Untuk mengantisipasi tingginya volume kendaraan di GT Cikampek pada musim mudik Lebaran ini,Jasa Marga akan memberlakukan gerbang tersebut hanya sebagai pintu keluar pembayaran tol.Aturan ini mulai berlaku H-5 sampai H+1 Lebaran.�GT Cikampek yang dioperasikan seluruhnya mencapai 14, dengan jumlah gardu tersebut diharapkan bisa melayani masyarakat,� kata Adityawarman.
Selama gerbang Cikampek hanya menjadi pintu keluar, lanjutnya,kendaraan dari arah Cikampek yang akan masuk tol diarahkan melalui Kota Bukit Indah dan masuk melalui Gerbang Tol Kahuripan. �Dengan mekanisme ini, kami berharap dapat melayani masyarakat dengan maksimal,� ungkapnya.
Kepala Cabang Tol Jakarta- Cikampek, Jasa Marga, Budi Pramono menambahkan, perseroan menawarkan solusi mengatasi kemacetan dan kepadatan jalur mudik dengan memaksimalkan tiga jalur mudik yaitu jalur pantai utara Jawa (pantura), jalur tengah (Sandang), dan jalur selatan (Cileunyi).�Jalur tengah dan selatan tidak lagi menjadi jalur alternatif, sekarang ada tiga jalur utama,�kata Budi.
Menurut dia, sebagian besar pemudik biasanya memilih jalur utara dan menjadikan jalur tengah dan selatan sebagai jalur alternatif. Budi mengakui untuk jalur utara memang terdapat jarak yang lebih pendek dan waktu singkat,namun tetap terdapat banyak titik rawan kemacetan.
Panjang jalur pantura 214 km yang terdiri atas 72 km jalan tol dan 142 km jalan nontol.Tanpa terjadi kemacetan, menurut Budi, jalur pantura dapat ditempuh dalam waktu empat jam 11 menit. Sedangkan potensi macet akibat pasar tumpah dapat terjadi di Pasar Sukamandi, Pasar Ciaseri,dan Pasar Sukra.
Sementara jalur tengah memiliki panjang 224 km dengan waktu tempuh mencapai empat jam 29 menit. Di jalur ini jalan tol lebih panjang 10 kilometer dibanding utara, dengan kondisi jalan baik walau lebih sempit.
Sedangkan pada jalur selatan, lanjutnya, merupakan jalur paling panjang dengan jarak mencapai 256 km dan membutuhkan waktu tempuh hingga empat jam 48 menit.�Jalur ini cukup nyaman, karena jalannya lebar dan tidak ada titik rawan macet,�ungkap dia.
Agar lebih efisien, Jasa Marga juga mengimbau ada pembagian jalur berdasarkan arah tujuan. Pemudik ke arah Jawa Tengah dan Jogja melalui jalur selatan. Jalur tengah digunakan pemudik ke arah Jawa Barat.�Pemudik ke Jawa Timur bisa melalui pantura agar lebih cepat,�pungkasnya.
SUMBER