Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
rumahmenteng's Avatar
rumahmenteng rumahmenteng is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,900
Rep Power: 21
rumahmenteng mempunyai hidup yang Normal
Default Etika Dalam Bercanda

Bercanda merupakan bagian dari kehidupan umat manusia. Tanpa canda, hidup terasa hampa dan monoton. Untuk itu, Islam memperbolehkan umatnya bercanda, asal tidak berlebihan. Rasulullah SAW pun pernah bercanda.



Dari Hasan RA, dia berkata, ada seorang perempuan tua yang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah supaya memasukkanku ke dalam surga."



Rasulullah SAW menjawab, "Wahai Ummu fulan, sesungguhnya surga itu tidak dimasuki oleh orang yang sudah tua renta." Perempuan itu pun berpaling sambil menangis. Lalu, Rasulullah SAW bersabda, "Beri tahu dia kalau dia tidak akan masuk surga dalam keadaan sudah tua renta.



Sebab, Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta, lagi sebaya umurnya." (QS Al-Waqiah [56]: 35-37). (HR Tirmidzi).



Islam telah memberikan tuntunan dalam bercanda agar canda yang dilakukan itu tidak berbalik menjadi dosa.




[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Pertama:




Tidak berlebihan. Sebab, canda yang berlebihan akan menjatuhkan kehormatan dalam pandangan manusia. Kehormatan harga diri di dalam Islam sama dengan kehormatan darah dan harta. Kesadaran orang untuk tidak mencuri harta atau mencelakai orang lain, belumlah cukup tanpa adanya kesadaran untuk menjaga kehormatan orang. Sabda Nabi SAW, "Setiap Muslim dengan Muslim lain diharamkan darah, harta, dan harga dirinya." (HR Muslim).










Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Kedua:




Bukan cacian dan cemoohan. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) itu lebih baik dari mereka (yang mengolokolok)." (QS Al-Hujurat [49] :11).










Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Ketiga:




Tidak menjadikan canda sebagai kebiasaan. Kesungguhan dan serius adalah karakter pribadi Muslim, sedang kelakar hanya sekadar jeda, rehat dari kepenatan.










Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Keempat:




Isi canda bukan dusta dan tidak dibuat-buat. Sabda Nabi SAW, "Celakalah orang yang berbicara lalu mengarang cerita dusta agar orang lain tertawa, celakalah!" (HR Abu Dawud).










[spoiler=open this] for Kelima:




Tidak menjadikan aspek agama sebagai materi canda. Allah SWT menegaskan, "Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab, "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah, "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolokolok?" Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan dari kamu (lantaran mereka tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orangorang yang selalu berbuat dosa." (QS At-Taubah [9]: 65-66). Wallahu a'lam.















Yuk Gan, mulai sekarang kita menjadi pribadi yang lebih baik dengan memperhatikan cara kita bercanda





Tolong di Kalau berkenenan



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:41 PM.


no new posts