Imamat 13 : 1- 46
Keadaan yang disebut terkena kusta didalam pasal ini dan pasal 14 tidaklah sepenuhnya sama dengan penyakit yang dikenal dengan nama ini sekarang. Disisi lain, kusta yang benar-benar penyakit pasti termasuk, karena menurut para ahli, penyakit ini menyangkut semua yang berhubungan dengan kulit. Dengan keterbatasan kemampuan untuk mendiagnosis penyakit pada jaman Musa, maka peraturan-peraturan yang ditetapkan cukup berhasil untuk mengatasi masalah yang timbul akibat penyakit kusta yang sesungguhnya maupun keadaan sejenis lainnya. Pasal ini membahas pengenalan penyakit kusta serta keadaan sejenisnya didalam diri seorang dan pakaiannya. Penyakit Kusta yang dibicarakan disini hanya dari segi kenajisannya. Tugas imam disini sangat terbatas, sebab dia tidak memberikan nasihat tentang obat untuk menyembuhkan orang lain. Dia hanya memeriksanya secara teliti menurut peraturan-peraturan dan menyatakan apakah seseorang najis atau tidak. Penderita kusta atau diduga mengidapnya adalah najis, sedemikian najis sehingga harus dikurung (disebut 8 kali) selama 1 minggu ketika masalahnya sedang diambil keputusannya. Lalu, jika keputusan tidak menguntungkan, ia harus dipindahkan dari perkemahan sampai ia disembuhkan (ay 45,46). Jadi penderita mungkin dapat disembuhkan (Im 14 : 2-3), tetapi ia harus diasingkan agar orang sehat tidak tertular. Tidak semua penyakit yang membuat seorang diasingkan itu sungguh-sungguh kusta, tampaknya ada juga yang kemudian sembuh, dinyatakan tahir dan diijinkan hidup kembali ditengah masyarakat. Akan tetapi perlu kita perhatian bahwa penyakit kusta tidak dimasukkan dalam penyakit-penyakit yang diancamkan Tuhan sebagai suatu hukuman terhadap kemurtadan, yang tentangnya dikatakan yang dari padanya engaku tidak dapat sembuh ( Ul 28 :27, 35)
Orang sakit memiliki pengharapan. Walaupun penyakit kusta sering menjadi cemooh pada zaman Tuhan Yesus, justru Yesus mengulurkan tanganNya dan berkata, "Aku mau, jadilah engaku tahir." (Luk 5 : 13) Pengharapan disembuhkan pada zaman PL serta penyembuhan oleh Tuhan Yesus pada zaman PB memberikan pengharapan kesembuhan bagi orang sakit pada masa kini. Berharaplah kepadaNya saat ini!.