kompor kejadian itu,� kata Larico saat dihubungi, Kamis (29/8/2013).
Kericuhan suporter terjadi pada laga LSI antara Persib Bandung menghadapi Persija Jakarta di Stadion Maguwoharjo, Sleman (28/8/2013).
Pada menit ke-16, wasit Prasetyo Hadi menghentikan laga selama 30 menit. Pertandingan kemudian dilanjutkan sampai selesai. Pada laga itu, Persija ditahan imbang Persib 1-1
�Bobotoh dan Viking menurunkan kemudian mencopot serta membakar spanduk dan bendera-bendera The Jakmania. Anak-anak tidak terima perlakuan itu. Apalagi sengaja dibiarkan oleh Umuh, karena itu mereka langsung membalas sehingga terjadi keributan,� tuturnya.
Gelandang Persib Bandung, Mbida Messi menjadi korban rasisme oknum suporter The Jakmania. Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurjaman mengatakan, oknum suporter meneriakkan monyet dan melempar pisang kepada pesepak bola 32 tahun itu.
Melihat kejadian itu, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menunggu laporan dari manajemen klub Persib Bandung terkait ulah rasisme oknum suporter The Jakmania kepada pemain asing asal Kamerun, Georges Parfait Mbida Messi.
�Saya mempersilahkan kasusnya dimasukkan ke Komdis PSSI, tetapi manajemen Persib harus memberikan data lengkap terkait kejaidan itu,� katanya.