Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
bakriegroup's Avatar
bakriegroup bakriegroup is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: May 2012
Posts: 4,192
Rep Power: 19
bakriegroup mempunyai hidup yang Normal
Default Miris,kemajuan IT Bikin Bebas 'Menyebar Fitnah'?!





ingat



[/quote]
Quote:





Jakarta - Sekarang, ancaman yang hadir di dunia maya tidaklah terbatas pada keamanan data. Reputasi dari politisi pun juga mendapatkan ancaman secara langsung.



Berbeda dengan keamanan data, yang seyogyanya diatasi oleh pakar sekuriti, ancaman politis harus dihadapi dengan cara yang berbeda.



Apa saja ancaman politis yang bisa hadir di dunia maya? Bagaimana seyogyanya kita menghadapi mereka? Mari kita simak.



Fitnah dan Teror di Dunia Maya



Teror dan fitnah merupakan kampanye negatif yang sangat sering digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Seringkali, kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, karena untuk melakukan teror, jelas harus ada fitnah.



Sebagai contoh, pada tahun 1900an, aparat keamanan Tsar Rusia menemukan dokumen 'Protocols of Zion', yang isinya banyak bernuansa 'Persekongkolan Bangsa Yahudi untuk Menguasai Dunia'. Namun, sampai sekarang pihak Israel menyangkal kalau dokumen tersebut dibuat oleh mereka, dan menuduh balik bahwa penerbit dokumen tersebut adalah intelejen Tsar Rusia. Adapun, sampai sekarang tidak ada yang tahu dengan pasti siapa yang membuat dokumen tersebut.



Namun Adolf Hitler dan Nazi menggunakan dokumen tersebut sebagai raison d'etre untuk memerangi Bangsa Yahudi, dengan mengirim mereka ke Kamp Konsentrasi. Adapun, dokumen 'Protocols' tersebut telah menjadi salah satu faktor pemicu, yang sebabkan kehancuran Bangsa Yahudi dan Jerman di Perang Dunia II.



Teror dan fitnah seperti di dunia nyata ini, ternyata dapat juga terjadi di dunia maya. Hal yang merunyamkan, sama seperti kasus 'Protocols of Zion', adalah kita tidak pernah tahu pasti siapa pelakunya.



Akhir-akhir ini, ada perkembangan yang sangat mekhawatirkan di dunia maya. Sidang pembaca pasti sudah mengikuti secara terperinci kabar kasus Nazaruddin, mantan Bendahara Partai Demokrat, yang sekarang berada di Singapura.



Terdapat kiriman SMS yag mengaku dari Nazarudin hebohkan negara, sampai presiden bikin pidato khusus.Setelah SMS muncul juga blog dan akun twitter yg mengklaim sbg nazarudin (@nazar78), alamat blognya http://nazaruddin78.blogspot.com/ .



Namun blog tersebut sudah tidak aktif, dan akun twitter tersebut sudah dihapus tweetnya. Isi blog dan tweet kedua akun tersebut masih dapat ditemukan, jika kita melakukan googling.



Inilah yang disebut sebagai akun palsu, karena memalsukan identitas orang lain, dan konten akun tersebut dipertanyakan validitasnya.



Penyalahgunaan SMS buat fitnah/teror adalah akibat sistem registrasi nomor pra bayar kita masih longgar sekali, jadi semua orang bisa beli nomor hp prabayar dan menyalahgunakannya buat fitnah/teror. Hal ini memang seyogyanya diregulasi lebih lanjut.



Baru-baru ini akun @AlHamazah menebar teror, dengan ancaman bom kepada istana negara dan tempat penting lainnya. Menghadapi akun seperti @AlHamazah , seyogyanya kepolisian tegas dan menindak pelakunya. Sebab hal tersebut sangat meresahkan masyarakat.



Jika sebuah akun sudah jelas menebar aksi teror, maka meminta @twitter untuk mendeaktivasi akun tersebut melalui prosedur hukum adalah sangat mungkin.



Menghadapi 'Kampanye Hitam' Dunia Maya



Untuk twitter, akun yang dianggap menyebarkan fitnah bisa di-report as spam ramai-ramai atau laporkan ke admin twitter bahwa akun itu sudah meresahkan masyarakat.



Di Amerika Serikat, jika akun twitter melakukan aktivitas yang mengganggu privasi orang lain atau melakukan fitnah, maka dapat dituntut ke pengadilan, dan Twitter diwajibkan membuka identitas sang pemilik akun.



