FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Donald Trump (kiri) dan Hillary Clinton. (CBS News) Washington - Kandidat presiden Partai Republik Donald J. Trump menuntut Hillary Clinton meminta maaf karena berbohong dengan mengatakan bahwa para teroris menggunakan dirinya sebagai alat rekrutmen. Kubu dari lawannya di Partai Demokrat itu segera menjawab, Senin (21/12) waktu setempat. "Hell no (tak sudi). Hillary Clinton tidak akan meminta maaf kepada Donald Trump karena dengan tepat menjelaskan bagaimana retorika dia yang penuh kebencian hanya akan membantu ISIS merekrut lebih banyak teroris," kata Brian Fallon, sekretaris bidang pers di tim kampanye Clinton, seperti dikutip CBS News. Dalam debat internal Partai Demokrat Sabtu (19/12) lalu, Clinton berulang kali memilih menyerang Trump yang tidak ada di panggung, dan tampak mulai sedikit berlebihan ketika dia mengatakan bahwa kelompok militan Islamic State, atau kerap disebut ISIS, menggunakan Trump dalam video mereka untuk menarik lebih banyak pengikut. Trump sendiri memicu kemarahan banyak kaum Muslim di seluruh dunia karena mengusulkan agar kaum Muslim dari luar negeri dilarang masuk Amerika Serikat. Namun belum ada bukti video yang menunjukkan bahwa IS menggunakan dia di video propaganda. “Dia harus minta maaf," kata Trump di stasiun televisi NBC tayang Senin. "Dia berbohong soal email, dia berbohong soal (skandal) Whitewater, dia berbohong tentang segala hal. Dia akan menjadi bencana dalam segala hal kalau menjaid presiden Amerika Serikat." Saat menjabat menteri luar negeri, Clinton menjaid sumber kontroversi karena menggunakan server pribadi untuk akun imelnya, bukan memakai server pemerintah seperti yang lazim berlaku. Seorang juru bicara Clinton mengatakan akhir pekan lalu bahwa memang tidak ada bukti video, namun menurutnya Trump telah berulang kali disebut di media sosial oleh para pendukung Islamic State. Trump sendiri pernah dikecam luas usai mengatakan bahwa dia melihat di televisi ada ribuan orang di New Jersey yang merayakan dengan gembira ketika menara kembar World Trade Center runtuh dalam serangan 11 Sept. 2001. Sampai saat ini belum ada bukti tentang siaran televisi tesebut. Di Twitternya, Trump juga menyebut Cliton sebagai pembohong, dan justru "kelemahan dan ketidakmampuan total Demokrat yang membuat ISIS menguat, bukan video Donald Trump." Baik Trump maupun Clinton merupakan kandidat terdepan di kubu masing-masing. Heru Andriyanto/HA CBS News/ The New York Times Terkait:
|
![]() |
|
|