Kenapa Bank tidak Percaya kepada Nasabah??

[tahugejrot]

Wow, dari judul sudah terlihat kontroversial nih



oke, kali ini kenapa judulnye begitu ekstrim, kenapa bank tidak percaya kepada nasabah?? kemaren gw ke salah satu bank swasta yang namanya cukup terkenal, gw sengaja tidak akan menyebut nama bank tersebut tapi inisial bank tersebut BRI . Kemaren gw berniat mau menabung alias setoran, karena moto hidup gw adalah rajin menabung pangkal hemat, karena dengan kita menabung kita akan menghemat karena uang kita tersimpan di bank bukan di dompet jadi kalo mau jajan dompet kita selalu kosong.



ketika masuk bank, seperti biasa gw dibukain pintu ama satpam bank tersebut, dan gw berasa jadi investor penting di bank tersebut karena disambut dengan ramah, padahal gw cuma mau nabung Rp. 200.000 doank, itu juga supaya rekening gw engga mati .



Lalu satpam itu bertanya �ada yang bisa saya bantu pak?� tadinya gw mau jawab �ada kok pak, bisakah bapak mengerjakan skripsi saya? � tapi gw mengurungkan niat menjawab kaya gitu karena judul skripsi gw tentang keamanan jaringan komputer bukan tentang keamanan sebuah bank . akhirnya gw menjawab �mau setor tunai pak�, lalu satpam itu bilang �silahkan diisi formulir setorannya pak, dan itu pulpennya kalu sudah silahkan ke teller 2″. dan gw menjawab �makasi pak�. pas gw mau ngisi, ada yang aneh disitu, lu semua pasti tau kalo pulpen yang disediakan oleh bank pasti diiket ditempat? dan di situlah gw mikir, kenapa ya padahal gw sudah mempercayakan menyimpan uang dibank, tapi kenapa bank tidak mempercayakan pulpennya dipinjamkan ke nasabah? pake diiket segala sih. Apakah bank itu tau kalo gw mahasiswa tingkat akhir yang identik jarang punya pulpen jadi takut gw ambil kali ya ? makanya diiket tuh pulpennya .



Dari situlah yang melatar belakangi postingan gw kali ini, mengapa bank tidak percaya kepada nasabahnya? padahal kita sudah mempercayakan uang kita, kita titipkan di bank, tapi kenapa mereka tidak mempercayakan kepada kita pulpennya dipinjem



cuma share aja gan, jangan di ya



Sumber: http://zeinazhar.wordpress.com/2012/...epada-nasabah/