Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Nasional

Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 19th July 2010
CERET's Avatar
CERET CERET is offline
Member
 
Join Date: May 2010
Location: Tangerang City
Posts: 84
Rep Power: 0
CERET mempunyai hidup yang Normal
Wink Eutik jadi Penjabat Walikota Tangsel

Pergantian Shaleh MT Dinilai Politis

SERANG-Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Eutik Suarta resmi dilantik menjadi Penjabat Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) menggantikan Shaleh MT yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten.
Eutik dilantik Gubernur Ratu Atut Chosiyah mewakili Menteri Dalam Negeri di Pendopo Gubenur Banten, Minggu (18/7). �Pergantian penjabat lama kepada yang baru bukan karena ketidakberhasilan tapi karena amanat undang-undang yang harus dilaksanakan bersama,� kata Gubernur Ratu Atut Chosiyah saat memberikan sambutan, Minggu (18/7).
Atut mengapresiasi Shaleh MT yang dinilai sudah melakukan pembangunan di Kota Tangsel dan meletakkan pondasi penyelenggaraan pemerintah, pembangunan, dan kemasyarakatan. Shaleh juga dinilai berhasil menangani musibah Situ Gintung 2009 lalu. �Tidak sia-sia saya mendudukkan Pak Shaleh MT. Setelah beberapa bulan dilantik terjadi musibah (Situ Gintung-red), dan penanganannya berjalan dengan baik dan saat ini keadaan Situ Gintung sudah difungsikan seperti semula,� ujar Atut.
Kepada Penjabat Walikota Tangsel yang baru, Eutik Suarta, Atut berharap dapat meneruskan kebijakan Shaleh MT. Secara khusus, kata Atut, Eutik mempunyai tugas menyukseskan Pilkada Tangsel. Atut meminta Eutik untuk terus menjalin komunikasi dengan Shaleh MT terkait tindak lanjut program pembangunan.
Jabatan Eutik sebagai Penjabat Walikota Tangsel menurut surat dari Menteri Dalam Negeri akan berakhir 18 Januari 2011. Terkait hal tersebut, Atut meminta KPU Tangsel untuk mengoreksi jadwal Pilkada karena tercantum pelantikan walikota definitif pada 24 Januari 2011.
Menurut Atut, pergantian penjabat Walikota Tangsel karena masa periode jabatan Shaleh MT sudah habis per tanggal 18 Juli. Menurut Atut, pergantian penjabat hingga dua kali sudah terjadi di 12 daerah otonom baru di Indonesia. �Bukan hanya di Banten dan ini ketentuan yang harus dipenuhi,� ujarnya.
Usai pelantikan, Shaleh MT mengaku akan kembali pada tugas awal sebagai Kepala DBMTR Provinsi Banten. �Saya akan fokus menangani infrastruktur Provinsi Banten,� ujarnya.
Disinggung apakah akan maju di Pilkada Tangsel termasuk akan dipasangkan dengan Airin Rachmy Diani, Shaleh menampik. �Tidak ada itu, hanya isu. Jangan mancing-mancing gitu,� kata Shaleh. Ia menegaskan akan selalu loyal pada Gubernur termasuk apakah akan diperpanjang atau tidak masa pensiun dirinya.
Sementara, Eutik menegaskan akan melanjutkan program yang belum diselesaikan oleh Shaleh. Kata Eutik, tugas paling pokok adalah melaksanakan Pilkada Tangsel agar berjalan sesuai harapan masyarakat. �Tentu tugas saya adalah menjalin hubungan yang harmonis dan beretika dengan semua pihak,� ujarnya.
Apakah dengan rangkap jabatan sebagai Penjabat Walikota Tangsel dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, akan melaksanakan tugas dengan baik? �Insya Allah siap,� kata Eutik.

Dinilai Politis
Pergantian Penjabat Walikota Tangsel dari Shaleh MT kepada Eutik Suarta dinilai sarat politis terkait pemenangan salah satu calon menjelang Pilkada Tangsel. Bahkan, pergantian penjabat ini juga dikaitkan dengan dugaan 14 temuan BPK terhadap penggunaan anggaran di Kota Tangsel yang baru dimekarkan satu tahun ini.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Tangsel Heri Sumardi menegaskan ada unsur politis dalam pergantian Shaleh MT. Heri menjelaskan dengan sisa waktu enam bulan masa jabatan penjabat walikota yang berakhir tanggal 24 Januari 2011, pergantian penjabat terasa janggal. �Memang ada muatan politis. Apalagi penggantinya bukan orang yang pernah kita sodorkan ke Gubernur. DPRD Tangsel mengusulkan Nanang Komara sebagai penjabat ternyata yang dilantik Eutik,� kata Heri Sumardi di sela-sela pembukaan penjaringan bakal calon walikota Tangsel di kantor DPC Demokrat Kota Tangsel, Sabtu (17/7).
Terpisah, Dewan Presidium Kota Tangsel Rasyud Syakir menilai ada dua hal yang menjadikan pergantian Shaleh MT. Pertama terkait temuan BPK soal penggunaan anggaran di Kota Tangsel senilai Rp 18,56 miliar. �Shaleh tetap bertanggung jawab atas temuan BPK tersebut,� ujarnya.
Rasyud Syakir juga menilai muatan politis kental karena sebelumnya telah berulang kali meminta agar Shaleh diganti. Namun, pergantian baru dilakukan saat ini memasuki enam bulan menjelang masa jabatan Shaleh berakhir.
�Ada isu bahwa Shaleh akan digandengkan dengan kandidat walikota yang saat ini sedang diupayakan untuk dimenangkan. Karena itu, apabila Shaleh mundur karena ingin maju dalam Pilkada adalah preseden buruk bagi Tangsel,� kata Rasyud sembari meminta agar penjabat walikota yang baru lebih bersikap netral jelang Pilkada Tangsel.
Ketua Aspekindo Tatang Ali Gozaeni meminta agar penjabat walikota yang baru agar menyelesaikan beberapa masalah yang masih menjadi perdebatan di Tangsel. Di antaranya penyelesaian penyerahan aset bergerak dan tidak bergerak dari Kabupaten Tangerang ke Tangsel. �Kami meminta agar penjabat yang baru lebih arif dan cepat dalam menyelesaikan masalah yang ada di Tangsel,� kata Tatang.

sumber

Jelang PILKADA KOTA TANGSEL nih...
terlihat jelas tujuan politisnya
:courage:


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:29 PM.


no new posts