Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Kristen

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Pendeta Pendeta is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 976
Rep Power: 16
Pendeta mempunyai hidup yang Normal
Default Disturbing Behavior - 21/53 - Masturbasi

MASTURBASI



Masturbasi adalah gangguan perilaku lainnya yang cenderung melanda para remaja, dewasa ini. Renungkanlah kesaksian ini:

Aku bergumul dengan masalah ini selama sembilan tahun sejak masa remaja hingga beranjak dewasa. Aku berpendapatan bahwa semuanya berawal dari rasa ingin tahu. Aku mengenal perasaan secara fisik itu berawal dari rasa ingin tahu. Aku mengenal perasaan secara fisik itu melalui pengalaman dari kakak laki-lakiku. Aku segera menyadari bahwa kau bisa menghasilkan perasaan yang menyenangkan itu dan tidak memerlukan kakak (Aku tidak menyenangi pengalaman bersama kakak karna unsur pengendaliannya). Semakins ering aku mencoba semakin kuat keinginanku untuk mengetahui, Jika aku sendiriran saja di rumah, aku akan membuka-buka lemari buku, mencari buku-buku dewasa yang disembunyikan orangtua kami di antara buku-buku puisi. Aku segera mengetahui dengan tepat apa yang sebenarnya terjadi, juga memahami bahwa jika pada saat yang sama aku berfantasi, maka hal itu akan menimbulkan dampak yang jauh lebih baik.

Dari pengalamanku, aku menenmukan bahwa kau tidak bisa menggabungkan perbuatab ini dengan berpikir tentang Tuhan. Bahkan, terkadang aku menganggap pengalaman itu seolah-olah aku diperkosa oleh iblis karena aku merasa semakin jauh dari Tuhan. Semua dosa terasa nikmat, tetapi perasaan itu hanyalah sesaat. Aku sering menangis semalaman di bawah pancuran kamar mandi setelah melakukan dosa ini. Sudah terlalu sering akumenyesali perbuatanku ini.

Dosa ini bersifat adiktif atau menyebabkan kecanduan. Jika sesuatu terasa nikmat, kita ingin melakukannya lagi. Tetapi dengan sesuatu yang bersifat merusak seperti ini, kita terus-menerus menginginkan pengalaman yang lebih nikmat daripada yang terakhir kita lami. Hal itu seperti penyalahgunaan alkohol atau narkoba. Kita tidak pernah merasa cukuo jika kita sangat berminat pada penyalahgunaan tersebut.

Masturbasi telah dan selalu menjadi obyek yang meresahkan hingga sekarang. Budaya populer telah membuat berbagai lelucon dan sindiran mengenai hal itu. Gereja menghindari pokok materi ini. Pendidikan umum tidak membantu iman sebagian orang yang percaya pada pengendalian diri dan kepekaan rohani. Masturbasi bukan satu-satunya subyek yang diajarkan dan dianjurkan. Sejak AIDS (sindrom penurunan sistem kekebalan tubuh) dikenal luas oleh masyarakat, masturbasi dua arah telah diajarkan dalam berbagai kelas pendidikan seks di Sekolah Menengah Umum. Ketahuilah, mereka juga telah mengajarkan tentang hubungan seks. Mereka menganjurkan masturbasi dua arah sebagai suatu pilihan, suatu wujud menghindari hubungan seks. Masturbasi dua arah sering disebut sebagai jenis hubugan seksual paling aman sebab dilakukan bersama-sama dengan pasangan. Karena perbuatan itu adalah merangsang diri sendiri dan alay kelamin si pria itu tidak memasuki si wanita, maka tidak ada pertuakran cairan tubuh diantara pasangan itu. Hal ini mencegah kehamilan dan Penyakit yang Ditularkan Melalui Hubungan Seksual, menurut pendidikan umum.

Ada perbedaan nyata antara "bermimpi basah" dan memilih untuk bermasturbasi. Perbedaannya terletak pada memilih. Berabagai studi membuktikan bahwa masturbasi menyebabkan penyakit rohani dan menimbulkan efek yang secara sosial dan psikologis tidak baik, tetapi jika Anda bertanya pada seseorang yang mendukung hal itu secara pemikiran rasional, Anda ajan mendapat jawaban bahwa hal di atas itu tidak benar. Namun jika bertanya pada seseorang yang mencari kemurnian dan kebenaran, maka Anda akan menenmukan jawaban yang sebaliknya. Sehingga perdebatan ini terus berlanjut.

Satu argumentasi yang mendukung masturbasi adalah karena hal itu melepaskan ketegangan seksual. Namun riset menunjukkan bahwa justru hal sebaliknya yang benar. Dr. Winifred Cutler, pimpinan dari lembaga terkemuka yang bergerak di bidang biologi reproduksi manusia, menyatakan bahwa dalam suatu penyatuan seksual, dua individu saling terikat. "Hal ini tidak hanya terjadi secara fisik, tetapi bahkan hingga tingkat hormonal," katanya. Aktivitas seksual jenis lainnya, baik yang bersama pasangan lebih dari satu ataupun masturbasi tidak mampu menghasilkan keselarasan siklus jenis ini.

