Siapa sih nggak kenal puyer? Dari jaman kita masih kecil, sampai sekarang, dokter kan sering meresepkan puyer buat kita. Puyer itu polifarmasi, yang akan meningkatkan efek samping obat, yang dosisnya jadi nggak jelas, yang meningkatkan risiko interaksi obat, dll. Tapi Apa saja sih risiko pemberian puyer itu? :
1. Menurunnya kestabilan obat - kenapa? karena obat-obatan yang dicampur tersebut punya kemungkinan berinteraksi satu sama lain.
2. Bisa jadi obatnya sudah rusak sebelum mencapai sasaran krn proses penggerusan. Ada obat yang sedemikian rupa dibuat, karena obat tersebut akan hancur oleh asam lambung. Karena misalnya, obat itu ditujukan untuk infeksi saluran pernapasan atas, maka obat tersebut harus dibuat sehingga terlindung dari asam lambung. Nah, kalo digerus jadi puyer, ya obat itu akan segera hancur kena asam lambung. Lebih buruk, obat itu bisa jadi malah akan melukai lambung.
3. Dosis yang berlebihan - dokter kan nggak mungkin hapal sama setiap merek obat. Jadi akan ada kemungkinan dokter meresepkan 2 merek obat yang berbeda, namun kandungan aktifnya sama.
4. Sulitnya mendeteksi obat mana yang menimbulkan efek samping - karena berbagai obat digerus jadi satu (ada dokter yang meresepkan sampai 57 obat dalam 1 puyer!!!), dan terjadi reaksi efek samping terhadap pasien, akan sulit untuk melacak obat mana yang menimbulkan reaksi, lha wong obatnya dicampur semua�
5. Kesalahan dalam peracikan obat - bisa jadi tulisan dokter bisa jadi nggak kebaca sama apoteker, sehingga bisa membuat salah peracikan (pasien asma diberi obat diabetes karena apoteker salah baca tulisan dokter. Alhasil pasien seketika pingsan, dan saat sadar, fungsi otaknya sudah tidak bisa kembali seperti semula).
6. Pembuatan puyer dengan cara digerus atau diblender, sehingga akan ada sisa obat yg menempel di alatnya. Berarti, puyer yang diberikan ke pasien, dosisnya sudah berubah, dosisnya sudah di bawah dari yang diresepin dokter kan?
7. Proses pembuatan obat itu kan harus steril, istilahnya harus dibuat dalam ruangan yang jumlah kumannnya sudah disterilkan (istilah kerennya clean room) - waktu proses pembuatan puyer di apotek di dalem clean room kah? Apotekernya pake sarung tangan kah? Sisa obat lain yang sebelumnya digerus, sudah dibersihkan dengan benarkah? Kalo itu semua jawabannya tidak (atau salah satu aja jawabannya tidak), artinya obat yang digerus sudah tercemar.