FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Quote: </span><div class="spoiler">Spoiler for "REPSOL": <div id="bbcode_spoiler_content" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px solid #CCC;background: #EEE;color:#000;"><div class="content_spoiler_5710576f92f63" id="bbcode_inside_spoiler" style="display: none;background: #EEE;"> ![]() Quote: Quote: ![]() ![]() Quote: Keberagaman tokoh jarang sekali ditemukan di sinetron Indonesia. Yang ada hanya ada siswa yang baik dan jahat. Selain itu, para siswa ini juga tidak pernah terlihat belajar. Daripada belajar, anak sekolah di sinetron sibuk memikirkan gimana mendapat pacar atau mem-bully saingannya. Karena hal ini, anak muda juga jadi kurang terpacu untuk berprestasi. ![]() Quote: Peran antagonis di sinetron adalah sosok yang sangat jahat. Bahkan seperti tidak ada punya nurani sama sekali. Selalu mencari kesempatan untuk mencelakakan orang lain. Hanya karena seorang pria atau wanita yang disukainya, tokoh antagonis rela merencanakan tindak pembunuhan. Please! Memang cowok atau cewek di dunia ini hanya satu? Masih banyak. Cari saja yang baru, gak perlu bunuh-bunuhan, entar masuk penjara. ![]() Quote: </span></span>Efek latar, busana, dan tempat di sinetron sangat minimalis, dalam artian gak ada kualitasnya. Latar sinetron hanya seputaran rumah, sekolah, kafe, jalan, kompleks perumahan, dan pasar. Sepertinya hidup orang Indonesia cuma seputaran itu aja. Kenapa gak ada shoot di Harvard misalnya. Ceritanya mungkin bisa tentang anak Indonesia yang sedang kuliah di sana (realitanya emang banyak, kok). Serial kemerdekaan juga bagus untuk diangkat. Mengapa oh mengapa? ![]() Quote: </span></span>Satu episode sinetron bisa dua sampai tiga jam. Kamu tahu kenapa bisa sepanjang itu? Salah satu penyebabnya adalah banyaknya waktu terbuang percuma untuk sorot wajah pemain sinetron. Bayangkan saja, satu wajah pemain bisa disorot sekitar 10-20 detik. Nah, jika ada 10 pemain di dalam ruangan, maka 200 detik bisa habis hanya untuk melihat wajah mereka satu persatu. Kalau boleh jujur, ini gak penting banget. ![]() Quote: </span></span>Sebagian besar sinetron justru lebih banyak menggambarkan perilaku-perilaku tercela dan bertentangan dengan budaya Indonesia. Pasti kamu sering lihat anak membentak-bentak orang tua di sinetron kan? ![]() Quote: </span></span>Tokoh protagonis di sinetron selalu diceritakan sangat baik. Saat ditindas juga tetap tabah, kayak orang suci yang tidak pernah melakukan kesalahan. Dia tidak pernah marah. Selalu punya pelindung, seperti cowok kaya, malaikat, jin, atau sejenisnya. (Duh, bisa gak sih bikin tokoh yang lebih realistis?) ![]() Quote: </span></span>Antara tidak punya kemampuan, tidak mau mengembangkan kemampuan, malas atau bahkan tidak mau mengeluarkan uang. Padahal Indonesia itu punya banyak animator handal untuk membuat efek animasi yang lebih nyata. ![]() Quote: </span></span>Kadang ketika wajah pemainnya disorot untuk waktu yang lama, kamu berpikir, dia lagi marah, terkejut, sedih, senang atau gimana sebenarnya ? ![]() Quote: </span></span>Masalah datang silih berganti, mati satu tumbuh seribu. Sepertinya jadi tokoh sinetron melelahkan, hidup kayak gak ada bahagia-bahagianya. Padahal hidup tak sepenuhnya begitu. ![]() Quote: </span></span>Penulis cerita sinetron di Indonesia terlalu kreatif. Saking kreatifnya mereka punya segudang ide yang membuat sinetron seakan tidak pernah tamat. Jarang kita temukan sinetron yang kurang dari 100 episode. Namun sayangnya, cerita di sinetron hanya diulang-ulang dengan alur yang hampir sama. ![]() Quote: </span></span>Barangkali ini ada kaitannya dengan budget yang minim. Atau mungkin sebenernya mereka tidak mau mengeluarkan uang buat bikin cerita yang bagus. Coba kita lihat serial TV di Amerika, yang punya beragam cerita, mulai dari zaman kerajaan, intelijen hingga zombie. Bahkan drama Korea berani keluar uang dengan membuat film ber-setting zaman dinasti. ![]() Quote: Sebagai penikmat TV, mungkin kamu bertanya-tanya: Kapan ya sinetron Indonesia bisa sebagus yang ada di luar negeri? Dan tidak mengherankan kalau akhirnya kamu berpaling ke serial TV negara lain. Semoga kualitas serial televisi di Indonesia lekas sehat dan bisa menjadi tontonan yang layak dan mengedukasi. ![]() ![]() <span style="display:block; text-align:center;"> |
![]() |
|
|