Dalang Bencana Di Indonesia adalah Proyek Nuklir Ko-Rut

[ps3black]

[/spoiler][spoiler=open this] for Nuklir:














Program nuklir Korea Utara menyedot uranium dari lapisan tanah Indonesia, menyebabkan rusaknya keseimbangan lapisan bebatuan.



Rahasia di balik bencana yang silih berganti melanda Indonesia akhirnya terkuak. Badan Intelijen Indonesia (BII) mengumumkan hasil investigasi mereka bahwa dalang dari semua bencana di Indonesia tak lain adalah Korea Utara.



Ketua BII, Letjen Hamdani, dalam rilis pers di mabes BII, Sabtu (27/11/2010) membeberkan hasil penyelidikan agen intelijen mereka.



"Sudah jelas bahwa pelakunya adalah Korea Utara," tegasnya.



Hamdani menolak untuk menjelaskan secara teknis dan terperinci. Tetapi ia memberi petunjuk bahwa ini ada hubungannya dengan proyek penambangan uranium Korea Utara. Uranium itu sendiri digunakan untuk membangun bom nuklir yang rencananya akan segera digunakan Korea Utara untuk menghantam Korea Selatan jika perang saudara antar kedua negara tersebut terus berlanjut.



"Korea Utara menyedot pasokan uranium di lapisan bawah tanah Indonesia. Akibatnya, struktur bebatuan dan lapisan tanah kita menjadi tidak seimbang," jelas Hamdani.



Selama ini, Korea Utara telah mengeruk bahan uranium dari Indonesia tanpa diketahui sama sekali. Setelah proyek ini terkuak, Amerika Serikat bersama dengan beberapa negara lain yang mengecam proyek pembangunan nuklir Korea Utara akan membantu Indonesia untuk menghentikan penyedotan uranium tersebut.



Bantuan peralatan dan pasukan Amerika Serikat direncanakan akan tiba di Indonesia paling lambat Selasa depan. Sementara bantuan dari Cina telah lebih dulu tiba di pesisir Sumatera. Cina merupakan salah satu dari negara yang sangat antusias untuk mematikan program nuklir Korea Utara karena negara bambu tersebut merupakan salah satu target utama selain Korea Selatan.



Terkuaknya proyek pencurian uranium bawah tanah oleh Korea Utara setelah BII bekerja sama dengan Badan Intelijen Amerika untuk menyelidiki pasokan uranium yang digunakan Korea Utara untuk membangun bom nuklir mereka.