|
Closed Thread |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Quote:
BOM buku yang dikirim kepada Ulil Abshar Abdalla diduga bukan bom yang diproyeksikan untuk membunuh, tapi hanya melukai. Hal tersebut diungkapkan salah seorang aktivis Islam radikal yang tak mau namanya disebutkan kepada FAJAR kemarin.
��Bukan kelompok kami yang melakukan. Tapi, melihat metode dan jenis bomnya, itu adalah pesan dan berniat membuat Ulil cacat seumur hidup dan tak bisa menulis lagi karena tangannya sudah hancur,�� ungkapnya. ![]() Selain itu, dikirimkannya satu detonator saja menegaskan indikasi tersebut. ��Kalau niat membunuh, paling tidak butuh tiga, empat, hingga lima detonator. Tapi, ini satu saja. Jadi, niatnya memang melukai, bukan membunuh,�� ujarnya. Berdasar analisis dia, bom buku yang tak lain adalah detonator tersebut berbahan lead acid, campuran natrium acid dan lead nitrat. ��Itu adalah detonator yang paling sensitif. Terguncang sedikit saja langsung tak stabil dan memicu ledakan,�� imbuhnya. Sumber tersebut menyatakan, perancang bom itu, tampaknya, cukup profesional dan jago membuat bom. ��Dia bisa merancang dan mendesain bom dalam bentuk buku itu menunjukkan tingkatnya cukup jago. Kalau dia mau, bukan hanya tangan yang hancur,�� tegasnya. Selain itu, dia mengungkapkan, bom tersebut kini menjadi bahan pembicaraan di kalangan ikhwan. ��Sebab, ini bukan perbuatan kelompok-kelompok yang biasanya menjadi mainstream. Ini perorangan atau membuat kelompok sangat kecil, tampaknya,�� ucapnya. Dia juga menuturkan, berdasar analisis sejumlah ikhwan, bom tersebut identik dengan bom sepeda pancal pada pertengahan 2010. ��Namun, belum jelas hingga kini dari kelompok mana pelakunya,�� katanya. Hal tersebut dibenarkan Ali Fauzi, salah seorang mantan pentolan Jamaah Islamiyah. ��Melihat metode dan sasarannya, pelaku pengeboman ini bukanlah Jemaah Islamiyah maupun anasir-anasirnya,�� ujarnya. Hanya, dia tidak bisa menduga pelakunya berasal dari kelompok mana. Menurut dia, di Indonesia sangat banyak yang bisa membuat bom. Sebagai mantan koordinator Kompak (Komisi Penanggulangan Krisis), salah satu elemen radikal Islam saat konflik Poso dan Ambon, Ali mengaku melatih banyak orang untuk membuat bom. ��Tapi, pelatihan tersebut untuk kebutuhan saat itu. Saat itu setidaknya saya melatih 300 orang dari Jakarta,�� jelasnya. Jadi, pelakunya bisa siapa saja. Karena 300 orang Jakarta itu pulang, entah berapa banyak lagi yang menguasai bila kemudian 300 orang tersebut juga melatih temannya source ![]() ![]() ![]() ![]() |
#2
|
|||
|
|||
![]()
pengalihan isu nih...gan..benra gak yuah,,hehhee
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
wahh ... sudah ada korban, masih juga dibilang pengalihan isu.
jgn gitu, ndan ... seandainya korban salah satu anggota keluarga kita, tentu ga bakal terima klo dibilang pengalihan isu. |
#4
|
||||
|
||||
![]()
wah...seperti nya indonesia emg gk bole tenang yah ama teroris ini...
masa baru sebentar aja tenang ancaman bom dari para teroris dan yg udah bnyk tertangkap....tp masih ada juga yg buat kerusuhan di bangsa ini,,,, apa sebenarnya motif tujuan mereka..??? ane bingung ndan,,,, ![]() mudah2an ke depan bangsa ini lebih aman dan tentram dong,,,, mari kita sama2 jaga kestabilan nasional..... ada yg mencurigakan ,...lapor ndan.... ![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]()
yg penting kita harus lebih waspada lagi ndan,,,,,,
![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]() berfikir positif.... ini teror..... |
#7
|
||||
|
||||
![]()
bom peringatan aje sampe tangan sang penjinak bomnya putus tuh..
![]() ![]() |
#8
|
||||
|
||||
![]()
Menurut ane polisinya aja y bodoh..... Diluar porsinya
udah tau ada gegana yg sdng menuju tkp malah sok pahlawan... Hati hati pak |
#9
|
||||
|
||||
![]()
ane jdi bingung mo komeng apa lagi nih
![]() |
#10
|
|||
|
|||
![]()
bisa aj ngebunuh orang kalo tuh buku buat bantal tidur
![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Closed Thread |
|