
30th January 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Mubarak di Ambang Kejatuhan
Polisi anti huru hara Mesir brjaga-jaga saat sejumlah aktivis berunjukrasa menuntut Presiden Husni Mubarak
turun dari jabatannya di Kairo, Mesir (26/1). AP/Hossam Awaga
Quote:
TEMPO Interaktif, Kairo - Presiden Mesir Husni Mubarak, yang telah berkuasa selama 31 tahun, berada di ambang kejatuhan. Pernyataan Mubarak pada Sabtu dinihari, bahwa ia akan membentuk pemerintahan baru yang reformis, ditolak oleh puluhan ribu demonstran. Massa dengan jumlah jauh lebih besar memenuhi seantero Mesir kemarin.
Koresponden Tempo Akbar Pribadi, yang berada di tengah kerumunan sekitar 50 ribu orang di Tahrir Square, Kairo, tadi malam, melaporkan bahwa para pengunjuk rasa kini mengusung satu slogan: "Ganti rezim Mubarak." Aksi demo kemarin terhitung yang terbesar sejak unjuk rasa yang menewaskan sekitar 100 orang ini mulai digelar Selasa lalu.
"Kami ingin Mubarak pergi!" kata Mohammad Sharif, seorang demonstran. "Pidatonya justru memancing kemarahan lebih banyak orang."
Di televisi, Mubarak mengatakan telah menunjuk Kepala Intelijen Omar Suleiman sebagai wakil presiden dan Ahmad Shafiq sebagai perdana menteri tadi malam. Sebelumnya, dia menjanjikan reformasi di pemerintahannya.
Tapi semua upaya itu sepertinya akan sia-sia. Mohammad El Baradei, peraih Nobel Perdamaian yang kini tokoh oposisi, menekankan bahwa sekaranglah saatnya bagi presiden berusia 82 tahun itu untuk pergi. "Cukup sudah bagi Mubarak. Sekarang rakyat Mesir meminta dia mundur," ujarnya.
Pengamat politik Timur Tengah dari Queens University di North Carolina, Profesor Mohammed el-Nawawy, mengatakan kian besarnya skala demonstrasi di Mesir dan diturunkannya militer untuk menangani pengunjuk rasa membuktikan bahwa Mubarak telah putus asa.
Tanda-tanda kekuasaan Mubarak berada di tubir jurang antara lain ditunjukkan oleh televisi pemerintah yang mulai berbelok "membela" massa. Nil TV, misalnya, mulai menyebut "puluhan ribu demonstran" dan melaporkan penggunaan gas air mata oleh polisi. Sebelumnya, mereka menyebut demonstran sebagai "perusuh". Stasiun itu kini dijaga ketat tentara untuk menghindari pengambilalihan massa.
Pegawai negeri di beberapa kota juga menyatakan mogok sampai waktu yang tidak ditetapkan. Pegawai negeri di Alexandria bahkan terang-terangan ikut turun ke jalan.
Akbar Pribadi (Kairo) | Reza M | Anton William | YR (AP, CNN, Al Jazeera)
|
|