FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Gossip & Gallery Gossip, artist, images of unique and interesting all here. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Ketika mendengar kata "museum" mungkin yang pertama kali terbersit di benak anda adalah kesan angker, seram, sepi, dan lain-lain yang sifatnya negatif. Apalagi jika museum yang dimaksud adalah Museum Sejarah Jakarta atau yang lebih dikenal dengan Museum Fatahillah. Maklum museum ini memang menyimpan berbagai peristiwa kelam yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah Kota Jakarta di masa lalu. Apalagi jika kita mendengar istilah Wisata Malam, pasti anda akan bertanya-tanya dalam hati: Apakah ada museum yang buka di malam hari? Sebab rata-rata museum di Jakarta tutup sekitar pukul 3 sore. Padahal kalau kita melihat ke Eropa, banyak museum-museum disana yang buka hingga malam hari, British Museum di London yang buka hingga pukul 23.00 malam contohnya. Hal ini mungkin juga disebabkan oleh sangat sedikitnya minat pengunjung di museum-museum di Indonesia, khususnya Jakarta. Seringkali warga Jakarta berkunjung ke museum hanya dalam rangka karya wisata yang diselenggarakan mungkin hanya setahun sekali. Itupun dilakukan oleh anak-anak sekolah bukan masyarakat umum. Maka untuk menepis kesan angker dan seram itulah, museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2 ini berinisiatif untuk membuka program wisata malam keliling museum yang dulunya merupakan bekas balai kota yang digunakan untuk kantor gubernur pada masa Hindia Belanda. Seperti dikutip dari Wanita Indonesia Online, gedung ini dibangun tanggal 25 Januari 1707, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Petronella Willemina Van Hoon, putri Gubernur Jenderal Joan Van Hoon. Bangunan ini meniru balaikota Amsterdam yang bergaya arsitektur Baroque Classic dan diresmikan tanggal 10 Juli 1710. Jika menilik sejarahnya, memang cukup membuat kita bergidik karena di dalam museum ini terdapat sebuah bekas penjara bawah tanah yang digunakan untuk menjebloskan orang-orang yang melanggar aturan hukum pemerintah Hindia Belanda. Kemudian seperti dikutip dari website departemen budaya dan pariwisata, tanah lapang di depan museum ini yang disebut dengan Taman Fatahillah, merupakan saksi bisu dari pelaksanaan eksekusi hukuman gantung bagi ribuan orang Cina yang terlibat dalam pemberontakan terhadap pemerintah Belanda pada tahun 1740. ![]() Wisata malam di museum ini biasanya dibuka pada akhir pekan dan tidak semua orang bisa mengikutinya. Anda diharuskan mendaftar terlebih dahulu karena pihak museum membatasi jumlah peserta wisata malam di museum ini. Bagi anda yang penasaran seperti apa Museum Fatahillah di malam hari, anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp70.000 saja. Cukup mahal memang dibanding harga masuk museum pada siang hari yang hanya Rp2.000 untuk orang dewasa dan Rp500 untuk anak-anak. Tetapi dijamin anda tidak akan menyesal, karena dengan Rp70.000 anda akan mendapatkan fasilitas seperti makan malam, tiket masuk museum, pin, tur guide, dan kesempatan untuk menonton film tempo doeloe. Tur ini sendiri biasanya dimulai sekitar pukul 18.30 hingga 22.00. Rute yang biasa dilewati tur wisata malam museum antara lain adalah beberapa ruangan yang terkesan angker seperti ruang tahanan, ruang tempat hukuman pancung dan hukuman cambuk. Uniknya, ruangan-ruangan inilah yang justru menjadi daya tarik bagi para peserta yang biasanya mencapai 50 orang dalam sekali tur. Jadi bagi anda yang ingin mendapatkan pengalaman lain dalam menjelajah museum, cobalah ikut serta dalam wisata tur malam di Museum Fatahillah. Maaph klo ![]() ![]() ![]() Klo berkenan boleh bagi2 ![]() ![]() ![]() Terkait:
|
![]() |
|
|