
JAKARTA - Produsen BlackBerry Research in Motion (RIM) masih enggan untuk melakukan investasi dan membangun pabrik di Indonesia. Hal ini dikatakan karena kecewanya BlackBerry soal ancaman penutupan.
Deputi Menko Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawadi mengatakan, ancaman penutupan ini terkait dengan regulator telekomunikasi dari menkominfo yang katanya jika tidak memenuhi ketentuan maka operasinya akan ditutup.
"Soal dengan badan regulator telekomunikasi itu dan menkominfo yang katanya jika tidak memenuhi ketentuan atau komitmen maka operasinya akan ditutup," kata Edy kepada
okezone di Jakarta, Kamis (12/1/2012).
Kemudian Edy menambahkan, yang membuat kecewa BlackBerry dengan Indonesia adalah ditahannya Presiden PT RIM Indonesia Andrew, terkait Penjualan Blackberry Bellgio di Pasific Place beberapa waktu lalu, di mana BlackBerry tidak tahu peraturan apa yang dilanggar.
"Mereka tidak terima teguran tertulis resmi tentang pelanggaran hukum yang dilakukan. Dubesnya kirim surat juga," tambah Edy.
Edy juga mengaku selama ini pihak RIM juga sudah datang ke Indonesia menanggapi adanya permasalahan ini. (
wdi)
SUMBER