
1st August 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
Kaitan Perubahan Berat Badan Dengan Resiko Terkena Ginjal Kronis
Quote:
Tahukah Anda bahwa penambahan berat badan yang terkecil dapat menaikkan resiko terkena sakit ginjal? Wah, berarti ada hal-hal yang patut Anda waspadai berkaitan dengan berat badan Anda. Mereka yang sehat namun mulai bertambah berat badannya ada pada kondisi mengembangkan resiko terkena chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis, bahkan jika mereka ada pada range berat badan normal sekalipun. Penemuan-penemuan pertama yang datang dari ujian kesehatan tahunan pada pria di Korea menjadi bahan acuan. Hasil penelitian yang datang menyatakan bahwa mereka dengan fluktuasi berat badan terkecil memiliki resiko terendah terkena penyakit ginjal.
Bertambahnya mereka yang mengembangkan end stage renal disease (ESRD) atau stadium akhir penyakit ginjal adalah didahului dengan kondisi yang dikenal sebagai chronic kidney disease (CKD) atau sakit ginjal kronis. Jika kita dapat mendiagnosa, dan mengatasi CKD di stadium awal, maka perkembangan menuju ESRD dapat diperlambat bahkan dihindari. Kita telah mengetahui bahwa obesitas adalah faktor resiko bagi baik ESRD maupun CKD tapi tidak banyak diketahui resikonya jika dikaitkan dengan pertambahan berat badan yang tidak kecil. Kalaupun ada yang dikaitkan dengan penambahan berat badan kecil yang meninggalkan individu dalam batas penambahan berat badan yang �sehat.� Penelitian ini datang dari Korea dan mengacu kepada definisi WHO mengenai BMI (body mass index) atau indeks massa badan antara 18.5 dan 23, overweight dari 23 hingga 25, dan jika BMI melebihi 25 dinyatakan sebagai obesitas. Karena range sehat bisa dibilang cukup luas, orang berpendapat tidak ada masalah bila bertambah berat badannya sedikit di usia mereka, sepanjang BMI mereka tidak melewati 23.
Apa Yang Telah Dilakukan
Para peneliti di Rumah Sakit Kangbuk di Seoul, mengambil data � termasuk BMI � dari 8,792 pria sehat yang menjalani check in kesehatan saat bekerja pada tahun 2002 dan terus di follow up pada beberapa tahun berikutnya. Selama tahun-tahun ini, ada 427 kasus baru CKD.
Yang Diketemukan
Baik kelompok dengan berat badan normal maupun kelompok overweight, kurva U ditemukan di antara perubahan berat badan dan resiko terkena CKD. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan berat minimal bisa diasosiakan dengan resiko terendah. Mereka yang kehilangan atau bertambah berat badan memiliki resiko lebih tinggi terkena CKD.
Apa Arti Penelitian Ini
Ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan kaitan antara pertambahan berat Anda dengan range normal dan resiko terkena CKD. Turunnya berat badan dikaitakan dengan meningkatnya resiko juga, tetapi para peneliti meyakini bahwa hasil ini perlu ditangani dengan suatu peringatan - turunnya berat badan dapat menjadi suatu gejala dari sakit yang bisa memberi kontribusi kepada CKD. Mereka tidak terlalu yakin mengapa pertambahan berat badan meningkatkan resiko terkena CKD � tetapi hal ini mungkin karena peningkatan lemak pada tubu. Kita juga tahu bahwa penambahan berat meningkatkan resiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi) dan diabetes yang dapat, mengakibatkan meningkatkan resiko terkena sakit ginjal. Tetapi penemuan terakhir ini memberikan gambaran bahwa penambahan berat badan adalah sebuah faktor resiko independent terkena sakit ginjal.
Dengan demikian adalah penting untuk menjaga berat badan Anda tetap stabil sesuai dengan usia Anda bila Anda ingin terhindar dari sakit ginjal dengan segala komplikasinya.
|
|