Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 26th January 2011
dikzzz's Avatar
dikzzz dikzzz is offline
Moderator
 
Join Date: Jul 2010
Posts: 4,960
Rep Power: 59
dikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophet
Default >> Agar Gula Darah Tetap Stabil <<


Quote:
Para penderita penyakit diabetes mellitus usia lanjut harus menerima kenyataan pahit. Saat usianya sudah uzur dan hidup dalam serba keterbatasan, mereka masih harus mengatur pola hidupnya.
Masalahnya, mengubah kebiasaan atau rutinitas yang telah dilakukannya selama masa produktif, jelas bukan pekerjaan mudah. Tapi, demi kelangsungan hidup yang lebih baik, para penderita diabetes mellitus usia lanjut harus bisa melakukannya.
Berikut ini ada sejumlah pilar yang perlu diperhatikan para penderita diabetes mellitus dan kerabatnya. Pertama, rajin mengikuti penyuluhan. Penyuluhan ini tidak hanya ditujukan kepada penderita saja, melainkan pendamping hingga anggota keluarga.
Penyuluhan dapat diberikan oleh dokter, perawat, ahli gizi, serta pekerja sosial yang berinteraksi dengan penderita diabetes mellitus tipe 2. Selain pola hidup sehat, materi penyuluhan juga menyajikan teknik berkomunikasi dengan para penderita usia lanjut.
Tentu, berkomunikasi dengan pasien berusia uzur harus penuh kesabaran. "Pendekatan dengan pasien lansia tak mudah, apalagi bagi mereka penderita diabetes yang sudah ada gangguan kognitif," terang Mulyadi Tedjapranata, Direktur Klinik Medizone.
Salah satu cars efektif berkomunikasi dengan lansia penderita diabetes mellitus adalah membentuk grup kecil. Interaksi yang terjadi dalam grup itu bisa membangkitkan semangat mereka untuk terus menjalani hidup sehat.
"Setidaknya, mereka tidak merasa sendiri dan mentalnya tidak turun. Selain itu, mereka juga akan terpacu dengan keberhasilan penderita lain yang sukses menjalani hidup sebagai penderita diabetes mellitus," kata Mulyadi.
Kedua, perencanaan mengonsumsi makanan. Perencanaan makan pada penderita diabetes berusia lagjut bukan pekerjaan mudah. "Jangan lupa, mereka akan lebih sensitif, apalagi kalau ada komplikasi penyakit lain, seperti hipertensi," terang Suhanto, Kepala Bidang Pelayanan Medis RS Mediros, di Jakarta.
Perencanaan makan itu bertujuan untuk mencapai sekaligus menjaga berat badan penderita lansia pada posisi ideal berdasarkan indeks metabolisme, yakni 22 hingga 25 pada pasien laki-laki dan 18 sampai 24 pada pasien perempuan.
Bila ada komplikasi dengan penyakit lainnya, asupan serat perlu diperhatikan. Umumnya, asupan serat yang baik antara 23-25 gram per hari. Bisa juga diselingi dengan pemberian vitamin dan mineral yang cukup. Untuk itu, pasien harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.
Pemberian, serat per hari ini terbagi dalam tiga porsi makan, yakni sarapan sebesar 20%, makan siang 30%, dan makan malam 25%. Ini masih bisa ditambah makan ringan dengan total 10% sampai 15% dari porsi makan. "Jangan lebih dari itu," tandas Mulyadi.
Komposisi makanan yang seimbang menahan penyakit diabetes mellitus tak semakin parah. Komposisi makanan yang seimbang bagi penderita lansia, yakni karbohidrat 60% - 70%, protein 10%- 15%, dan lemak 20% sampai 25%.
Jumlah kalori tentu disesuaikan dengan kebutuhan seorang lansia tiap harinya. Biasanya, 24 hingga 35 kebutuhan kalori basal (KKB) merupakan rentang yang ideal bagi mereka. "Ditambah aktivitas penderita 10% - 30% dari kalori basal," tandas Mulyadi.
Ketiga, latihan jasmani. Bagi penderita diabetes mellitus lansia, jangan latihan jasmani tidak perlu terlalu berat. Jalan kaki atau lari kecil selama 30 menit adalah kegiatan olahraga yang disarankan.
Manfaat latihan jasmani dapat meningkatkan sensitivitas insulin, memperbaiki kesegaran kardiovaskular, memperkuat otot dan tulang, mengurangi obesitas, memperbaiki kadar gula darah, mengurangi kebutuhan obat, dan memperbaiki masalah psikososial.
Keempat, penggunaan obat hipoglikemik oral (OHO). Yang termasuk OHO, misalnya obat golongan sulphonilurla generasi pertama hingga tiga, seperti daonil dan amaryl, serta golongan biguanid, seperti glucophage
Quote:


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:57 PM.


no new posts