Hillary Clinton (Foto: REUTERS/Aaron Josefczyk)
Washington, - Hillary Clinton hingga kini masih menjadi kandidat capres unggulan dari Partai Demokrat Amerika Serikat. Mantan ibu negara AS itu dilaporkan lebih mungkin menjadi presiden baru AS dibandingkan rivalnya, Donald Trump dari Partai Republik.
Namun selisih di antara kedua rival tersebut makin mengecil pekan ini. Setidaknya demikian menurut situs pasar saham politik online, PredictIt seperti dilansir kantor berita
Reuters, Sabtu (7/5/2016).
Menurut situs tersebut, kemungkinan Hillary untuk memenangi pemilihan presiden adalah sebesar 61 persen pada Jumat, 6 Mei waktu setempat, turun dari angka 65 persen pada seminggu yang lalu. Sedangkan kemungkinan Trump akan memenangi pemilihan presiden pada 8 November mendatang adalah 40 persen, naik dari 34 persen seminggu sebelumnya.
Kemenangan Trump dalam pemilihan awal Partai Republik di negara bagian Indiana pekan ini, telah mendorong dua rival terakhirnya, Ted Cruz dan John Kasich mengundurkan diri dari pencalonan. Hal ini menjadikan Trump sebagai calon tunggal dari Partai Republik.
PredictIt dikelola bersama oleh badan konsultan politik Washington, Aristotle dan Universitas Victoria University di Wellington, Selandia Baru. Seluruh penggunanya terdaftar sebagai pemilih AS.
Sama halnya dengan polling-polling, prediksi pasar seperti PredictIt tidak selalu memperkirakan hasil dengan akurat. Pada 90 hari lalu, para pengguna PredictIt memberikan Trump 20 persen kemungkinan memenangi pemilihan presiden. Hal tersebut menandakan betapa saat itu, pencalonan miliarder AS tersebut banyak disepelekan orang.
Akan halnya Hillary, istri mantan Presiden Bill Clinton itu, saat ini tengah bersaing dengan Bernie Sanders untuk menjadi capres Partai Demokrat. Hillary saat ini memimpin jauh dalam perolehan delegate dibandingkan Sanders.
7th May 2016
Hillary Clinton Lebih Mungkin Menjadi Presiden AS Dibanding Donald Trump
