Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
somaybandung's Avatar
somaybandung somaybandung is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: May 2012
Posts: 2,001
Rep Power: 16
somaybandung mempunyai hidup yang Normal
Default Nyimpan Duit di Bank Harus Tetap Waspada Gan!!

Tread ini tidak bermaksud merusak citra bank tertentu. Namun, sekadar mengingatkan agan-agan semua agar selalu waspada. Tidak ada tempat yang aman di dunia ini dari kehilangan, penipuan, dan pencurian.



Ane mengumpulkan beberapa PENGALAMAN MENGERIKAN yang disuarakan oleh mereka yang memiliki pengalaman buruk menabung di Bank.



Cerita Pertama




[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Cerita Pertama:








Jumat, 16/09/2011 13:52 WIB

UANG DALAM REKENING BC* RAIB



Jakarta - Pada tanggal 14 September 2011 saya pergi ke BC* KCP Palmerah untuk melakukan transaksi penarikan tunai dan transfer, saat saya ke ATM untuk melakukan penarikan tunai, saya terkejut karena tertulis saldo saya tidak cukup. Kemudian saya melakukan cek saldo dan menemukan bahwa saldo saya yang seharusnya berjumlah Rp 69,877,200.28 hanya tersisa Rp 67,200.28.



Saya langsung menuju Customer Service BC*, saya print out buku rek dan suami saya membantu print out mutasi rek melalui klikBC*. Tertulis dua transaksi yang tidak pernah saya lakukan yaitu Rp 69,500,000 ke rekening Hendra Darmawan Gani, dan penarikan tunai Rp 300,000.00.



Saya menghubungi Halo BC*, diinformasikan bahwa uang tersebut (Rp 69,500,000) telah ditransfer ke rekening Hendra Darmawan Gani melalui ATM Metro Pasar Atom 2, Pertokan Pasar Baru Atom, pada Pkl. 09.44, dan penarikan tunai Rp 300,000.00 pada pukul Pkl. 09.52. Padahal pada jam tersebut saya sedang tidur bersama suami ditempat tinggal kami.



Saya sudah melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya pada tanggal yang sama (14 September 2011) dan saya telah melampirkan semua permohonan blok rekening, dan kronologis kerjadian.



Saya telah mengirimkan fax ke BC* laporan ke Polda sesuai dengan permintaan pihak BC*. Saya sebagai nasabah merasa dirugikan, mungkinkah kartu saya telah di kloning dengan skimmer seperti kejadian di Bali?



Saya berharap BC* menanggapi, mengganti kerugian saya sebagai nasabah, dan memperbaiki security sistem sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali.



Moli Muswara

Jl. Kebon Jeruk Raya-Batu Sari, Jakarta Barat



sumber: http://suarapembaca.detik..com/read/...ening-bca-raib











Cerita Kedua




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for cerita kedua:








Hati-Hati Dengan Kliring Antar Bank



Kejadian ini baru aja menimpa suami saya, tepat Kamis, 29 April 2010



Ceritanya, kemarin tanggal 28 April 2010, ada customer yang bilang bahwa dia sudah transfer sejumlah 1.900.000 ke rekening BC* dari bank Permata. Sesuai prosedur, kita sampaikan bahwa proses akan berjalan setelah uang sejumlah 1.900.000 masuk ke rekening kami (biasanya memakan waktu 1-2 hari)



29 April pk. 13.00 WIB, kami cek melalui M-banking BC*. Dan muncul'lah mutasi yaitu transferan masuk ke rekening kami sejumlah 1.900.000. Artinya uang sudah masuk ke rekening kami, karena jumlah saldo pun sudah bertambah. OKE, transaksi diproses, barang yang dibeli yaitu pulsa dikirimlah ke account pembeli. Dan ajaibnya, sore hari ini, waktu kami cek mutasi total hari ini, terdapat mutasi (sore ini kami cek melalui internet banking) yang mengurangi saldo 1.900.000 dengan keterangan "Koreksi LLG Bank Permata. Alasan : Salah Kirim". Dan customer bersangkutan pun menghilang, tidak mau menerima telepon kami. Jelas ini suatu kesengajaan



Sebagai Informasi, pada hari tersebut, jumlah saldo kami sudah bertambah (tertera pada mutasi internet banking dan hari ini saat print buku pun, saldo kami saat itu sudah bertambah) dan beberapa jam kemudian kembali berkurang.



Jadi transferan sejumlah 1.900.000 yang sudah masuk, tertarik kembali ke rekening pengirim yaitu Bank Permata. Jelas lah, complain kita layangkan ke Hallo BC* karena kita nasabah BC*. Dan apa yang kita dapatkan? Tidak ada solusi? Ya!! sang penerima telepon hallo BC* yang seharusnya memberikan solusi bagi kami, pihak yang sangat dirugikan, malah justru menyalahkan kami yang katanya kurang teliti.



Hari berikutnya yaitu Jumat, 30 April. Kami layangkan complain ke kantor BC* tempat kami membuka rekening, sesuai yang disarankan oleh hallo BC*. Namun pihak BC* (Tepatnya BC* Cabang Telogorejo, Semarang) mengatakan bahwa itu adalah kewenangan bank Permata dan harus dikonfirmasi ke bank Permata sendiri.



