Jakarta - Malam takbiran, satu hari sebelum Hari Raya Idul Fitri, kerap digunakan warga yang bermukim di Ibu Kota untuk berkeliling menggunakan kendaraan pribadinya.
Untuk itu Pemprov DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya tengah berupaya mengantisipasi penumpukan kendaraan saat malam takbir nanti, termasuk larangan arak-arakan takbir di jalan arteri dan protokol.
Wakil Kepala (Waka) Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Suhardi Alius, menegaskan Polda Metro Jaya melarang keras warga melakukan pawai takbir keliling. Jikapun ada yang mau melakukan takbir keliling, warga terlebih dahulu mengantongi izin, melapor kepada pihak Polda Metro Jaya.
"Sehingga kita (polisi) tahu dengan kegiatan tersebut dan akan mengawal arak-arakan pawai takbir keliling selama melintas di jalan raya. Tentu saja tujuannya agar kegiatan berjalan tertib, tidak menimbulkan kemacetan serta kecelakaan yang dapat merugikan warga sendiri,� kata Suhardi.
Sementara untuk warga yang berasal dari luar Jakarta, menurut Suhardi, Polda Metro Jaya akan memerintahkan jajaranya untuk membelokan arak-arakan tersebut kembali ke wilayahnya masing-masing. Sehingga rute jalan yang biasa dipakai untuk arus mudik, dapat dijaga ketertiban dan kelancarannya.
Dalam memberikan rasa nyaman pada perayaan malam takbiran, pihak kepolisian akan menindak tegas bagi pengendara motor yang tidak mengikuti aturan dan tata tertib, termasuk pengendara yang tidak dilengkapi dengan perlengkapan kendaraan, seperti helm, membawa SIM dan surat-surat lainnya.
20th August 2011
Takbir Keliling Harus Izin Polisi
