
27th May 2012
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: May 2012
Posts: 4,195
Rep Power: 19
|
|
Di Desa ini Bisa Membangun Rumah Dengan Uang Seratus Perak [Inspiratif]
[/quote]
Quote:
Siapa yang menyangka...Di Desa ini Puluhan Rumah bisa di bangun dengan swadaya masyarakat yang mengumpulkan uang seratur perak setiap hari. Ini merupakan jawaban ditengah ketidak berdayaan pemerintah mengentaskan kemiskinan...siapapun bisa melakukan dan meniru hal ini....
Langsung aja disimak gan....
|
Quote:
Inspirasi Seratus Perak
UANG Rp 100 alias seratus perak pada zaman sekarang bisa dikatakan tak bernilai, meski uang itu punya nilai. Jarang sekali transaksi barang senilai Rp 100. Paling laku untuk membeli satu permen. Ini gambaran betapa nilai uang tersebut sudah jarang dipergunakan.
Akan tetapi, uang sebesar itu ternyata punya nilai lebih di satu desa yang terletak di kaki Gunung Salak yakni Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kab. Bogor. Kalau dari Kota Bogor bisa dicapai dengan perjalanan sekitar 1,5 jam (kalau tidak terjebak macet).
Ternyata dengan mengumpulkan uang Rp 100 bisa dibangun rumah warga miskin yang semula tidak layak dihuni menjadi layak, membantu sekolah anak yatim, menyantuni orang jompo, dan sebagainya. Lah, kok uang seratus perak bisa menghasilkan hal-hal yang besar?
Kepala Desa Situ Udik Enduh Nuhudawi punya konsep sederhana dalam membangun desanya yang berpenduduk 14.000 jiwa dan hampir enam puluh persen adalah keluarga prasejahtera alias miskin, yaitu dengan uang seratus perak.
Caranya, di setiap rumah penduduk disediakan kotak celengan. Setiap warga dipersilakan secara ikhlas menyumbang dengan memasukkan uang ke kotak celengan tersebut Rp 100 setiap hari. Setiap hari, ada dua petugas di masing-masing RT yang mengumpulkan uang tersebut. Kemudian, uang tersebut disetorkan ke desa. Setiap pengajian bulanan di kantor desa, diumumkan uang yang terkumpul setelah dipotong sepuluh persen untuk petugas yang mengumpulkan.
Menurut Enduh, setiap hari terkumpul rata-rata Rp 300.000 sampai Rp 500.000. Setiap RT minimal bisa mengumpulkan Rp 10.000/hari dan di desa itu terdapat 34 RT. Sejak dilaksanakan pada 2009 sampai sekarang, hasil uang recehan itu telah memberikan manfaat dalam membangun desa.
Pertanyaan berikutnya, kenapa ditetapkan Rp 100? Kenapa bukan Rp 1.000 atau Rp 10.000?
Enduh mengatakan, dengan seratus perak diyakini semua orang dari berbagai lapisan kehidupan bisa menyumbang, termasuk orang miskin. Sebab, niat menyumbang juga ada pada orang miskin. Bahkan, dalam ajaran agama Islam, tidak dinilai berapa besar nilai sumbangan, melainkan keikhlasannya.
Pemikiran itu terbukti. Ini gambaran nyata bahwa soal menyumbang, tidak ada perbedaan miskin atau kaya.
Apa yang dilakukan Enduh memberikan inspirasi dalam membangun kebersamaan. Inspirasi membangun desa dan inspirasi gotong royong serta menghilangkan batas kaya dan miskin. Inspirasi seratus perak tersebut membuat Enduh diundang oleh Kementerian Perumahan Rakyat untuk presentasi di depan para pejabat. Dia menjadi pembicara mewakili Provinsi Jawa Barat awal November lalu.
Dengan seratus perak itu, pada 2010, sebanyak 22 rumah tidak layak huni milik warga tidak mampu, bisa diperbaiki.
Inspirasi seratus perak telah memberikan pelajaran berharga yang tak ternilai yang hanya digagas oleh seorang kepala desa yang berada di kaki gunung jauh dari ibu kota Provinsi Jawa Barat.
Sumber : Pikiran Rakyat
|
Quote:
SILAHKAN KOMENTAR YANG BERMUTU...YANG SUDAH ISO DITUNGGU KIRIMAN
|
Quote:
Originally Posted by ricky_3a4