Bagi kami, secara logika, kami ini nasabah bank BC*, yang mengatur adalah sitem bank BC*, bukan Permata, dan seandainya ada penarikan kembali, makan pihak BC* seharuskan mengkonfirmasikan kembali ke kami. Tapi dinyatakan oleh Cust Service BCA, ini adalah autodebet dan memang kebijakan kerjasama antar bank, khususnya dengan Bank Permata.



Saat kami ke Bank Permata, dikonfirmasikan oleh pihak Bank Perm*ta, bahwa jika ada penarikan uang kembali, maka bank Perm*ta hanya berhak sampai dengan meminta konfirmasi dari BC*, dan BC* lah yang wajib mengkonfirmasi nasabahnya, apakah bersedia mengembalikan dana ke rekening pengirim kembali.



Kami sebagai nasabah merasa dilempar kesana kemari tanpa ada tanggung jawab. Jadi, kasus ini, apakah ini kelalaian Bank Permata ataukah BC*?



Jika memang benar konfirmasi dari BC* bahwa sistem kerjasama bank mengijinkan adanya penarikan kembali dana yang telah dikirim, bukankah ini bisa menjadi modus penipuan baru?



Screen shoot mutasi internet banking BC* :



sumber: http://littletania.multiply.com/journal/item/59









Cerita Ketiga




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Cerita Ketiga:








NASABAH MENGAMUK KARENA DUITNYA HILANG



BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM -- Seorang nasabah Bank BNI Bulukumba bernama Harianto Syam mengamuk di Bank BNI Bulukumba, Selasa (27/12/2011) pagi tadi.



Harianto mengamuk dikarenakan uangnya di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank BNI disebutnya telah dibobol sebesar Rp 2,4 juta, pada 14 Desember lalu.



Selain uangnya hilang Harianto juga menyebut bahwa tidak dilayani dengan baik saat menyampaikan kejadian itu kepada pihak Bank BNI.



"Bahkan saya dituduh oleh pihak Bank BNI yang bobol sendiri ATM saya. Makanya kami datangi mereka," kata Harianto.



Dia juga meminta kepada pihak Bank BNI untuk segera diputar ulang kamera CCTV yang terletak diruang ATM yang terletak di halaman Bank. Namun pihak Bank BNI tidak mau memutarnya dengan alasan yang tidak jelas.



sumber: http://makassar.tribunnews.com/2011/...kumba-mengamuk










Cerita Keempat




[spoiler=open this] for cerita keempat:




DUA NASABAH MELAPOR KEHILANGAN UANG



indosiar.com - Soemaedi Saiman, usai melapor ke sentra pelayanan kepolisian polda Metro Jaya mengatakan, hilangnya uang tabungannya di Bank Mandi*i diketahuinya setelah dirinya melakukan print out buku tabungannya, Senin (25/1/2010) pagi.



Berdasarkan print out , uangnya mulai hilang secara tiba tiba sejak 3 bulan lalu, dan terakhir pelaku berhasil membobol uangnya pekan kemarin. Diketahui pelaku telah puluhan kali membobol uang korban di tiga mesin atm yang berlokasi di wilayah Jakarta Selatan.



Menurut pensiunan swasta berusia 60 tahun, warga Tebet, Jakarta Selatan ini, sejak 3 bulan lalu hingga kini uang yang dialokasikan untuk biaya kuliah anak anaknya itu hilang hingga 90 juta rupiah.



Korban lainnya yang hari ini juga melaporkan kasus kehilangan uang adalah Moehardomo. Pensiunan pegawai negeri warga Pondok Kopi, Jakarta Timur ini mengaku telah kehilangan uangnya sebesar 4 juta 800 ribu rupiah.



Pembobolan bank lewat atm juga dialami nasabah di Mataram, NTB. Sadri, seorang nasabah bank BR* kantor cabang pembantu Cakranegara, Mataram, ini mengetahui uangnya hilang, ketika hendak menarik tabungannya di bank BR* melalui mesin anjungan tunai mandiri atau atm bersama.



Saat memasukkan kartu, atmnya tiba-tiba tertelan. kemudian ia menghubungi sebuah nomor operator yang tertera pada mesin atm untuk melaporkan kartunya yang tertelan. Kemudian orang yang mengaku operator bank itu meminta nomor pinnya dengan alasan untuk memblokir kartunya agar tak dapat digunakan orang lain.



Namun keesokan harinya, tabungannya hilang 50 juta ketika ia mengecek saldonya langsung ke bank BR*. Sadri kemudian melapor kepada pihak bank, namun hingga saat ini tak ada kejelasan.



Setelah mendengar kabar banyaknya nasabah yang telah kehilangan uang melalui sejumlah media, Senin siang, Sadri kembali melaporkan kejadian yang menimpanya November lalu.



Kepolisian juga mengakui pengusutan kasus ini sangat terkendala oleh pihak bank yang terlambat merespon laporan dari para nasabahnya. padahal kehilangan uang dibank adalah tanggungjawab bank.



sumber: http://www.indosiar.com/fokus/dua-na...ang_84081.html










Nilai uang yang hilang juga ndak tanggung-tanggung gan...



Kalau pun sama judul, isinya pasti beda... Jangan lupa bagi-bagi melon gan...



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:01 PM.


no new posts