FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Apa jadinya apabila DKI Jakarta dipimpin orang2 model Rano Karno, Adang Darajatun dan incumbent Fauzi Bowo? Masalah Jakarta amat kompleks dan rumit, beberapa di antaranya: 1. Urbanisasi Yang Kebablasan Jakarta yang sudah sumpek dan padat, masih menjadi tujuan kaum pendatang dari desa katrok, yang umumnya minim modal, minim pendidikan, minim keterampilan. Akhirnya di Jakarta jadi gelandangan. 2. Pemukiman Kumuh & Liar Dampak dari urbanisasi, adalah pemukiman kumuh dan liar. 3. Kriminalitas & Premanisme Kejahatan di mana-mana, di jalan, perumahan, tempat publik. 4. Kemacetan Volume kendaraan yang selalu bertambah membikin kemacetan parah. 5. Banjir Pembangunan tak terkendali, warga yang katrok, sampah bikin saluran dan kali mampet, bikin banjir. 6. Pengangguran dan Kemiskinan Kaum pendatang dari ndeso katrok akhirnya jadi pengangguran atau setengah menganggur, ujung2nya menambah kemiskinan di Jakarta. Tak jauh2 dari pengamen, pengemis, preman, peminta-minta sumbangan. 7. PKL biang Kemacetan Pendatang dari ndeso katrok tadi kemudian jadi PKL, yang bikin runyam jalanan ibukota. 8. Polusi Polusi paling banyak disebabkan oleh emisi kendaraan dan zat2 polutan hasil industri. Jakarta butuh pemimpin yang mampu, tegas dan berani mengatasi itu semua. Figur2 dengan model kepemimpinan dan karakter Bang Ali dan Sutiyoso, amat kita dambakan. kalau perlu, agak2 gila sedikit macam Hitler dan Stalin. kebijakan2 nya harus out of the box. Mengatasi Ledakan Penduduk di Jakarta akibat urbanisasi Kita butuh figur yang berani, tidak hanya menghalau pendatang, namun juga memindahkan kaum urban yang hidup sengsara di Jakarta ini melalui program transmigrasi paksa. Mungkin ada sekitar 2-3 juta warga pendatang yang harus direlokasi (macam di China gan) dengan program relokasi ini, ane yakin masalah urbanisasi, kemiskinan, kriminalitas & kejahatan, pengangguran, akan teratasi. Jakarta harus menjadi kota tertutup. Setiap orang yang akan datang ke Jakarta, setidaknya punya 1 dari beberapa hal berikut: 1. pendidikan minimum S1 dari kampus ternama di Indonesia 2. modal minimum punya modal dan rencana, mau ngapain datang & tinggal di Jakarta 3. Keterampilan minimum punya keterampilan yg dibutuhkan untuk tinggal di Jakarta. operasi yustisi kependudukan harus digalakkan, bagi mereka yang tertangkap, dikirim ke kepulauan Natuna, sekitar 1-2 bulan dan kemudian dikembalikan ke daerah asal, biar kapok. Mengatasi Kemacetan Kita butuh figur yang mampu membangun sistem transportasi massal yang integratif dan mudah terjangkau, MRT macam di singapore, malaysia, hongkong atau Jepang. Kenyaman dan Kesehatan Lingkungan Kita butuh figur yang mampu membikin puluhan hutan kota, taman, kanal penampung air, waduk, dll. Tata Ruang dan Wilayah Kita butuh figur yang berani melakukan revolusi, dengan pembangunan perumahan vertikal. Dengan direlokasinya 2-3 juta warga pendatang katrok, maka Jakarta masih menyisakan 6-7 juta warga nya yang produktif, untuk mereka pemerintah bisa menyediakan pemukiman vertikal. sehingga akan banyak tanah-tanah tersisa yang bisa dimanfaatkan sebagai hutan kota dan ruang publik. http://id.berita.yahoo.com/survei-pk...105832488.html REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - DPD PDIP DKI Jakarta merilis survei kandidat dalam pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta pada 2012. Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, mengatakan bahwa PDIP menggandeng lembaga survei independen, Rekode, untuk melakukan survei guna mengukur persepsi publik terhadap pilkada dan para bakal calon. Mengacu partai, ungkap Rio, Rano Karno banyak dipilih pemilih PDIP dan PKS. Sementara, Fauzi Bowo mayoritas dipilih Demokrat dan Golkar. �Dari berbagai aspek, Fauzi Bowo dan Rano Karno mendapat posisi tertinggi di mata masyarakat,� ujar anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta tersebut. Berdasarkan potensi kandidat secara popularitas Rano Karno dan Fauzi Bowo sama-sama populer dengan masing-masing meraih suara 98 persen. Posisi berikutnya ditempati oleh Sutiyoso 95 persen, Tantowi Yahya 93 persen, dan Adang Darajatun 76 persen. Namun, dalam kandidat calon gubernur (cagub) yang terbanyak dipilih responden, Fauzi menang tipis dari Rano. Fauzi Bowo meraih 28,3 persen suara, Rano Karno 27,4 persen, Tantowi Yahya 9 persen, Nachrowi Ramli 7,6 persen, dan Bambang DH 2,8 persen, serta belum menentukan pilihan 31 persen. Survei dilaksanakan pada 18 hingga 23 Maret dengan sampel 1.436 responden dari 44 kecamatan di Jakarta. Tingkat kepercayaan survei tersebut 95 persen dengan sampling error kurang lebih 4,8 persen. Survei menggunakan metode multistage random sampling. Terkait:
|
![]() |
|
|