FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan sekitar 10 persen penduduk Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri. Menurut dia, sekitar 20 juta penduduk Indonesia lebih memilih Singapura dan Malaysia untuk berobat.
Jusuf Kalla menyampaikan hal itu saat meresmikan pengoperasian Rumah Sakit Awal Bros Makassar. Kalla mengatakan, 10 persen masyarakat itu termasuk orang-orang kaya di Indonesia. Padahal, kata Kalla, mereka sangat berpotensi untuk menghidupkan rumah sakit di Indonesia. ![]() "Yang 10 persen ini pilih pelayanan terbaik dan akurasi jelas soal penyakit yang diderita. Mereka tidak pusing dengan urusan bayar membayar," kata Kalla. Sementara itu, menurut Kalla, sekitar 40 persen masyarakat Indonesia masih memilih-milih pelayanan rumah sakit. Sedangkan penduduk yang pasrah pada apa pun kata dokter mencapai 50 persen. "Mereka ini orang-orang yang tidak mampu dan pasrah terima apa saja, meski antre berjam-jam," kata Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini. Menurut Kalla, penyebab utama masyarakat suka berobat ke luar negeri karena kualitas dokter Indonesia masih ketinggalan dibanding Singapura dan Malaysia. "Dokter-dokter luar luar negeri lebih teliti. Kita di sini, sistem dokter yang masih jelek dapat berpengaruh pada dokternya," ujar Kalla. JK mengatakan, dokter Indonesia terkadang tidak teliti dalam mendiaknosa penyakit pasien. "Itu yang saya katakan tidak teliti. Padahal, dokter tidak boleh main hantam saja," paparnya. Untuk itu, JK mengimbau agar dokter-dokter Indonesia tidak pernah berhenti belajar. Apalagi, dunia kedokteran itu berkembang 100 persen setiap tiga tahun. Dokter yang tidak menambah ilmunya setiap saat akan ketinggalan. "Itulah makanya jangan marah dan heran jika 10 persen itu masih berobat di luar negeri," kata Kalla. Sumber : vivanews Terkait:
__________________
![]() |
#2
|
||||
|
||||
![]()
inilah akibat kurangnya keseriusan pemerintah
udah dokter jumlahnya sedikit d tambah lagi biaya berobat yg mahal ![]() |
#3
|
|||
|
|||
![]()
Hrusnya Indonesia mendatangkan dokter dari luar negeri untuk membagi ilmunya kepada dokter2 d indonesia..sehingga dokter d indonesia juga tidak akan kalah kemampuannya dengan dokter luar negeri...
![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]()
kesalahan semuanya tu dah sistemik ndan, d mulai dr pendidikan sampe pelayanan rumah sakit...
tmn ane ada yg lulusan dokter d salah satu univ terkenal d indo, dia mw ngmbil spesialis kudu nunjukin tab 1 M n pas d itung2 itu bkan abis bkn buat pndidikan na doank tp buat ngbiayain hura2 senior n pembimbingnya... alat2 medis juga bnyak yg di palsu ndan, ky anggran yg d kluarin buat bli yg merk toshiba tp ug d bli merk cina n pas sampe indo tinggal ganti merk dah tuh.. ![]() ![]() |
#5
|
|||
|
|||
![]() Quote:
Quote:
![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]()
wah..
bener ntu.. maslhnya dimana ya..??kualitas.?kuantitas,atau tenaga medisnya..? |
#7
|
||||
|
||||
![]()
Jelas donk...
saya salah satunya.... lebih memilih berobat ke luar negeri daripada rumah sakit indonesia. Bukan bermaksud tidak mau mendukung dokter Indonesia. Tapi mau bagaimana lagi? Dokter indonesia banyak yang bermutu tapi tidak pernah serius menangani pasiennya. Belum lagi ada dokter yang kurang puas sama gaji yang udah cukup gede sehingga dengan teganya mereka menipu pasien yang sedang sakit hanya untuk memperoleh uang dari si pasien. Jadi, mending berobat ke luar negeri dimana dokternya memiliki integritas yang tinggi untuk mengobati pasiennya. |
#8
|
|||
|
|||
![]() Quote:
|
#9
|
||||
|
||||
![]()
di negeri sendiri kalu mo berobat kadang di susah susah in
|
![]() |
|
|