Ismoko Widjaya | Minggu, 15 Agustus 2010, 07:39 WIB
VIVAnews - Jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Bekasi yang menjadi korban penyerangan sejumlah ormas akan melakukan aksi di depan Kompleks Istana Kepresidenan. Aksi dilakukan dengan cara melakukan ibadah di depan Istana Presiden.
"Jemaat gereja HKBP dan berbagai ormas membentuk Forum Solidaritas Kebebasan Beragama akan melakukan ibadah di depan Istana," kata Muhammad Isnur, aktivis dari Forum Solidaritas Kebebasan Beragama LBH Jakarta, dalam keterangan tertulisnya.
Aksi ini buntut dari penyerangan jemaat gereja HKBP Pondok Indah Timur di Kampung Ciketing, RT 03/06, Mustika Jaya, Bekasi Timur pada Minggu 8 Agustus 2010. Penyerangan diduga dilakukan sejumlah ormas tertentu dan sekelompok massa.
"Ironisnya, polisi dengan jumlah sangat banyak saat kejadian tidak berupaya melakukan pengamanan bahkan membiarkan terjadinya aksi kekerasan itu," tulis dia.
Dia menilai, setelah Indonesia merdeka 65 tahun, masih banyak kasus penutupan/penyegelan rumah ibadah yang dilakukan oleh negara maupun non-negara.
'Menjadi pertanyaan bagi warga negara yang tertindas kini. Dimanakah kami bisa beribadah di Bumi Indonesia ini," tanya dia.
Aksi penyerangan itu juga ditentang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam keras penyerangan organisasi massa kepada jemaat gereja HKBP.PBNU tegaskan, Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan.
"Penyerangan itu salah. Itu tidak benar. Islam tidak mengajarkan seperti itu," kata Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siradj dalam perbincangan dengan VIVAnews, Senin 9 Agustus 2010.
Sumber :
http://wap.vivanews.com/news/read/17...i-depan-istana