FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
detikcom - Jakarta, Keaktifan konsumen di media sosial mendorong munculnya perilaku baru. Pengguna media sosial dinilai cenderung mengabaikan iklan dan lebih percaya rekomendasi teman, bahkan yang tidak dikenal sekalipun. Demikian sedikit pemaparan dari Virtual Consulting, perusahaan digital marketing strategy terkait fenomena konsumen di media sosial. Dilanjutkannya, pengguna media sosial pun kini berperilaku mirip media, dengan membuat konten. Baik melalui blog, Facebook, YouTube, Google+ maupun Twitter secara terus menerus, sehingga mempengaruhi audiensnya (teman, follower, dan circle). Untuk itu, Virtual Consulting menilai, perusahaan mau tak mau harus serius menggarap pasar digital ini dengan pemasaran digital, terutama social media. "Sayang, saat ini ada keterbatasan supply SDM yang menguasai pemasaran digital di saat demand yang begitu tinggi," kata Nukman Luthfie, salah satu pendiri Virtual Consulting, dalam keterangannya, Selasa (24/1/2012). Perusahaan pun dinilai sudah tak bisa lagi mengabaikan internet, terutama media sosial. Jumlah pengguna internet Tanah Air sendiri sudah di kisaran 50 juta pengguna, dan terus tumbuh secara signifikan. Diperkirakan, pada tahun 2015 mendatang, jumlahnya menembus angka 167 juta pengguna. Terlebih, adaptasi netter Indonesia terbilang cepat untuk hal-hal baru. Dimana menurut Comscore, pengguna internet yang berusia 14 tahun ke atas sudah menggunakan Facebook. Indonesia pun menjadi negara kedua terbesar pengguna Facebook setelah AS. Melihat adanya peluang untuk menggarap pengguna media sosial, Virtual Consulting pun membuka kelas khusus mengenai digital marketing melalui Virtual Academy. "Kami targetkan, tahun ini bisa mendidik sedikitnya seribu orang melalui workshop dan in-house training," kata IIm Fahima, salal satu pendiri Virtual Academy sekaligus CEO Virtual Consulting. Program edukasi profesional ini didukung oleh pemain internet kelas dunia macam Facebook dan Yahoo! yang menerjunkan tenaga ahlinya untuk ikut mengajar di kelas Virtual Academy di level strategis yang dirancang bagi manager pemasaran ke atas. "Pada saat ini kami memang fokus pada pola workshop dan in-house training karena kebutuhan tenaga ahli di bidang ini sangat mendesak. Namun kelak akan dikembangkan paket short course yang lebih dalam dan lama waktunya," pungkas Iim. Terkait:
|
![]() |
|
|