Seorang penasihat kecanduan seksual, Dr. Douglass Weiss, menyatakan bahwa ketika Anda mengalami suatu pelepasan seksual, otak Anda mengalami suatu pelepasan zat kimia yang disebut endorphins dan encephalin. Ini merupakan dorongan yang paling tinggi di dalam tubuh. Dan karena Anda memperoleh hasil yang paling tinggi karena perilaku ini, maka Anda ingin melakukan lagi. Apapun yan Anda lihat selamam proses pelepasan seksual itu, Anda akan terikat dengan obyek tersebut. Mak ajika Anda mempunyai suatu fantai seksual, Anda akan mulai terikat pada dunia fantasi. Pernikahan tidak selalu mengurangi masalah tersebut. Sebaliknya, Anda justru akan melakukan permainan pikiran pada saat Tuhan telah merancang hubungan seks antar dua orang yang perhatian seksualnya seharusnya saling tertuju pada masing-masing pasangannya.

Jeanne Mayo, seorang Pendeta bagi kaum muda berpengalaman selama tiga puluh dua tahun, yakin bahwa salah satu kebohongan yang paling merusak berkaitan dengan masturbasi adalah apa yang dia sebut dengan "mentalitas tangga." Pemuda-pemudi yang secara tulus menginginkan untuk memasuki kebebasan seringkali menggambarkan kekudusan sebagai suatu tangga yang panjang. Setiap kali mereka berhasil melewati satu hari dengan mengalahkan dorongan seksual mereka, maka mereka beranggapan diri mereka sudah melangkah satu anak tangga lebih tinggi. Tetapi ketika mereka gagal, hal itu berarti mereka sudah jatuh jauh hingga ke dasar tangga. Dengan demikian , harapan hingga akhirnya mereka menyerah. Kebebasan satang ketika seseorang pemuda atau pemudi menyadari bahwa satu "kegagalan" tidak akan membatalkan keseluruhan usaha mereka dalam mencapai tujuan akhir. Fokus mental utama ini perlu diarahkan, bukan disempurnakan.

Para pemimpin pemuda-pemudi biasanya mengatakan kepada para pemuda dan pemudi yang tengah bergumul dalam masturbasi agar pertama, mereka mengakui dosa ini kepada Tuhan, kemudian mencari orang Kristen berkomitmen yang dapat dipercaya untuk membantu mereka. Mereka harus menolak dan menjauh dari segala sesuatu yang berkaitan dengan dosa ini. Mereka harus mencari penyembuhan dan kelepasan dari orang Kristen yang mempunyai karunia dan kuasa. Dan akhirnya, merek atidak boleh menyerah! Sudah pasti tidak ada yang salah dengan nasihat semacam ini, akan tetapi kini kita harus bertindak dengan lebih peka dan akurat terhadap generasi muda saat ini. Pilihan dan perubahan gaya hidup perlu dilakukan. Strateginya "tiga blok" perlu untuk diterapkan (lihat pada kata pengantar). Para remaja harus rajin mengawasi apa yang memasuki benak mereka secara sosial, akademis, maupun pribadi. Hanya karena sekolah mengajarkan praktek seksual tertentu tidak berarti sekolah tersebut benar. Mereka juga harus berhati-hati dengan teman-teman pergaulan mereka. Mereka perlu bertanya pada diri mereka sendiri, "Siapa mempengaruhi siapa?" terutama berkaitan dengan seksualitas. Dan terakhir, kaum muda perlu ditantang mengenai berbagai rangsangan yang mereka rasa, dengar dan lihat, baik itu berupa film, musik, bacaan, maupun Internet.

Kita harus menjelaskan kepada kaum muda bahwa disiplin diri itu adalah seperti otot. Jika mereka melatihnya dengan benar sedini mungkin, maka mereka akan mampu menggunakan otot itu hingga akhir hidup mereka. Dalam perjuangan untuk memperoleh kemurnian mental, kaum muda harus menyadari bahwa organ seksual mereka yang paling kuat adalah otak mereka. Itulah sebabnya mengapa Alkitab memerintahkan kita agar "berubahlah oleh pembaharuan budimu" (Roma 12:2). Melalui saat teduh dengan Kitab Suci, mereka akan diperlengkapi dengan lebih baik dan lebih siap dalam memenangkan peperangan melawan godaan.

Beberapa ayat-ayat untuk merenungkan Firman Tuhan yaitu Ayub 31:1, Mazmur 101:3, dan Amsal 5:1-23, dan beberapa ayat lainnya seperti berikut ini:

"Janganlah mengingini kecantikannya dalam hatimu, janganlah terpikat oleh bulu matanya" (Amsal 6:25)

" Perasaan mereka telah tumpul, sehinggamereka menyerhkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran." (Efesus 4:19)

"Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi: yaitu pencabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala" (Kolose 3:5)

"Supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah, dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu" (1 Teslonika 4:4-6)

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:20 PM.


no new posts