FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Getty/CNN Hillary Clinton dan Donald Trump. WASHINGTON DC, - Untuk pertama kalinya bakal calon Presiden AS dari kubu Republik, Donald Trump, mengungguli Hillary Clinton, salah satu bakal capres dari Partai Demokrat. Keunggulan Trump, yang hampir dapat dipastikan akan dicalonkan oleh Republik dalam pemilihan presiden, terungkap dalam jajak pendapat nasional yang dilakukan RealClearPolitics. Apa yang terjadi dan mengapa sekarang Trump bisa unggul atas Hillary? Dukungan Republik makin besar! Trump pernah ditolak, yang ditandai dengan gerakan #NeverTrump tapi dukungan terhadap pengusaha ini makin lama kian besar. Survei yang digelar Washington Post memperlihatkan 85 persen pendukung Republik akan memilih Trump. Survei oleh New York Times juga menunjukkan hasil yang kurang lebih sama. Artinya, tengah terjadi pergeseran di Republik yang menguntungkan Trump. Trump pernah mendukung pelarangan senjata laras panjang. Namun, pekan lalu ia resmi didukung dan mendapat sambutan yang sangat meriah dari National Rifle Association, organisasi nirlaba di AS yang mendorong hak-hak kepemilikan senjata. Sementara itu faktor Bernie Sanders juga menentukan bagi Trump. Pada pendukung Sander lebih menyukai Trump daripada Hillary, seperti dilaporkan BBC, Rabu (25/5/2016) malam. Jajak oleh Economist/YouGov belum lama ini menunjukkan di kalangan pendukung Sanders, 55 persen akan memilih Hillary, 15 persen memilih Trump, dan sisanya menyatakan tidak tahu. Ini bukan mengejutkan karena 61 persen pendukung Sanders tak melihat Hillary sebagai kandidat yang pas dan 71 persen mengatakan Hillary 'tidak jujur dan tidak bisa dipercaya'. Para pendukung Sanders juga mengatakan, Sanders harus melanjutkan upaya untuk menjadi capres Demokrat. Mereka mengutip hasil survei yang memperlihatkan Sanders jauh mengungguli Trump dengan persentase 48 persen dibandingkan 39 persen. Sementara itu perbandingan Hillary-Trump adalah 42 persen dibandingkan 40 persen. Debat tentang hasil jajak Sanders-Trump dan Hillary-Trump ini, bila terus berkepanjangan, diperkirakan akan mempengaruhi popularitas dan elektabilitas Hillary. Kelompok-kelompok minoritas dan perempuan sangat mendukung Hillary, tapi di sisi lain kulit putih dan kaum pria mendukung Trump. Menurut jajak pendapat Washington Post, 57 persen orang-orang kulit putih mendukung Trump sementara dukungan nonputih bagi Hillary sekitar 69 persen. ![]() Di kalangan perempuan keunggulan Hillary terhadap Trump adalah 52 persen dibandingkan 38 persen. Sementara di antara orang-orang kulit putih yang tak memiliki gelar perguruan tinggi, 65 persen mendukung Trump sementara dukungan bagi Hillary 25 persen. Pemungutan suara masih beberapa bulan lagi dan bisa terjadi perkembangan besar yang mempengaruhi popularitas atau derajat keterpilihan Hillary dan Trump. Untuk saat ini, kesimpulan yang bisa ditarik adalah persaingan Hillary dan Trump makin ketat. |
![]() |
|
|