FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Mahant Amar Bharti Ji. "If you're ever looking for a volunteer to put their hand up for something, head to New Delhi and ask Mahant Amar Bharti Ji. In 1973, the clerk raised his hand in honour of Hindu deity Shiva � and he hasn't put it down since. In 1970 Amar left his job, family and friends to dedicate himself to his religious beliefs. Three years later, feeling he was still too connected to his old life, Amar simply raised his hand as a sign of his devotion. It's now been 38 years and the arm has not yet come down. Amar's followers claim his sacrifice is a beacon of peace, while others say he has given up the use of a limb in order to separate himself from the pleasures of mortal life. Amar's sacrifice has turned his arm into a useless stump of flesh and bone, with a gnarled hand and unclipped fingernails hanging from the end. Amar says he experienced years of excruciating pain in order to follow his beliefs, but the pain has now passed. What's left of his arm is now stuck in the bizarre position, atrophied after years of non-use. Devotees of Hinuisim will often undergo incredible acts of self-sacrifice, sometimes involving starvation or vows of silence. Many of Amar�s followers have followed suit, raising their own arms for years and even decades." ![]() A close up Amar's hand after 38 years Terjemahan: Jika anda mencari seorang sukarelawan yang bersedia mengangkat tangannya untuk sesuatu, pergilah ke New Delhi dan tanyakan pada Mahant Amar Bharti Ji. Pada tahun 1973, Amar yang bekerja sebagai kasir mengangkat tangannya untuk menghormati Dewa Siwa. Sejak saat itu, dia tidak pernah menurunkan tangannya. Sebelumnya pada tahun 1970, Amar meninggalkan pekerjaan dan keluarga serta temannya untuk mengabdikan diri pada kepercayaan yan dianutnya. Tiga tahun kemudian, merasa bahwa dia masih sangat terhubung dengan kehidupan lamanya, Amar hanya mengangkat tangannya sebagai bentuk devosinya. Hal tersebut sudah berlangsung selama 38 tahun dan tangan itu masih belum juga turun. Para pengikut Amar menyatakan pengorbanannya tersebut sebagai simbol perdamaian, sementara pengkutnya yang lain mengatakan bahwa Amar telah berhenti menggunakan hatinya untuk memisahkan dirinya dari kenikmatan kehidupan abadi. Pengorbanan Amar tersebut telah mengubah tangannya menjadi seonggok tulang dan darah yang tidak berguna, dengan tangan yang tidak berbentuk dan kuku jari yang tidak pernah dipotong hingga menggantung. Amar mengatakan dia telah mengalami sakit yang luar biasa agar dapat mengikuti kepercayaannya, tapi rasa sakit itu telah hilang. Apa yang tertinggal di lengannya berada dalam posisi yang aneh, akibat tidak digunakan selama bertahun-tahun. Pengikut agama Hindu sering melakukan hal-hal luar biasa sebagai bentuk pengorbanan diri, seperti melaparkan diri atau tidak berbicaa. Banyak dari pengikut Amar melakukan hal serupa, mengangkat tangan mereka selama bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun. Diterjemahkan dari Sumber:Yahoo7 Australia, September 19, 2011, Man raises arm for 38 years,http://au.news.yahoo.com/world/a/-/w...-for-38-years/ Terkait:
|
![]() |
|
|