Kemajuan IT membuat orang lebih mudah membuat akun palsu dan menyebarkan fitnah. Kenapa? Sebab IT memungkinkan orang bisa mengaku-aku sebagai siapa saja.



Saya membedakan antara akun palsu dengan akun anonim. Akun anonim adalah sebuah akun asli, hanya saja nama aslinya disamarkan. Sedangkan akun palsu adalah akun yang jelas-jelas memalsukan identitas orang lain.



Ada juga akun satir @NazaruddinYeah , yang isinya merupakan satir terhadap kasus Nazaruddin. Idiom 'in the net nobody know you're a dog' memang masih berlaku dalam konteks ini.



Menghadapi semua ini, memang sangat penting supaya pihak yang difitnah untuk lebih memperkuat eksistensinya di dunia maya dan nyata sekaligus. Sebagai contoh, sudah banyak bisnis lokal yang memiliki akun twitter dan facebook, dan mereka ini dikelola secara profesional.



Bahkan, mereka tanpa sungkan-sungkan menjawab keluhan kepada brand mereka secara pribadi. Lebih jauh lagi, 'kicauan' di twitter pun bukannya jarang akhirnya menjadi pemicu untuk kegiatan kopdar (kopi darat).



Jika pemerintah atau partai politik bisa dianalogikan sebagai suatu brand, maka tentu saja strategi branding yang tepat adalah sebisa mungkin 'menggapai' customer-nya, dan bukan menjaga jarak dengan mereka.



Paling penting dari semuanya, adalah supaya pemilik brand dapat memenuhi ekspektasi customer/konstituennya. Jika ekspektasi tersebut tidak dipenuhi, maka akan ada pihak-pihak yang kecewa.



Kasus 'Protocols of Zion' memang menjadi pelajaran juga bagi kita untuk eksis di dunia maya, bahwa memfilter sebuah informasi adalah penting. Di-frame-nya dokumen 'Protocols of Zion' untuk kepentingan politik Nazi merupakan peringatan bagi kita semua yang eksis di social media, supaya tidak mudah terjebak pada kepentingan politis yang bersifat sesaat.



Kami mengimbau supaya user socmed/netizen tetaplah kritis, dan jangan mau diperalat untuk kepentingan sesaat. Kembalilah ke semangat Open Source yang sejati, di mana source code suatu aplikasi dapat dibagi kepada komunitas.



Hal ini pun juga dapat diterapkan dalam bersosialisasi di socmed, apakah hubungan dengan sesama adalah saling memanfaatkan/memanipulasi, atau berbagi secara tulus seperti prinsip Open Source.



Seorang Linus Torvalds yang bersahaja pun dapat eksis di dunia IT yang penuh persaingan keras, dan saya yakin prinsip dia juga dapat diterapkan dalam bersosialisasi di dunia maya.

Penulis: Arli Aditya Parikesit - detikinet





Quote:





Pesan ane: janganlah mefitnah orang karena �Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan�. sudah ada Di dalam Al Qur�an surat Al Baqoroh (2) ayat 191 tercantum kalimat �Wal fitnatu asyaddu minal qotli�.� yang artinya �Dan fitnah itu lebih sangat (dosanya) daripada pembunuhan..�.Imam Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa Imam Abul �Aliyah, Mujahid, Said bin Jubair, Ikrimah, Al Hasan, Qotadah, Ad Dhohak, dan Rabi� ibn Anas mengartikan �Fitnah� ini dengan makna �Syirik�. Jadi Syirik itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan.Kemudian juga di surat Al Baqoroh (2) ayat 217, disebutkan �Wal fitnatu akbaru minal qotli�� yang artinya �Fitnah itu lebih besar (dosanya) daripada pembunuhan..�

makanya gan, jangan membuat id klonengan untuk metfitnah orang





Quote:





Quote:





komeng yang mantap pasti ane taruh pejwan





Quote:





by .txt

kemajuan teknologi kalau gak di imbangi dengan kemajuan ahklak akan rusak semuanya gan..





Quote:






Originally Posted by iwaxazu



bener juga gan, seharusnya kita bisa menggunakan teknologi dengan baik. bukan untuk menjatuhkan apalagi menfitnah orang





komeng orisinil dari iwaxazu

anti-copas 2011













yang udah iso jangan lupa
ane tak butuh




Quote:






Quote:





makasih batanya




Quote:
[quote]





buat agan anak.ketiga makasih batanya















Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:07 PM.


no new posts