FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Sebuah analisa menarik dari http://acrossindonesia.wordpress.com.../143/#more-143 ![]() Albert Einstein (1879�1955) "Science without religion is lame, and religion without science is blind" Apa pun kata orang atau alasannya, secara implikasi logis kausalitas atau hukum sebab-akibat, seandainya tak ada Albert Einstein, Amerika Serikat tidak atau belum berhasil membuat bom nuklir pada 17 Juli 1945, dan Indonesia mungkin tidak atau belum merdeka pada 17 Agustus 1945. Kemerdekaan Indonesia memang adalah Rahmat Tuhan YME & Tuhan memberikan jalannya melalui realisasi Teori Khusus Relativatitas Einstein dalam proyek bom nuklir AS yang membumihanguskan dua kota inti di Jepang, Hiroshima & Nagasaki, pada 6 dan 9 Agustus 1945, sehingga Jepang bertekuklutut terhadap Sekutu, dan Indonesia Merdeka. [/quote] Quote:
Originally Posted by MEMAHAMI TEORI RELATIVITAS Penjelasan ilmiah populer sederhana teori relativitas adalah sebagai berikut: Alam fisik, jagatraya atau semesta (universe) dan seluruh isinya memiliki besaran dan ukuran matematik dan fisik, dimana relasi dan interaksi antara segala sesuatu terkandung didalamnya bisa dinyatakan secara matematik dan fisik, dalam bentuk khusus|spesifik atau pun umum|generik. Demikian juga teori relativitas terbagi dua atas: teori relativitas khusus (special theory of relativity) (1905�1907) untuk rangkum terbatas dan teori relativitas umum (general theory of relativity) (1916�1918) untuk rangkum universal. Dimensi ruang: panjang, luas, dan isi dan dimensi waktu adalah besaran-besaran fisik yang relativ|nisbi, bisa memelar dan mengerut seperti karet, tergantung pada kerangka�acuan mana (reference�frame) mana ia diukur, dan perubahannya dalam teori relativitas dapat diukur menggunakan formula matematis dilasi ruang dan dilasi waktu: Fizgerard�Lorentz space�time dilation | dilatation. Waktu yang dialami seseorang yang tinggal di Bumi dan yang bergerak dengan kecepatan tinggi mendekati kecepatan cahaya di angkasa adalah berbeda, dimana seribu tahun di Bumi bisa setara sehari di angkasa. Sedemikian sehingga seandainya kita hari ini berangkat ke angkasa dengan pesawat antariksa secepat kilat, ketika kemudian besok kita kembali, ternyata manusia di Bumi telah mengalami perubahan generasi beberapa millenium. Penggabungan tiga koordinat dimensi ruang (panjang, lebar, tinggi | dalam) dan satu koordinat dimensi waktu, membentuk satu kesinambungan ruang�waktu empat-dimensi (four-dimensional space�time continuum), dimana bisa dilakukan transformasi koordinat secara matematik dan fisik (space�time coordinates transformation), yang memungkinkan kita berpindah dari satu ruang�waktu ke ruang�waktu lain secara utuh. Jika kita bisa bergerak kekiri�kekanan, atau naik�turun, atau maju�mundur dalam satu dimensi ruang, ada kemungkinan kita juga bisa maju-mundur dalam satu dimensi waktu. Secara teoritis ideal kita bisa pergi ke masa telah lampau atau ke masa akan datang (negative�positive motion in time). Konsep bergerak maju�mundur dalam waktu ini mengilhami kemungkinan dibuatnya mesin-waktu (time-machine) untuk melakukan petualangan antar-waktu, dan H.G. Wells dengan kisah fiksi �The Time Machine�. Problemnya, secara alami, kita manusia adalah pejalan-ruang (space-traveler) yang bisa bebas bergerak dalam ruang, tapi hanya bisa maju dalam waktu; bukan pejalan-waktu (time-traveler) yang bisa bebas bergerak dalam waktu, sementara maju dalam ruang. Namun ada satu peluang, bahwa kita hidup dalam semesta yang mungkin memiliki karakteristik dimensi seperti Bumi, yaitu terhingga tapi tak-terbatas (finite but unbounded), dimana kita bisa pergi hanya sebatas bulatan (globe) tapi bisa pergi kemana saja pada permukaannya tanpa halangan fisik karena bentuknya yang bundar (globular, spherical). Di alam nyata, kita tak pernah berada pada �tempat dan waktu sama�, karena tiap saat kita berpindah dalam koordinat kesinambungan ruang-waktu, karena jagataraya kita memuai (expansion of the universe). Pemuaian semesta ini secara fisik dapat dideteksi dari rekaman pergeseran merah (red shift) efek Dopler dari spektrum cahaya benda-benda angkasa seperti galaksi | gugus-bintang, bintang, dan lainnya. Namun, tiap ruang-waktu yang telah kita lalui, akan tetap menyimpan rekaman kejadian, data dan informasi, kronologi dan sejarah, tentang apa saja yang telah terjadi pada ruang dan waktu tertentu. Barangkali ini satu cara All�h merekam tentang apa saja yang telah kita kerjakan atau perbuat. Karena tiap saat kita berpindah dalam koordinat kesinambungan ruang-waktu, di alam nyata, kita tak pernah berada pada �tempat dan waktu sama�. "Pikiran manusia tak mampu merengkuh sang semesta. Kita seperti seorang anak kecil yang sedang memasuki satu perpustakaan raksasa. Dindingnya diliputi hingga ke langit2 dengan buku2 dalam banyak logat2 berbeda. Si anak tahu bahwa seseorang tentu telah menulis buku2 ini. Tapi tak diketahui siapa dan bagaimana. Tak dimengerti bahasa2 dalam mana mereka ditulis. Tapi si anak mencatat suatu rencana teratur dalam susunan buku2 itu, suatu tatanan rahasia yang tak dipahami, tapi hanya diduga secara dangkal" Tetapi bagaimanapun benar atau salah teori ini dan segala kebetulan yang terjadi dalam semesta ini tidak terlepas dari sebuah proses perjuangan yang mengorbankan jiwa & raga anak bangsa dan juga rahmat tuhan yang maha esa atas kemerdekaan RI ![]() di rate dong gan... ![]() ![]() Terkait:
|
![]() |
|
|