Wah bgs ne budaya gotong royong yg dah d tinggalin org indo di perkotaan ternyata masih ada juga
Ga kaya kehidupan kota yg hedonis,jgnkan 100 kadang 1000 j dah ga d anggep sama ank kota yg sok gaul
Perlu ditiru gan
Nice
|
Quote:
Originally Posted by senarminor

sumpah sampai meriding saya bacanya gan bukan merinding takut tapi takjub...memang indonesia butuh pemimpin seperti ini gan tapi dibalik semua itu ga bakalan sukses jika tidak di dukung oleh aspek lainya
contohnya kita harus lebih respek dengan uang yang nominalnya kecil jangan pandang sebelah mata tapi kumpulkan walau rasanya sulit,ya kita juga harus respek dengan keadaan tetangga kita pokonya respek lah
contoh yang lainya jangan sampai ada korupsi gan,kalo duit seratus rupiah sih ga mungkin di korup tapi kalo dah ngumpul pasti ada niat.
salut untuk terobosannya
|
Quote:
Originally Posted by black orchid

salu ane gan, ama pemikiran kyak gini 
kayaknya perlu di praktekkan ama para pemerintah kita, kalo pemerintah kita masalah ngumpulin duit cepet amir tapi hasilnya no BESAR karna semua habis di korupsi sendiri, puuhhff
|
Quote:
Originally Posted by DingsDongs

Moga jadi HT gan..
inspiring banget..seharusnya bukan cuma di desa aja yang seperti itu..yang kental dengan suasana kebersamaan..sayangnya ane ngerasa hidup di Jakarta tuh ngerasa individualisme tinggi banget..
seperti kata pepatah..sedikit demi sedikit..lama-lama menjadi bukit..
kalo ane berandai-andai..setiap RT di Indonesia ngumpulin Rp.100 rupiah mungkin bisa nambahin wat nutupin utang Indonesia..hehehe....
|
Quote:
Originally Posted by tokopalugada

wow mantabs, lama2 desanya bisa maju nich soalnya caranya cukup inspiratif n motivasinya bagus
|
Quote:
Originally Posted by bluedeathscythe

Sebenarnya kan konsep pajak yang benar adalah seperti itu.. pajak dikumpulkan dari masyarakat dan digunakan lagi untuk kepentingan rakyat. Tapi yang ada di negeri ini mah malah dikorup makanya Indonesia ga akan pernah maju-maju gan..
|
Quote:
Originally Posted by sipenjol

ide yang bagus.......patut dicontoh , harusnya Pejabat/Anggota DPR/DPRD pun bisa mencontoh hal seperti ini....
|
Quote:
Originally Posted by chylast

wah keren....emang bener gan, kalo seluruh indonesia ngumpulin 100 perak tiap orang, mungkin kemiskinan kita bisa berkurang sedikit demi sedikit....(kalo ngga dikorupsi)
|
Quote:
Originally Posted by ngudiraharjo

perasaan lebih pinter kepala desa ni daripada anggota dewan kita yah.. 
|
Quote:
Originally Posted by NimbleX

hebat tuh kadesnya...hal yg kecil tp bikin perubahan yg besar...saran buat anggota DPR tuh...studi banding ga usah keluar negeri...tp liat dr pedalaman yg berusaha maju secara mandiri..
|
Quote:
Originally Posted by tajiel77

ajib 
banyak akal tidak harus nakal,
bisa buat amal untuk rakyat yang "kumal".
penuh inspirasi.
|
Quote:
Originally Posted by 0zone

mantap sekali.. hidup gotong royong sesama warga...
kalo saja tak ada korupsi... 
patungan 100 rupiah saja bisa sejahtera begitu ...
|
Quote:
Originally Posted by satupayungrame2

Kalo pemerintah sekarang punya pemikiran seperti Pak Enduh.. Sayang hampir semua acuh tak acuh dan bertindak setelah hal yg buruk terjadi.. 
|
Quote:
Originally Posted by lupitalupin

waaww,,inspiring bgt gan...kalah qt2 yg idup di kota..
pdhl klo niat nyumbang,,100 perak jg berarti klo dilakuin bareng2...
|
[quote]
Originally Posted by gugulayunan
jadiin persiden inonesia tu PAK.RT
|