Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah. Beberapa contoh penyakit jantung seperti jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, sakit di dada (biasa disebut "angina") dan penyakit jantung rematik. Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang penderitanya paling banyak. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung disebabkan oleh pembuluh arteri yang tersumbat sehingga menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung. Stroke disebabkan oleh kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak yang terkadang menyebabkan pendarahan di otak.
Namun, tidak semua penyakit jantung disebabkan oleh terserangnya pembuluh darah. Berikut ini beberapa gangguan lain pada jantung, yaitu:
Spoiler for Gangguan Lain:
Abnormal Heart Rhythms
Normalnya jantung berdetak 60-100 kali setiap menit (atau sekitar 100 ribu kali setiap harinya). Jantung yang bedetak tidak normal biasanya disebut arryhytmia (sering juga disebut dengan dysrhythmia). Jantung yang berdetak terlalu lambat (dibawah 60 kali per menit) disebut bradyarrhythmias. Sedangkan yang berdetak di atas 100 per menit disebut dengan tachyarrhytmias.
Heart Failure
Atau gagal jantung merupakan pemyakit jantung yang paling menakutkan. Bukan berarti jantung tidak dapat bekerja sama sekali, hanya saja jantung tidak berdetak sebagaimana mestinya.
Heart Valve Disease
Rusaknya katup jantung. Katup jantung terdapat pada setiap bilik jantung (jantung kita memiliki empat buah bilik) yang berfungsi mengatur aliran darah searah menuju jantung.
Congenitas Heart Diseas
Atau biasa disebut dengan kelainan pada jantung. Menyerang 8-10 anak dari setiap 1000 kelahiran. Gejala awal biasanya terdeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak. Di Amerika, sekitar 500 ribu orang mengalami kelainan jantung pada masa pertumbuhannya dan bertambah sektar 20 ribu orang setiap tahunnya.
Cardiomyopathies
Menyerang pada otot jantung itu sendiri. Mereka yang terserang penyakit ini biasanya mengalamai pembesaran atau pengecilan jantung secara tidak normal dan atau bahkan menjadi kaku. Hal itu menyebabkan jantung memompa darah secara tidak normal (menjadi lebih lemah). Tanpa penanganan yang baik, cardiomyopathies akan menyebabkan penyakit yang lebih buruk seperti gagal jantung atau menyebabkan jantung berdetak tidak normal.
Pericarditis
Adalah radang yang mengelilingi lapisan jantung. Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh infeksi. Ada banyak faktor yang menyebabkan kerentanan terhadap penyakit jantung. Faktor utama adalah gaya hidup yang menyebabkan seolah-olah kita membangun penyakit tersebut di dalam tubuh. Tapi ada beberapa faktor yang memang tidak dapat diubah, seperti bertambahnya umur dan juga faktor keturunan.
Spoiler for Gejala Sakit Jantung:
Gejala-gejala yang dirasakan jika mengalami penyakit jantung koroner antara lain rasa sakit atau nyeri di dada di mana kebanyakan orang menyangka itu hanya sebagai gangguan pencernaan. Lalu gejala lain yaitu merasa tertekan di tengah dada selama 30 detik sampai 5 menit. Hal lainnya adalah keringat dingin, berdebar-debar, pusing, dan merasa mau pingsan. Gejala ini tidak selalu dirasakan penderitanya. Tanda peringatan lain adalah napas tersengal-sengal pada saat berolahraga.
Selama beberapa bulan sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap gejala ini disebabkan oleh kurang tidur dan stres akibat pekerjaan.
Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, yang disebut angina, memberikan peringatan kepada setengah dari mereka yang menderita serangan jantung. Beberapa orang mengalami napas tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya, mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan koroner.
Biasanya beberapa hari menjelang mengalami serangan jantung hebat, seseorang akan mengalami kontraksi otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan serangan kecil atau serangan jantung ringan. Serangan jantung ringan umum terjadi sebelum serangan besar beberapa hari kemudian.
Spoiler for Tips Mencegah Penyakit Jantung:
Walau disebutkan sebagai tips mencegah penyakit jantung, ada baiknya mereka yang memiliki penyakit jantung memperhatikan hal-hal berikut untuk mencegah bertambah buruknya penyakit tersebut.
Pola makan sehat
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.
Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.
Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.
Berhenti merokok
Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.
Hindari Stres
Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.
Hipertensi
Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.
Obesitas
Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.
Olahraga secara teratur
Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
Konsumsi antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
Spoiler for Mengurangi Resiko Kematian:
Bagi mereka yang sudah terkena penyakit jantung, sejauh ini belum ada obat maupun tindakan medis yang mampu menyembuhkannya. Sejauh ini tindakan medis terbatas di mengurangi rasa sakit dan mengurangi penyakit itu memburuk. Berikut adalah beberapa hal yang dipercaya mampu mengurangi resiko kematian akibat penyakit ini.
Teh Hijau
Sebuah penelitian baru membuktikan bahwa teh hijau dapat mengurangi risiko meninggal akibat penyakit jantung dan peredaran darah. Seperti diwartakan The Times of India, penelitian tersebut dilakukan oleh peneliti dari Universitas Okayama, Jepang.
Setelah tujuh tahun, lebih dari 1.200 sukarelawan meninggal. Namun ketika kuesioner dianalisis, peneliti menemukan bahwa semakin banyak teh hijau dikonsumsi sukarelawan, semakin kecil pula kemungkinan mereka meninggal lantaran terkena penyakit yang berhubungan dengan jantung dan peredaran darah.
Para sukarelawan yang tak meninggal akibat penyakit tersebut rata-rata meminum antara 420 mililiter hingga 560 mililiter teh hijau per hari. Dibandingkan yang meminum lebih sedikit, risiko meninggal pada mereka lebih kecil 75 persen. Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Annals of Epidemiology.
Omega 3
Ikan merupakan sumber alami asam lemak Omega 3 yaitu EPA dan DHA, yang berfungsi mencegah aterosklerosis (terutama EPA). Keduanya dapat menurunkan secara nyata kadar trigliserida di dalam darah dan menurunkan kadar kolesterol di dalam hati dan jantung.
Dari data yang telah dikeluarkan oleh Lembaga Gizi Departemen Kesehatan RI, beberapa jenis ikan laut Indonesia memiliki kandungan asam lemak Omega 3 tinggi (sampai 10,9 g/100 g) seperti ikan sidat, terubuk, tenggiri, kembung, layang, bawal, seren, slengseng, tuna dan sebagainya.
Cokelat
Cokelat memang dipercaya memiliki kemampuan menurunkan risiko penyakit jantung. Namun lihatlah temuan baru ini. Journal of Internal Medicine edisi September melaporkan hasil sebuah studi baru, yang mengindikasikan bahwa seorang penyintas (survivor) serangan jantung yang makan cokelat dua kali atau lebih dalam seminggu akan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung, 3 kali lebih besar daripada yang tidak mengonsumsi cokelat.
Studi baru ini menunjukkan bahwa mengonsumsi cokelat dapat membantu menangkis kematian jika Anda mendapatkan serangan jantung. Dalam kenyataannya, cokelat mengurangi angka kematian yang berhubungan dengan jantung pada wanita paska menopause maupun pria lansia yang sehat. Kenneth Mukamal, peneliti di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, dan penulis studi yang dipimpin oleh Imre Janszky dari Karolinska Institute di Stockholm, mengatakan, �Hasilnya spesifik menuju pada cokelat. Kami tidak menemukan manfaat apa pun pada kudapan manis pada umumnya.�
Susu
Susu ternyata tidak hanya bagus untuk membantu pertumbuhan dan pembentukan tulang yang kuat. Berdasarkan hasil review yang dilakukan terhadap 324 studi mengenai efek konsumsi susu, peneliti dari Reading and Cardiff universities mengklaim bahwa minum susu bisa menurunkan risiko mengalami kematian akibat penyakit jantung dan stroke. Berlawanan dengan laporan yang menyatakan kalau susu berbahaya bagi kesehatan, mereka menegaskan kalau konsumsi susu bisa menurunkan risiko menderita penyakit kronis hingga 1/5-nya.
Susu, terang peneliti, terbukti bisa mencegah perkembangan hampir semua jenis penyakit, kecuali kanker prostat, dan menurunkan risiko kematian akibat penyakit hingga 15-20%. Manfaat susu ini, lanjut salah seorang peneliti profesor Ian Givens, jauh lebih banyak daripada hanya untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang.